3 Cara Memulai dan Menikmati Olahraga bagi Penderita Diabetes
Bagi penderita diabetes, sejumlah cara ini bisa membantu untuk memulai dan menikmati olahraga.
Berolahraga merupakan suatu hal yang penting dilakukan secara rutin terutama bagi penderita diabetes. Sayangnya, hal ini kerap tidak bisa dilakukan dengan mudah.
3 Cara Memulai dan Menikmati Olahraga bagi Penderita Diabetes
Banyak penderita diabetes menyadari bahwa berolahraga merupakan hal penting bagi kesehatan dan kebugaran jangka panjang mereka. Sayangnya, banyak yang kesulitan dalam memulai melakukannya secara konsisten.
Setelah bisa mulai berolahraga, muncul lagi tantangan agar bisa melakukannya dalam jangka panjang dan menikmatinya. Dilansir dari Livestrong, berikut sejumlah cara yang bisa mulai dilakukan penderita diabetes agar bisa rutin berolahraga dan juga menikmatinya.
-
Olahraga apa yang cocok untuk diabetes? Selain latihan beban, dr. Andhika juga merekomendasikan olahraga ringan lainnya yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes, seperti jalan santai, berenang, dan bersepeda.
-
Apa manfaat olahraga buat diabetes? Bagi penderita diabetes tipe 2, berolahraga secara teratur sangat penting untuk mengontrol kondisi tubuh dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
-
Kenapa olahraga penting bagi penderita diabetes? Bagi penderita diabetes, terus berolahraga bisa menjadi cara yang penting untuk mempertahankan kesehatan. Olahraga memiliki peran penting dalam mengelola dan memperbaiki kondisi kesehatan penderita diabetes.
-
Gimana cara olahraga intensitas tinggi untuk diabetes? Mulailah dengan berjalan cepat atau berlari selama 4 menit dengan intensitas tinggi.Selanjutnya, tambahkan 8 menit latihan kekuatan, seperti push up, squat, atau angkat beban ringan.Pastikan untuk melakukan latihan ini dengan tingkat usaha sekitar delapan dari sepuluh, atau sekitar 80 persen dari kekuatan maksimal, agar mendapatkan manfaat yang optimal.
-
Latihan apa yang tepat untuk pasien diabetes? Ia menekankan pentingnya memilih latihan yang tidak memberikan beban berlebih pada sendi, terutama saat ada masalah obesitas. 'Kalau pada obesitas, biasanya berat badan sudah berlebih sehingga beban ke sendi pun juga menjadi berlebih, yang awalnya tidak menjadi penyakit sendi menjadi penyakit sendi,' ungkapnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana latihan fisik membantu pasien diabetes? 'Pilar tatalaksana diabetes selain diet juga dari gaya hidup sehat dan latihan fisik. Makanan harus seimbang, juga harus seimbang antara input dan output. Input itu apa yang kita makan, output itu aktivitas yang kita lakukan supaya metabolisme di tubuh tetap terjaga,' tambahnya.
Mulai dengan Aktivitas Sederhana dan Sering Dilakukan
Merencanakan rutinitas latihan yang ekstensif mungkin tampak menarik, tetapi langkah terbaik adalah memulai dengan aktivitas yang sederhana dan sudah dikenal oleh tubuh.
Angie Victorio, seorang perawat berlisensi dan spesialis perawatan diabetes bersertifikat, menyarankan untuk memulai dengan latihan ringan yang dapat dilakukan dua hingga tiga kali seminggu, seperti berjalan atau yoga.
"Ini menghilangkan kebingungan dengan tidak tahu harus melakukan apa, sambil terbiasa berolahraga secara teratur," kata Victorio.
Penting untuk tetap memperhatikan kenyamanan tubuh, terutama jika ada komplikasi seperti kerusakan saraf, terutama di kaki. Tom Miller, seorang pelatih pribadi, menyarankan pemilihan sepatu olahraga yang tepat.
"Pakailah sepatu olahraga yang dalam kondisi baik dan sesuai dengan jenis kegiatan Anda. Sepatu harus pas dan memiliki cukup ruang di ujung jari," kata Miller.
Periksa Gula Darah Secara Teratur Selama dan Setelah Berolahraga
Memahami bagaimana olahraga memengaruhi gula darah sangat penting bagi penderita diabetes tipe 2. Angie Victorio menekankan perlunya memeriksa gula darah secara teratur, terutama saat berolahraga.
"Seseorang dapat — dan seharusnya — tetap berolahraga saat mengonsumsi obat-obatan itu, tetapi harus secara rutin memeriksa gula darah mereka untuk memastikan tidak turun terlalu rendah, yang berarti menjadi hipoglikemik," kata Victorio.
Pemeriksaan gula darah selama berolahraga membantu memahami respons tubuh terhadap aktivitas fisik. Carmen Van Rensburg, seorang fisikawan olahraga, menyoroti pentingnya melanjutkan pemantauan beberapa jam setelah berolahraga.
"Olahraga dapat menurunkan kadar gula darah selama 24 jam setelah berolahraga. Oleh karena itu, olahraga teratur dapat memiliki dampak pada dosis resep," katanya.
Bagi Sesi Latihan Menjadi Beberapa Sesi
Bagi banyak penderita diabetes tipe 2, memecah sesi latihan menjadi beberapa sesi singkat yang lebih sering dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mempertahankan motivasi untuk berolahraga. Strategi ini kadang-kadang disebut sebagai "snack" latihan.
Carmen Van Rensburg menyarankan untuk mengaitkan "snack" latihan dengan waktu makan. Misalnya, melakukan beberapa menit latihan beban tubuh atau berjalan setelah makan.
"Tidak hanya itu menciptakan rasa tumpukan kebiasaan dan konsistensi, tetapi juga akan meningkatkan kontrol gula darah juga," kata Van Rensburg.
Mendengarkan tubuh dan melihat olahraga sebagai upaya seumur hidup untuk mengelola kondisi dapat membantu penderita diabetes tipe 2 menemukan cara yang efektif dan berkelanjutan untuk tetap aktif. Hiring pelatih atau profesional yang memahami diabetes juga dapat memberikan bimbingan yang sangat diperlukan dalam membangun rutinitas yang aman dan efektif.