Bisakah Seseorang dengan Kondisi Prediabetes Kembali Sehat Seperti Awal?
Kondisi prediabetes bisa dibalikkan dan menjadikan seseorang kembali normal melalui berbagai cara berikut ini:
Pradiabetes sering dianggap sebagai peringatan awal sebelum diabetes tipe 2 mengambil alih. Meski demikian, kabar baiknya adalah kondisi ini tidak harus menjadi permanen. Dengan perubahan gaya hidup yang konsisten dan strategi yang tepat, banyak orang berhasil membalikkan kondisi prediabetes mereka dan mengembalikan kadar gula darah ke tingkat normal. Namun, seberapa realistis harapan ini? Berapa lama prosesnya?
Pradiabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Dilansir dari Healthline, menurut sebuah studi penting pada tahun 2002 yang dikenal sebagai Diabetes Prevention Program, sekitar 25% peserta mampu membalikkan kondisi prediabetes mereka hanya dengan perubahan gaya hidup dalam waktu satu tahun.
-
Bagaimana cara mengatasi prediabetes? Merubah gaya hidup merupakan langkah penting dalam menangani prediabetes. Anda dapat memulainya dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh. Sebaiknya, hindarilah makanan yang diproses serta minuman manis yang dapat memperburuk kadar gula darah. Di samping itu, melakukan olahraga secara teratur, seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, terbukti efektif dalam menurunkan risiko perkembangan diabetes.
-
Apa itu prediabetes? Prediabetes merupakan suatu keadaan di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari batas normal, tetapi belum mencapai tingkat yang dapat diidentifikasi sebagai diabetes tipe 2. Seringkali, kondisi ini tidak menunjukkan gejala yang mencolok, sehingga banyak individu yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya.
-
Mengapa prediabetes bisa berkembang jadi diabetes? Jika tidak diobati, 37% penderita prediabetes mungkin menderita diabetes dalam 4 tahun.
-
Gimana cara mencegah prediabetes? Cara mencegah prediabetes adalah dengan menjalani gaya hidup yang sehat dan mengontrol kadar gula darah secara rutin.
Namun, keberhasilan ini memerlukan upaya yang konsisten. Proses membalikkan pradiabetes bukanlah perlombaan cepat, melainkan maraton yang membutuhkan komitmen jangka panjang.
Apa yang Diperlukan untuk Membalikkan Prediabetes?
Bagi sebagian orang, diagnosis prediabetes menjadi momen titik balik untuk memprioritaskan kesehatan. Langkah-langkah yang dapat membantu mencakup:
Olahraga Rutin
Aktivitas fisik selama 150 menit per minggu, yang dapat dibagi menjadi 30 menit sehari selama 5 hari, sangat disarankan. Aktivitas ini membantu meningkatkan sensitivitas insulin tubuh.
Pola Makan Seimbang
Mengurangi konsumsi makanan olahan dan gula tambahan, serta memperbanyak asupan makanan utuh, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
Menjaga Berat Badan Ideal
Penurunan berat badan sebesar 5–7% dari total berat badan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 secara signifikan.
Tidur yang Cukup
Tidur selama 7–9 jam per malam memberikan tubuh waktu untuk melakukan regulasi hormon dan metabolisme, yang sangat penting bagi sensitivitas insulin.
Hindari Kebiasaan Buruk
Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga berperan dalam menjaga kesehatan metabolisme tubuh.
Apakah Obat Dibutuhkan?
Meski gaya hidup sehat menjadi kunci utama, beberapa orang memerlukan dukungan tambahan berupa obat-obatan seperti metformin. Obat ini membantu mengontrol kadar gula darah, terutama jika perubahan gaya hidup saja belum cukup efektif.
Namun, penting untuk mendiskusikan opsi ini dengan dokter. Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga rencana perawatan harus disesuaikan secara personal.
Mengukur Keberhasilan: Parameter yang Perlu Diperhatikan
Untuk mengetahui apakah prediabetes berhasil dibalikkan, seseorang dapat memantau beberapa parameter kesehatan:
A1C: Kadar A1C antara 5,7% dan 6,4% menunjukkan prediabetes, sedangkan di bawah 5,7% berarti kondisi sudah normal.
Gula Darah Puasa: Rentang 100–126 mg/dL dianggap prediabetes, sedangkan di bawah 100 mg/dL adalah normal.
Penting untuk melacak kemajuan ini secara berkala, baik melalui catatan pribadi maupun aplikasi digital. Membawa data ini ke dokter dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang efektivitas strategi yang diterapkan.
Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai
Beberapa faktor risiko prediabetes bersifat tidak dapat dikontrol, seperti:
Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2.
Usia di atas 45 tahun.
Kondisi medis tertentu seperti sindrom ovarium polikistik atau diabetes gestasional.
Namun, faktor risiko lain, seperti obesitas, pola makan tinggi gula, dan kurangnya aktivitas fisik, adalah hal-hal yang dapat diubah. Dengan fokus pada perubahan gaya hidup, peluang untuk membalikkan kondisi ini menjadi lebih besar.
Membalikkan kondisi prediabetes adalah hal yang memungkinkan, tetapi tidak datang dengan mudah. Dibutuhkan komitmen yang kuat, perubahan kebiasaan yang konsisten, serta dukungan dari tenaga medis dan orang-orang terdekat.
Diagnosis prediabetes seharusnya tidak menjadi vonis akhir, melainkan sebuah peringatan untuk kembali fokus pada kesehatan. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat, bukan hanya kadar gula darah yang dapat kembali normal, tetapi kualitas hidup secara keseluruhan juga dapat meningkat.