Gejala Awal Disfungsi Ereksi, Sadari Sebelum Parah dan Terlambat
Masalah disfungsi ereksi yang dialami oleh seseorang perlu diatasi dengan tepat melalui pemahaman pada gejala awal.
Masalah disfungsi ereksi yang dialami oleh seseorang perlu diatasi dengan tepat melalui pemahaman pada gejala awal.
-
Apa saja gejala dari disfungsi ereksi? Impotensi ditandai dengan gejala utama berupa ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seksual. Contohnya, seseorang mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan ereksi, ereksi yang cepat hilang, atau penurunan kekuatan ereksi sehingga penis terasa kurang keras. 'Bahkan ada juga ereksi sesekali, penurunan gairah seksual, kecemasan atau frustrasi akan performa seksual, dan lain sebagainya,' katanya.
-
Kapan masalah disfungsi ereksi dapat muncul? Masalah disfungsi ereksi adalah salah satu kondisi yang seringkali menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak pria.
-
Apa saja ciri-ciri ejakulasi dini? Ciri-ciri TambahanEjakulasi yang terjadi dengan stimulasi minimal sebelum, saat, atau segera setelah penetrasi.Ejakulasi yang terjadi sebelum pria merasa siap atau menginginkannya.Ketidakpuasan dalam hubungan seksual, baik dari pihak pria maupun pasangannya.Penurunan frekuensi hubungan seksual akibat hilangnya rasa percaya diri.
-
Bagaimana cara mengatasi disfungsi ereksi? Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan yang menyeluruh dan holistik, mengingat bahwa impotensi sering kali merupakan hasil dari kombinasi beberapa penyebab. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya fokus pada penyebab utama tetapi juga menurunkan faktor risiko yang ada. 'Seperti, mulai terapkan hidup sehat, rajin olahraga seminggu minimal 3 kali, 30 menit setiap sesi minimal. Kuatkan olahraga terutama di Gerakan paha, agar aliran darah kuat ke area penis,' katanya.
-
Kenapa disfungsi ereksi bisa terjadi pada pria muda? Pada usia muda, penyebab disfungsi ereksi sering kali berkaitan dengan masalah psikologis dan gaya hidup yang kurang sehat. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria muda meliputi stres akibat pekerjaan, konflik dalam hubungan, pengalaman seksual yang traumatis, kurangnya aktivitas fisik, gangguan tidur, serta konsumsi alkohol yang berlebihan.
-
Apa saja faktor yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi? Disfungsi ereksi bukanlah hal yang langka, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, bagi banyak orang, ini bisa menjadi masalah yang menetap yang mengganggu kehidupan seksual yang memuaskan. Masalah ini dapat disebabkan oleh faktor psikologis seperti stres, rasa bersalah, atau rendahnya harga diri. Namun, ada juga kasus di mana patologi-patologi tertentu berperan.
Gejala Awal Disfungsi Ereksi, Sadari Sebelum Parah dan Terlambat
Disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi yang mempengaruhi banyak pria di berbagai usia. Mengetahui gejala awal DE sangat penting agar dapat mengatasi masalah ini sebelum semakin parah.
Seorang pria yang mengalami disfungsi ereksi mungkin juga menghadapi penurunan libido akibat pengalaman yang tidak nyaman di kamar tidur. Namun, jika penurunan libido ini disertai dengan gejala lain seperti penurunan energi, motivasi, kesulitan menambah massa otot, dan berat badan, penting untuk mendapatkan evaluasi dari ahli guna memastikan apakah ada kekurangan testosteron.
Gejala kekurangan testosteron tidak hanya mempengaruhi fungsi seksual tetapi juga berbagai aspek kehidupan lainnya. Penurunan energi dan motivasi, serta kesulitan dalam meningkatkan massa otot dan berat badan, adalah tanda-tanda yang perlu diperhatikan.
Evaluasi oleh ahli dapat membantu menentukan penyebab pasti dan memberikan rencana pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Dilansir dari Mens Health, berikut beberapa tanda awal yang mungkin menunjukkan adanya masalah pada fungsi ereksi Anda.
Berkurangnya Frekuensi Ereksi
Jika frekuensi ereksi Anda berkurang secara signifikan dari biasanya, ini bisa menjadi tanda awal DE. Tidak ada angka pasti yang menunjukkan masalah, tetapi perubahan dari norma pribadi Anda bisa menjadi sinyal peringatan.
Penurunan Libido
Jika hal-hal yang biasanya memicu gairah seksual Anda tidak lagi efektif, mungkin ada masalah dengan kadar testosteron Anda. "Testosteron adalah hormon utama yang bertanggung jawab atas dorongan seks," jelas Dr. David Shusterman, seorang ahli urologi dan seks dari New York. Penurunan kadar testosteron dapat mengurangi hasrat seksual dan membuat ereksi menjadi sulit.
"Jika seorang pria mengalami DE, dia juga mungkin mengalami penurunan libido karena pengalaman yang tidak nyaman di ranjang. Jika penurunan libido ini disertai dengan gejala lain seperti penurunan energi, motivasi, dan kesulitan membangun otot atau menambah berat badan, penting untuk melakukan evaluasi dengan ahli untuk mengecek kemungkinan kekurangan testosteron," terang Dr. Shusterman.
Kolesterol atau Tekanan Darah Tinggi
Hasil dari pemeriksaan fisik tahunan Anda mungkin memberikan petunjuk bahwa ereksi Anda dalam bahaya. Dua tanda umum adalah kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Kolesterol total yang tinggi adalah apa pun di atas 240 miligram per desiliter (mg/dL), dan tekanan darah harus di bawah 120/80 milimeter merkuri (mm Hg).
Kedua kondisi ini dapat merusak pembuluh darah Anda, menyebabkan mereka kehilangan elastisitasnya. Ini membuat pembuluh darah sulit melebar sehingga aliran darah ke penis menjadi terbatas, kata Dr. Ramin. "Jika pembuluh darah tidak dapat melebar, tidak akan ada cukup aliran darah untuk menyebabkan ereksi," katanya.
Gusi Bengkak, Nyeri, atau Mudah Berdarah
Gusi yang bengkak, nyeri, atau mudah berdarah saat disikat atau digunakan benang gigi adalah tanda penyakit gusi. Ini tidak menyebabkan DE secara langsung, tetapi dapat memicu peradangan di seluruh tubuh yang dapat merusak pembuluh darah. Dan jika pembuluh darah tidak berfungsi dengan baik, akan sulit bagi darah untuk mengalir ke penis dan menyebabkan ereksi.
Ereksi Tidak Seperti Dulu
Anda mungkin masih bisa ereksi, tetapi jika Anda memperhatikan adanya perubahan dalam ereksi Anda, itu bisa menjadi tanda awal DE.
"Ini biasanya masalah yang berkembang secara perlahan," kata Dr. Ramin.
"Awalnya, pasien mungkin memperhatikan bahwa ereksi mereka tidak sekeras dulu, atau mereka tidak dapat mempertahankan ereksi selama sebelumnya."
Baru Konsumsi Obat
Beberapa obat resep dapat menyebabkan DE. Antidepresan dan obat tekanan darah tinggi adalah penyebab khusus, kata Dr. Ramin. Antidepresan seperti SSRI (seperti Prozac atau Paxil) dan SNRI (seperti Effexor dan Cymbalta) dapat membuat hormon dan sinyal kimia yang membuat Anda merasa terangsang sulit mencapai otak. Dan libido yang menurun ini dapat membuat ereksi menjadi sulit. Biasanya, Anda akan mulai memperhatikan gejala ini dalam beberapa minggu setelah memulai pengobatan.
Kurang Tidur
Kurang tidur, tidak peduli apa pun penyebabnya, dapat menyebabkan masalah dengan ereksi.
Ini mungkin sangat benar jika Anda menderita apnea tidur, suatu gangguan tidur di mana pernapasan Anda sering berhenti selama malam. Hampir 70 persen pria dengan apnea tidur juga mengalami DE, menurut International Society for Sexual Medicine.
Penyakit Ginjal
Pria dengan penyakit ginjal juga dapat mengalami masalah dalam mempertahankan ereksi. Kondisi medis seperti ini juga mempengaruhi kadar hormon, sirkulasi darah, dan energi, menurut National Kidney Foundation. Namun, pria mungkin mendapatkan kembali minat mereka seiring waktu saat mereka mengobati masalah ginjal awal.
Mengidentifikasi dan mengatasi tanda-tanda awal disfungsi ereksi dapat membantu Anda menjaga kesehatan seksual dan keseluruhan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ini.