Erick Thohir: Kegagalan Piala AFF Bukan Alasan Pemecatan Shin Tae-yon, Tapi Ada Hitungannya
Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 tidak dijadikan alasan untuk memecat Shin Tae-yong dari posisi pelatih.
Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 tidak menjadi alasan utama untuk memecat Shin Tae-yong dari posisinya sebagai pelatih. Meskipun demikian, banyak yang berpendapat bahwa Skuad Garuda seharusnya mampu meraih kemenangan melawan Laos dan Filipina. Dua minggu setelah tersingkirnya Timnas Indonesia di fase penyisihan grup Piala AFF 2024, Shin Tae-yong resmi dipecat oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Selama fase grup B, Timnas Indonesia berhasil meraih satu kemenangan dengan skor 1-0 atas Myanmar, tetapi juga mengalami hasil imbang 3-3 melawan Laos, serta kalah 0-1 dari Vietnam dan Filipina. Erick Thohir menjelaskan bahwa alasan di balik pemecatan Shin Tae-yong berkaitan dengan masalah kepemimpinan, komunikasi, dan strategi permainan.
Selain itu, suasana ruang ganti Skuad Garuda mulai memanas setelah hasil imbang 2-2 melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024, yang merupakan bagian dari Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Mengapa dia tidak dipecat setelah mengalami kekalahan dari China?
Setelah lima hari berlalu, Timnas Indonesia mengalami kekalahan 1-2 melawan China. Sejak kejadian tersebut, Erick Thohir mulai mempertimbangkan untuk mengganti pelatih Shin Tae-yong.
"Kalau kita mengambil keputusan setelah melawan China, saat Piala AFF timnya sedang running dan ada tugasnya, kan enggak bisa," ungkap Erick Thohir dalam sebuah wawancara yang dilansir di Youtube Liputan6.
Ia juga menambahkan, "Piala AFF memang tidak menjadi penilaian, saya bilang yang terbaik kita turunkan tim ini. Tapi hitung-hitungannya kan ada."
Piala AFF 2024
Di Piala AFF, Timnas Indonesia menurunkan sebagian besar pemain U-22. Sementara itu, lawan-lawan yang dihadapi umumnya mengandalkan pemain senior. "Tapi hitung-hitungannya kan ada, masa saya enggak punya hitung-hitungan, lawan Laos harusnya kita menang, lawan Filipina juga, akhirnya menang-menang dan masuk semifinal. Semuanya risiko," imbuh Erick Thohir.