9 Alasan Mengapa Pria Malas Bercinta, Bisa Disebabkan karena Obat Hingga Minder
Pria juga bisa malas saat diajak berhubungan intim, ketahui sejumlah alasan yang bisa mendasarinya.
Dalam sebuah hubungan yang intim, terutama pernikahan, seks adalah bagian yang penting. Namun, ada kalanya pria tampak kehilangan minat terhadap kehidupan seksual, dan ini sering kali menimbulkan pertanyaan: “Apakah dia tidak tertarik lagi padaku secara seksual?” Meskipun perubahannya mungkin tampak mengkhawatirkan, tidak selalu berarti masalah ada pada Anda.
Ada banyak alasan mengapa pria mungkin kehilangan gairah bercinta, mulai dari kesehatan fisik hingga masalah emosional. Dilansir dari Prevention, berikut adalah sembilan alasan yang bisa menjelaskan fenomena ini, berdasarkan penjelasan dari para ahli.
-
Kenapa kurang gerak bisa bikin gairah seks turun? Gaya hidup sedentari dapat mengganggu keseimbangan hormon dan sirkulasi darah pada wanita, yang dapat menyebabkan penurunan gairah seksual dan keinginan untuk berhubungan intim.
-
Apa yang membuat gairah seksual hilang? Setelah melahirkan, banyak ibu baru yang merasa bahwa gairah seksual mereka benar-benar lenyap bersama tangisan bayi. Baik bagi seorang ibu baru atau yang sudah melahirkan beberaka kali, beberapa bulan pertama kelahiran bisa membuat gairah tidak muncul.
-
Kenapa gairah seksual hilang? Hal ini kadang tetap terus berlanjur bahkan hingga beberapa bulan setelah masa nifas selesai. Kadang, kondisi ini juga diperparah dengan kelelahan, kewalahan, dan kelelahan emosional pada periode pasca-melahirkan, di mana gairah seksual mungkin tidak terlihat sama sekali.
-
Mengapa pria sering tertidur setelah bercinta? Jika suami Anda tampak mengantuk setelah bercinta, jangan anggap itu sebagai hal yang personal. Menurut penelitian, hal ini berkaitan dengan aktivitas otak mereka. Bagian korteks prefrontal—yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan kesadaran penuh—cenderung 'dimatikan' setelah orgasme. Kombinasi ini dengan pelepasan hormon prolaktin menciptakan efek relaksasi yang kuat.
-
Kenapa pria bisa impotensi? Masalah ini bisa bersifat sementara atau kronis dan dapat disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, atau gaya hidup.
-
Kenapa pria sulit ereksi setelah masturbasi? Hal ini disebabkan oleh lonjakan hormon prolaktin setelah orgasme, yang menurut penelitian yang diterbitkan di International Journal of Impotence Research, terkait dengan kesulitan dalam mempertahankan ereksi atau ejakulasi.
1. Prioritas yang Berubah
Kehidupan sering kali dipenuhi dengan kesibukan, dan seks bisa dengan mudah tergeser dari daftar prioritas. Terutama jika pasangan memiliki anak, tanggung jawab sehari-hari seperti pekerjaan dan keluarga sering kali membuat energi untuk bercinta berkurang. Menurut Cynthia Pizzulli, Ph.D., seorang terapis pasangan, “Ketika Anda pulang setelah seharian bekerja, pilihan antara tidur atau berhubungan seks sering kali jatuh pada tidur.”
Hal ini normal dalam jangka panjang. Pizzulli menekankan bahwa perubahan prioritas ini bukanlah hal yang perlu ditakutkan. “Frekuensi dan prioritas seks akan berubah dan berfluktuasi sepanjang hidup baik bagi pria maupun wanita,” jelasnya.
2. Kondisi Kesehatan
Masalah kesehatan juga dapat memengaruhi hasrat seksual. Beberapa penyakit seperti disfungsi ereksi (ED) atau kanker prostat dapat sangat berdampak pada kehidupan seksual. “ED membuat beberapa pria menghindari seks sama sekali,” kata Alyssa Dweck, M.D., seorang ginekolog di New York. Operasi untuk mengatasi kanker prostat juga bisa memerlukan perubahan definisi mengenai seks.
Pizzulli menambahkan, “Seks bukan hanya soal penetrasi. Seks adalah segala sesuatu yang ditujukan untuk membangkitkan hasrat.” Maka, penting bagi pasangan untuk mendukung satu sama lain dan beradaptasi dengan perubahan ini.
3. Hubungan Menjadi Platonis
Seiring berjalannya waktu, hubungan bisa menjadi terlalu akrab hingga kehilangan aspek erotisnya. Menurut Pizzulli, “Ketika hubungan menjadi sangat akrab dan nyaman, kadang elemen seksualnya berkurang.” Hubungan yang terlalu platonis bisa menyebabkan pernikahan tanpa seks. Meskipun hubungan dekat dapat meningkatkan persahabatan, hal ini mungkin tidak meningkatkan gairah seksual.
Brandy Engler, Psy.D., psikolog yang fokus pada hubungan dan seksualitas, menambahkan bahwa aktivitas sehari-hari seperti menonton TV atau mencuci piring bersama tidak selalu memicu hasrat seksual.
4. Stres
Stres, terutama terkait pekerjaan atau keuangan, dapat mengurangi gairah bercinta. Menurut Christine Milrod, Ph.D., seorang terapis seks, “Dipecat dari pekerjaan adalah pemadam gairah terbesar.” Stres tinggi juga bisa menyebabkan pasangan menarik diri secara emosional maupun fisik.
Perdebatan kecil tentang uang atau keamanan kerja dapat bertambah seiring waktu, dan bisa membunuh kehidupan seksual pasangan. “Anda bisa berdebat sampai kehidupan seksual Anda mati,” tambah Milrod.
5. Ketidaknyamanan Menginisiasi Seks
Tidak semua pria merasa nyaman menginisiasi seks. Bagi beberapa pria, memulai hubungan seksual mungkin bukan bagian dari "pola erotis" mereka. Bahkan jika mereka tampak lebih sering menginisiasi pada awal hubungan, norma sosial yang mengharuskan pria untuk selalu memulai bisa membuat mereka merasa tertekan.
Menurut Pizzulli, beberapa pria merasa lebih nyaman saat hubungan baru dimulai, karena saat itulah inisiasi dianggap sebagai norma sosial.
6. Penurunan Gairah Seksual
Adalah hal yang normal jika gairah seksual pria menurun seiring waktu. Brandy Engler menyatakan bahwa banyak pria yang mulai melaporkan gairah seksual yang lebih rendah seiring bertambahnya usia. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi kesehatan mental atau penurunan kadar testosteron akibat faktor lingkungan.
Namun, menurut Engler, meski gairah terhadap penetrasi menurun, beberapa pria masih menikmati keintiman dalam bentuk lain, seperti memberikan kesenangan pada pasangan mereka.
7. Efek Obat-obatan
Beberapa obat, terutama antidepresan, dapat berdampak besar pada libido. Tatiana Rivera, L.I.C.S.W., seorang terapis klinis, menjelaskan bahwa obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Bahkan, efek ini bisa bertahan meskipun penggunaan obat dihentikan.
8. Minder atau Rendah Diri
Perubahan yang datang dengan bertambahnya usia bisa membuat pria merasa minder, meskipun mereka jarang membicarakannya. Hal ini bisa menyebabkan mereka menghindari hubungan intim. "Pria mungkin merasa malu dengan perubahan pada tubuh mereka dan memilih untuk menghindari seks," kata Rivera.
9. Perubahan Minat Seksual
Pria juga mungkin mengalami perubahan dalam preferensi seksual mereka. Samantha Burns, L.M.H.C., menjelaskan bahwa pria mungkin merasa malu untuk mengungkapkan minat baru dalam seks atau fantasi tertentu karena takut akan reaksi pasangan. “Mereka mungkin takut ditolak atau dihakimi,” jelasnya.
Jika ini terjadi, penting bagi pasangan untuk menciptakan ruang yang aman untuk berdiskusi secara terbuka tentang keinginan masing-masing tanpa rasa takut.