Cegah Diabetes, Sederet Fakta soal Lonjakan Gula saat Makan ini Wajib Diketahui
Sugar spike atau lonjakan gula darah ramai dibicarakan di media sosial, terlebih setelah selesai makan. Ini dia faktanya yang perlu Anda ketahui.
Belakangan ini, Anda mungkin telah memperhatikan bahwa topik mengenai lonjakan gula darah atau sugar spikes semakin sering dibicarakan di media sosial. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kasus diabetes yang terjadi pada orang-orang yang masih tergolong muda.
Penyebabnya mungkin terkait dengan berbagai faktor, seperti perubahan pola hidup dan jenis makanan yang kita konsumsi setiap hari. Mengapa diabetes menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai? Sebab, kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula darah Anda melonjak ke tingkat yang tidak sehat setelah makan.
-
Bagaimana cara mencegah lonjakan gula darah? Mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Serat dapat memperlambat pencernaan karbohidrat dan menyerap glukosa secara perlahan, sehingga mencegah lonjakan gula darah. Serat juga dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
-
Bagaimana pola makan sehat kendalikan gula darah? Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat menjadi langkah efektif dalam mengendalikan kadar gula darah.
-
Apa saja pemicu lonjakan gula darah? Berdasarkan penelitian yang dikumpulkan pada Rabu (26/6/2024), berikut tiga faktor tersembunyi yang bisa memicu kenaikan kadar gula darah yang sering terabaikan.
-
Apa saja kebiasaan pemicu gula darah naik? Beberapa kebiasaan yang dapat memicu gula darah naik antara lain: Kebiasaan Pemicu Gula Darah Naik 1. Pola makan buruk Sering mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah secara cepat. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan insulin atau resisten terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh dengan baik. Penyandang diabetes harus mencoba memprioritaskan konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, yaitu makanan yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi. 2. Dehidrasi Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi. Hal ini karena tubuh akan mengeluarkan lebih banyak air melalui urine untuk mengeluarkan kelebihan glukosa. Dehidrasi juga dapat mengganggu fungsi ginjal dan hati, yang berperan dalam mengatur kadar gula darah. Oleh karena itu, penting untuk minum air putih yang cukup setiap hari, terutama bagi penyandang diabetes. 3. Kurang tidur Orang yang sering begadang atau tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi. Pasalnya, kurang tidur bisa memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang mendorong peningkatan gula darah. Kurang tidur juga meningkatkan nafsu makan dan mengurangi tingkat rasa kenyang, sehingga dapat menyebabkan kelebihan berat badan. Berat badan berlebih juga merupakan faktor risiko diabetes. 4. Stres Stres dapat meningkatkan kadar gula darah karena merangsang pelepasan hormon adrenalin dan kortisol, yang meningkatkan produksi glukosa oleh hati. Stres juga dapat memengaruhi pola makan, aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan bagi penyandang diabetes. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, atau hobi positif. 5. Mengonsumsi beberapa obat Beberapa obat resep atau obat yang dijual bebas untuk mengatasi masalah kesehatan lain selain diabetes dapat menyebabkan gula darah naik. Contohnya adalah steroid, obat tekanan darah tinggi, obat antidepresan, obat antipsikotik, dan obat kontrasepsi hormonal. Jika Anda memiliki diabetes dan harus mengonsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan dengan dokter tentang dosis dan efek sampingnya terhadap gula darah Anda.
-
Kapan pola makan buruk picu gula darah naik? Sering mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah secara cepat.
-
Kenapa penting jaga gula darah? Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan dalam jangka panjang. Kelebihan gula dalam aliran darah dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin, yang selanjutnya berpotensi memicu diabetes tipe 2. Diabetes merupakan salah satu penyakit serius yang tidak hanya mempengaruhi aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat mengurangi harapan hidup seseorang.
Seperti yang sering dikatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati, maka ada beberapa hal yang penting untuk diketahui agar kesehatan tubuh Anda tetap terjaga dan penyakit ini tidak muncul. Mengutip dari Web MD pada Rabu (9/10/2024), terdapat alasan dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya. Mari kita simak penjelasan selengkapnya.
Waktu Makan dan Kadar Glukosa
Setelah Anda mengonsumsi makanan, tubuh akan mulai mencerna makanan tersebut menjadi sumber energi. Ini berarti kadar glukosa dalam darah Anda akan meningkat.
Jika Anda menderita diabetes, Anda mungkin menggunakan alat untuk memantau kadar gula darah. Alat ini biasanya memerlukan setetes darah untuk mengukur kadar gula Anda.
Sebagian besar penderita diabetes melakukan pemeriksaan glukosa sebelum makan dan dua jam setelahnya. Sebelum makan, kadar glukosa yang ideal bagi orang dewasa adalah antara 80 hingga 130, sementara setelah makan, angkanya seharusnya berada di bawah 180.
Apa yang Menyebabkan Lonjakan Gula Darah Menjadi Berbahaya?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemahaman mengenai lonjakan gula darah sangat penting untuk kesehatan kita sehari-hari, terutama setelah makan. Dokter menyebut fenomena lonjakan gula darah pasca makan ini sebagai hiperglikemia postprandial.
Jika dibiarkan, kadar gula darah yang tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada ginjal, saraf, mata, dan jantung. Oleh karena itu, pengendalian gula darah sangatlah krusial untuk menjaga kesehatan.
Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah kadar gula darah Anda normal atau tinggi? Saat diukur, kadang kadar glukosa bisa mencapai 200. Anda juga mungkin merasakan gejala hiperglikemia, yang antara lain meliputi:
- Rasa haus yang berlebihan
- Kelelahan
- Mual
- Kebingungan atau kecemasan
- Frekuensi buang air kecil yang meningkat
- Penglihatan yang kabur
Cara Menangani Peningkatan Gula Darah
Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segera periksa kadar gula darah Anda. Apabila hasilnya tinggi, Anda dapat mencoba menurunkannya dengan berolahraga selama 10-15 menit, seperti berjalan kaki.
Namun, jika kadar gula darah Anda melebihi 240, penting untuk melakukan tes keton sebelum berolahraga. Keton adalah asam yang dihasilkan saat tubuh membakar lemak yang tersimpan.
Berolahraga saat kadar keton tinggi dapat memperburuk lonjakan gula darah atau bahkan menyebabkan ketoasidosis, yang merupakan kondisi berbahaya. Anda bisa memeriksa kadar keton di rumah dengan menggunakan alat pengukur glukosa atau tes urine sederhana.
Jika Anda menemukan kadar keton tinggi, sebaiknya jangan berolahraga. Diskusikan dengan dokter tentang cara penanganannya. Jika Anda mengalami hiperglikemia yang parah, Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan dan insulin tambahan.
Jika kadar gula darah Anda sering meningkat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan perubahan dalam rencana perawatan Anda.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Peningkatan Kadar Gula Darah?
Ada tiga metode utama untuk mengelola diabetes dan menjaga kadar gula darah tetap stabil, yaitu:
1. Penggunaan Obat-obatan
Obat-obatan seperti insulin atau metformin yang digunakan untuk diabetes tipe 2 perlu dikonsumsi secara teratur. Dokter akan membantu Anda menyusun rencana dan menentukan jenis obat yang diperlukan.
2. Pola Makan yang Sehat
Mengatur pola makan dengan baik dapat mengurangi risiko lonjakan gula darah. Indeks glikemik dapat membantu Anda memahami makanan mana yang berpotensi menyebabkan lonjakan, sehingga Anda dapat merencanakan menu dengan lebih baik. Diskusikan hal ini dengan dokter Anda.
3. Aktivitas Fisik
Berolahraga dapat membantu tubuh menyerap glukosa secara lebih efektif. Selain itu, aktivitas fisik juga meningkatkan sirkulasi darah dan membantu menjaga berat badan. Usahakan untuk menyisipkan setidaknya 30 menit olahraga dalam rutinitas harian Anda. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai program olahraga yang tepat.