Disfungsi Ereksi Bisa Terjadi pada Pria Usia Muda, Ini Hal yang Perlu Diwaspadai
Gaya hidup yang buruk dan pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada usia yang relatif muda.
Walaupun masih muda, tidak berarti seorang pria memiliki stamina yang prima untuk berhubungan seksual dengan pasangannya. Di masa lalu, masalah disfungsi ereksi atau impotensi lebih sering terjadi pada pria yang sudah berusia lanjut. Namun, gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan yang sembarangan dapat menyebabkan disfungsi ereksi muncul lebih awal, bahkan di usia muda. Menurut dr. Christian Christopher Sunnu, Sp. And, Dokter Spesialis Andrologi di Eka Hospital BSD, disfungsi ereksi adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual.
"Namun kini, disfungsi ereksi juga mulai ditemukan pada usia muda," jelasnya. Masalah ini tidak hanya berdampak pada keharmonisan hubungan pasangan, tetapi juga dapat mengganggu rencana program kehamilan yang sedang dijalani.
-
Apa yang bisa terjadi kalau pria diabetes susah ereksi? Sebabkan Ketidakharmonisan Hubungan Hingga saat ini, disfungsi ereksi (DE) masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi pria, terutama karena dapat mengganggu keharmonisan hubungan dengan pasangan dan pada akhirnya dapat mengurangi kualitas hidup mereka.
-
Kapan pria diabetes bisa ngalamin masalah ereksi? Disfungsi ereksi merupakan salah satu gangguan fungsi seksual yang umum ditemukan pada pria berusia di atas 40 tahun, tulis Johan, dikutip dari laman RS EMC.
-
Kenapa diabetes bisa buat pria susah ereksi? 'Komplikasi diabetes itu ya gagal ginjal, presentasenya 40 persen, kemudian ada stroke, serangan jantung, kebutaan akibat retinopati (kerusakan pembuluh darah pada jaringan retina), glaukoma (kerusakan saraf mata), katarak,' ungkap Wardhana beberapa waktu lalu dilansir dari Liputan6.'Ada juga laki-laki yang tiba-tiba ribut, istrinya ngeluh. Suaminya disfungsi ereksi.'
-
Siapa yang terkena masalah ereksi karena diabetes? Ternyata, diabetes dapat berdampak pada kemampuan ereksi pada pria. Pada pria yang mengidap diabetes, mereka dapat mengalami gangguan fungsi seksual yang termasuk dalam kategori disfungsi ereksi.
-
Gimana caranya diabetes bisa ngaruh ke ereksi? Menurut informasi yang terdapat di laman RS EMC, beberapa penyebab disfungsi ereksi meliputi diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung.
-
Kenapa pria di atas 40 tahun rentan mengalami disfungsi ereksi? Sekitar 50 persen bapak-bapak di atas usia 40 mengalami kondisi ini, yang memengaruhi kesehatan fisik dan emosional.
Diketahui bahwa sekitar 1 hingga 14 persen pria di bawah 40 tahun mengalami impotensi. Pada usia muda, penyebab disfungsi ereksi sering kali berkaitan dengan masalah psikologis dan gaya hidup yang kurang sehat. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria muda meliputi stres akibat pekerjaan, konflik dalam hubungan, pengalaman seksual yang traumatis, kurangnya aktivitas fisik, gangguan tidur, serta konsumsi alkohol yang berlebihan.
Kolesterol Tinggi dan Diabetes Sebagai Penyebab Disfungsi Ereksi
Sementara itu, dr. Christian menjelaskan bahwa pola hidup yang tidak sehat tidak hanya memicu terjadinya disfungsi ereksi, tetapi juga dapat berkontribusi pada berbagai penyakit metabolisme lainnya. "Penyakit metabolisme yang dipengaruhi gaya hidup juga bisa menyebabkan mengalami impotensi. Seperti diabetes, hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi. Penyakit jantung, ginjal, dan gangguan hormon juga bisa buat disfungsi ereksi," ujarnya.
Menurut informasi yang diperoleh dari yankes.kemkes.go.id, beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan ereksi ini dialami oleh sekitar 20-85 persen individu yang menderita diabetes. Beberapa faktor yang menyebabkan gangguan ereksi pada penyandang diabetes meliputi kerusakan saraf, gangguan pada pembuluh darah, serta faktor psikologis. Dengan demikian, penting untuk menjaga pola hidup sehat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat mengganggu fungsi seksual.
Gejala Disfungsi Ereksi
Impotensi ditandai dengan gejala utama berupa ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seksual. Contohnya, seseorang mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan ereksi, ereksi yang cepat hilang, atau penurunan kekuatan ereksi sehingga penis terasa kurang keras. "Bahkan ada juga ereksi sesekali, penurunan gairah seksual, kecemasan atau frustrasi akan performa seksual, dan lain sebagainya," katanya. Gejala-gejala ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan hubungan interpersonal seseorang, sehingga penting untuk mencari solusi yang tepat.
Selain itu, impotensi dapat menimbulkan rasa cemas dan frustrasi yang berkepanjangan. Ketidakmampuan untuk berfungsi secara seksual dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa impotensi bukan hanya masalah fisik, tetapi juga dapat berhubungan dengan aspek psikologis. Mencari bantuan dari tenaga medis atau profesional kesehatan mental bisa menjadi langkah awal yang baik untuk mengatasi masalah ini.
Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan yang menyeluruh dan holistik, mengingat bahwa impotensi sering kali merupakan hasil dari kombinasi beberapa penyebab. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya fokus pada penyebab utama tetapi juga menurunkan faktor risiko yang ada. "Seperti, mulai terapkan hidup sehat, rajin olahraga seminggu minimal 3 kali, 30 menit setiap sesi minimal. Kuatkan olahraga terutama di Gerakan paha, agar aliran darah kuat ke area penis," katanya.
Selain itu, penting untuk tidak ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis dan menjalani konseling psikologi jika diperlukan. Mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan resep dokter juga merupakan langkah yang bijak. Tindakan medis lainnya, seperti terapi hormon, dapat dipertimbangkan untuk membantu mengatasi masalah ini," tambahnya. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan masalah disfungsi ereksi dapat diatasi dengan lebih efektif.