6 Alasan Tidak Berbahaya Mengapa Seseorang Tidak Bisa Mengalami Ereksi
Kegagalan ereksi yang dialami pria bisa terjadi akibat sejumlah hal yang sebenarnya tidak berbahaya.
Ketidakmampuan untuk mencapai ereksi sepenuhnya bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak pria. Namun, sebelum panik dan merasa ada masalah serius, ketahuilah bahwa banyak pria mengalami kesulitan dalam mencapai ereksi pada suatu waktu dalam hidup mereka. Hal ini tidak selalu berarti bahwa Anda menderita disfungsi ereksi (ED) atau memerlukan obat-obatan untuk mengatasinya.
Ada sejumlah alasan yang tidak berbahaya dan sering kali bersifat sementara mengapa Anda mungkin tidak bisa mendapatkan ereksi penuh. Dilansir dari Mens Health, berikut ini adalah enam alasan yang bisa menjelaskan mengapa hal ini terjadi.
-
Kenapa pria bisa impotensi? Masalah ini bisa bersifat sementara atau kronis dan dapat disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, atau gaya hidup.
-
Mengapa vasektomi tidak memengaruhi ereksi? Mekanisme vasektomi tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, libido, maupun kemampuan ereksi pria.
-
Apa saja faktor yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi? Disfungsi ereksi bukanlah hal yang langka, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, bagi banyak orang, ini bisa menjadi masalah yang menetap yang mengganggu kehidupan seksual yang memuaskan. Masalah ini dapat disebabkan oleh faktor psikologis seperti stres, rasa bersalah, atau rendahnya harga diri. Namun, ada juga kasus di mana patologi-patologi tertentu berperan.
-
Gimana kurang gerak bisa bikin ereksi susah? Kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi sirkulasi darah, kebugaran kardiovaskular, dan fungsi ereksi.
-
Kenapa testosteron rendah bisa sebabkan disfungsi ereksi? Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seks, kondisi yang dikenal sebagai disfungsi ereksi.
-
Kenapa diabetes bisa buat pria susah ereksi? 'Komplikasi diabetes itu ya gagal ginjal, presentasenya 40 persen, kemudian ada stroke, serangan jantung, kebutaan akibat retinopati (kerusakan pembuluh darah pada jaringan retina), glaukoma (kerusakan saraf mata), katarak,' ungkap Wardhana beberapa waktu lalu dilansir dari Liputan6.'Ada juga laki-laki yang tiba-tiba ribut, istrinya ngeluh. Suaminya disfungsi ereksi.'
1. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Salah satu alasan paling umum mengapa seseorang tidak bisa mencapai ereksi adalah karena mereka telah minum terlalu banyak alkohol. Kondisi ini sering dikenal dengan istilah "whiskey dick," dan merupakan hal yang nyata serta dapat terjadi pada siapa saja.
Dr. Jamin Brahmbhatt, seorang ahli urologi dari Orlando Health, menjelaskan bahwa alkohol dapat menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aliran darah ke penis, sehingga sulit untuk mendapatkan ereksi. Jadi, meskipun minum sedikit alkohol bisa membuat Anda lebih rileks, terlalu banyak minum dapat menghambat kemampuan Anda untuk tampil di tempat tidur. Batas aman menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) adalah sekitar dua minuman per hari, yang baik untuk kesehatan Anda dan kehidupan seksual Anda.
2. Baru Saja Masturbasi
Jika Anda baru saja melakukan masturbasi, tubuh Anda mungkin membutuhkan waktu untuk pulih sebelum bisa melakukan hubungan seksual lagi. Hal ini disebabkan oleh lonjakan hormon prolaktin setelah orgasme, yang menurut penelitian yang diterbitkan di International Journal of Impotence Research, terkait dengan kesulitan dalam mempertahankan ereksi atau ejakulasi.
"Ini seperti berlari maraton. Tubuh Anda memerlukan waktu untuk beristirahat dan pulih sebelum bisa berlari lagi," jelas Dr. Brahmbhatt. Waktu rata-rata pemulihan bagi pria adalah sekitar 30 menit, tetapi ini bisa bervariasi, terutama pada pria yang lebih muda.
3. Pasangan Baru
Berada dalam hubungan baru sering kali menimbulkan tekanan, dan ini bisa menjadi salah satu penyebab Anda tidak bisa mencapai ereksi. Menurut Dr. Michael Eisenberg, profesor urologi di Stanford, ketidakmampuan untuk mencapai ereksi dengan pasangan baru sangat umum terjadi.
"Rileksasi dapat membantu, begitu juga dengan foreplay yang lebih lama," katanya. Jika Anda khawatir tentang performa atau ukuran penis Anda, otak Anda mungkin merespon situasi ini sebagai tekanan, sehingga memicu hormon adrenalin yang dapat menghentikan kemampuan Anda untuk ereksi.
4. Stres dan Kelelahan
Stres adalah salah satu faktor utama yang dapat memengaruhi kemampuan ereksi. Dr. Brahmbhatt menjelaskan bahwa stres dapat menguras energi Anda secara mental dan fisik, yang menyebabkan tubuh memprioritaskan organ-organ vital dan mengabaikan organ lain, termasuk penis.
"Ketika Anda stres, tubuh Anda berusaha memobilisasi semua energi ke organ utama, sehingga penis akan menjadi hal terakhir yang diprioritaskan," ujarnya. Tingginya kadar kortisol akibat stres juga dapat menghambat produksi testosteron, yang dapat mengurangi libido dan mengganggu ereksi.
5. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat, seperti obat tekanan darah tinggi dan antidepresan, dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mencapai ereksi. Dr. Steven Lamm dari NYU Langone menjelaskan bahwa obat seperti beta-blocker dan diuretik dapat mengurangi aliran darah ke penis.
Selain itu, antidepresan tertentu seperti Prozac dan Lexapro juga dapat menurunkan kadar testosteron. Jika Anda mengalami masalah ini, sebaiknya diskusikan dengan dokter untuk mencari alternatif pengobatan yang tidak menimbulkan efek samping tersebut.
6. Tekanan untuk Memiliki Anak
Saat Anda dan pasangan sedang berusaha untuk memiliki anak, tekanan untuk berhubungan seksual sesuai dengan siklus ovulasi dapat membuat seks terasa seperti tugas.
"Stres yang muncul karena seks menjadi sebuah kewajiban dapat menghilangkan spontanitas, membuat hubungan seksual terasa seperti beban," jelas Dr. Eisenberg.
Jika Anda tidak memiliki alasan situasional seperti yang dijelaskan di atas, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius.