Dipecat PSSI, Pesangon Shin Tae Yong Tembus Rp60 Miliar?
Shin Tae-yong pertama kali diikat kontrak oleh PSSI untuk melatih Timnas Indonesia pada akhir tahun 2019.
Pemecatan Shin Tae Yong sebagai pelatih tim nasional Indonesia mengejutkan public, khususnya pecinta sepakbola. Pengumuman berakhirnya masa kerja Shin sebagai pelatih, diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Senin (6/1).
Dalam konferensi pers, Erick Thohir menyampaikan keputusan yang diambil demi kebaikan tim nasional. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi Shin selama ini, sembari mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan nama pelatih baru yang akan diumumkan secara resmi pada 12 Januari 2025.
"Tentu kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Coach Shin Tae-yong selama ini, hubungan saya sangat baik. Kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki. Tapi tentu dinamika tim nasional ini perlu juga jadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi," ungkap Erick Thohir.
Pesangon untuk Shin Tae-yong
Berlanjut ke pertanyaan mengenai besaran pesangon yang akan diterima Shin Tae-yong setelah pemecatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Sebelumnya, pemecatan Shin Tae-yong tidak hanya menimbulkan masalah di bidang teknis, tetapi juga memberikan beban finansial yang cukup besar bagi PSSI.
Dengan kontrak yang diperpanjang hingga 2027, PSSI memiliki kewajiban untuk membayar kompensasi jika pelatih diberhentikan lebih awal. Jumlah yang harus dibayarkan mencapai Rp20 miliar per tahun, sehingga PSSI berpotensi mengeluarkan sekitar Rp60 miliar sebagai pesangon.
Hal ini tentunya menjadi dilema tersendiri, terutama jika dana tersebut mengganggu program-program pembinaan lainnya yang telah direncanakan untuk Timnas Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, Shin Tae-yong pertama kali diikat kontrak oleh PSSI untuk melatih Timnas Indonesia pada akhir tahun 2019, tepatnya pada 28 Desember 2019, menggantikan Simon McMenemy yang juga tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Sosok Shin Tae-yong
Sebelum bergabung dengan skuad Garuda, pria yang lahir pada tahun 1970 ini adalah mantan pemain sepak bola profesional asal Korea Selatan dan memiliki pengalaman melatih di tanah kelahirannya. Shin Tae-yong memulai karier kepelatihannya sebagai asisten di Queensland Roar, Australia, dari tahun 2005 hingga 2008.
Setelah itu, pelatih berusia 54 tahun ini mendapatkan kesempatan untuk menjabat sebagai pelatih interim di Seongnam Ilhwa. Selama masa jabatannya, STY berhasil membawa timnya meraih prestasi sebagai runner-up di dua kompetisi, yaitu K League 2009 dan Piala FA Korea pada tahun yang sama.
Keberhasilan ini mengantarkannya untuk dipercaya sebagai pelatih kepala, di mana ia kembali mempersembahkan trofi, termasuk juara Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korea 2011.
Pencapaian tersebut menjadikan Shin Tae-yong sebagai individu pertama yang berhasil meraih gelar Liga Champions AFC baik sebagai pemain pada tahun 1995 maupun sebagai pelatih pada tahun 2010. Di tingkat internasional, STY juga mengumpulkan pengalaman sebagai asisten pelatih, di antaranya mendampingi Uli Stielike ketika Timnas Korea Selatan mencapai final Piala Asia 2015.
Kinerja Shin Tae-yong Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Selama lima tahun melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong belum pernah berhasil meraih trofi juara. Meskipun demikian, ia telah mencatatkan sejumlah prestasi dan rekor yang mengesankan selama menjabat sebagai pelatih skuad Garuda.
Salah satu pencapaian paling signifikan adalah berhasil membawa timnya mencapai babak 16 besar Piala Asia 2023. Selain itu, Shin juga hampir membawa Indonesia lolos ke Olimpiade setelah menjadi semifinalis di Piala Asia U-23 2024.
Ia juga menciptakan sejarah dengan membawa Timnas Indonesia melangkah ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, serta memastikan tiket untuk tampil di putaran final Piala Asia 2027. Berikut adalah daftar prestasi yang diraih Shin Tae-yong bersama skuad Garuda:
Runner-up Piala AFF 2020
Perunggu SEA Games 2021
Runner-up Piala AFF U-23 2023
Tembus 16 Besar Piala Asia 2023
Peringkat 4 Piala Asia U-23 2024
Tembus Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
Lolos Piala Asia 2027