9 Cara Menurunkan Kadar Gula Darah pada Ibu Hamil
Diabetes pada ibu hamil biasa muncul namun tetap bisa dikendalikan dengan melakukan sejumlah cara berikut ini:
Gestational diabetes atau diabetes gestasional adalah kondisi yang bisa mempengaruhi ibu hamil, ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah selama masa kehamilan. Meskipun biasanya hilang setelah melahirkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko ibu dan anak terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Untungnya, kadar gula darah selama kehamilan dapat dikendalikan dengan beberapa perubahan gaya hidup yang sehat. Dilansir dari Healthshots, berikut adalah sembilan cara yang efektif untuk menurunkan kadar gula darah pada ibu hamil.
-
Bagaimana cara mengurangi gula dalam tubuh? Cara mengurangi kadar gula dalam tubuh diantaranya adalah dengan cara berolahraga secara rutin, kelola asupan karbohidrat, konsumsi makanan yang mengandung banyak serat, perbanyak minum air putih, dan kelola stres.
-
Bagaimana cara menurunkan kolesterol bagi ibu hamil? Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya konsumsi makanan sehat. Dalam hal ini, terdapat beberapa makanan penurun kolesterol untuk ibu hamil yang baik dikonsumsi. Mulai dari oat, polong-polongan, brokoli, hingga ikan tinggi lemak.
-
Gimana cara menurunkan gula darah secara alami? Anda tidak perlu bergantung pada obat-obatan, karena ada cara-cara alami yang cepat dan mudah untuk menurunkan kadar gula darah. Salah satunya adalah dengan mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik di rumah.
-
Apa efek gula ke kadar glukosa darah? Ketika mulai mengurangi konsumsi gula, salah satu perubahan yang paling signifikan adalah stabilnya kadar glukosa darah.
-
Bagaimana cara menjaga kadar gula darah normal? Menjaga kadar gula darah dalam rentang normal memerlukan perhatian tidak hanya pada jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga pada pola hidup secara keseluruhan. Disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah serta meningkatkan asupan serat guna mempertahankan kestabilan kadar gula darah. Selain itu, melakukan olahraga secara rutin dapat membantu tubuh dalam memanfaatkan gula darah dengan lebih baik. Aktivitas fisik yang cukup dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga glukosa dapat masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi. Menghindari stres, cukup tidur, dan memastikan tubuh tetap terhidrasi adalah langkah-langkah penting lainnya untuk menjaga kadar gula darah tetap sehat.
-
Bagaimana cara mengendalikan gula darah? 'Jika pola makan dan olahraga dikelola dengan baik, gula darah akan lebih terkontrol,' ungkap Mulianah dalam percakapan dengan Health Liputan6.com.
1. Mengatur Pola Makan Seimbang
Pola makan yang seimbang sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah. Makanan yang dikonsumsi harus terdiri dari biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, sayuran, dan lemak sehat.
"Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, yang dicerna dan diserap lebih lambat, sehingga dapat mencegah lonjakan gula darah," kata Dr. Gaurav Jain, ahli penyakit dalam. Dengan memilih makanan yang tepat, ibu hamil dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.
2. Aktivitas Fisik Teratur
Olahraga selama kehamilan tidak hanya aman, tetapi juga sangat dianjurkan untuk membantu menurunkan kadar gula darah. Aktivitas seperti berjalan, berenang, atau yoga prenatal dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam menggunakan insulin. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga baru, terutama selama kehamilan.
3. Makan dalam Porsi Kecil dan Sering
Alih-alih makan dalam porsi besar, sebaiknya ibu hamil mengonsumsi makanan dalam porsi kecil secara lebih sering. "Menghindari jarak yang terlalu lama antara waktu makan dapat mengurangi risiko hipoglikemia (gula darah rendah) dan hiperglikemia (gula darah tinggi)," tambah Dr. Jain. Pola makan ini juga membantu mencegah fluktuasi besar pada kadar gula darah.
4. Sertakan Makanan Kaya Serat
Serat berperan penting dalam memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah. Makanan seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh kaya akan serat dan sangat baik untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
5. Cukupi Kebutuhan Cairan
Tetap terhidrasi dengan baik selama kehamilan adalah kunci untuk mengontrol kadar gula darah. "Minum air yang cukup, sekitar 8 hingga 10 gelas per hari, penting untuk mengatur gula darah," ujar Dr. Jain. Dehidrasi bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah karena tubuh kesulitan mengeluarkan gula berlebih dari darah.
6. Hindari Makanan dan Minuman Manis
Mengurangi asupan makanan dan minuman manis sangat penting untuk mencegah lonjakan gula darah. Gantilah camilan manis dengan buah-buahan segar dan pilih minuman seperti air putih, teh herbal, atau minuman tanpa pemanis untuk menjaga keseimbangan gula darah.
7. Masukkan Lemak Sehat dalam Diet
Lemak sehat, seperti yang terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun, dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Lemak ini memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sehingga mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
8. Tidur yang Cukup
Kualitas tidur yang baik sangat penting untuk menjaga sensitivitas insulin dan menghindari lonjakan gula darah. Usahakan untuk tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malam agar tubuh tetap segar dan sehat selama kehamilan.
9. Kelola Stres dengan Baik
Stres yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dengan memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat mengganggu fungsi insulin. Melakukan teknik manajemen stres seperti meditasi, pernapasan dalam, atau pijat prenatal dapat membantu menurunkan kadar stres dan menjaga gula darah tetap stabil.
Gestational diabetes dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup yang sederhana namun efektif. Mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan yang sehat sebelum dan selama kehamilan adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi risiko komplikasi akibat diabetes gestasional. Tetap waspada dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin selama kehamilan juga penting untuk mengetahui kapan diperlukan penyesuaian lebih lanjut terhadap gaya hidup atau pengobatan.