Begini Cara Mengetahui Apakah Sperma dalam Kondisi Sehat atau Tidak
Kesehatan sperma yang kita miliki bisa kita kenali dari sejumlah kondisi yang tampak berikut ini:
Kesehatan sperma sering kali tidak menjadi perhatian sampai muncul masalah kesuburan. Namun, memperhatikan tanda-tanda kesehatan sperma adalah langkah penting untuk menjaga kesuburan pria. Sperma yang sehat memiliki karakteristik yang berbeda dari sperma yang tidak sehat, baik dari segi warna, tekstur, hingga kemampuan bergerak.
Apa saja indikator bahwa sperma Anda berada dalam kondisi yang baik? Bagaimana pula mengetahui jika ada masalah yang memerlukan perhatian medis? Dilansir dari Verywell Health, berikut penjelasan lengkapnya.
-
Bagaimana pria bisa menjaga kualitas sperma? William juga menekankan pentingnya menjaga kualitas sperma melalui olahraga ringan seperti jalan santai, yoga, atau jogging. Olahraga berat sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kelelahan yang justru menurunkan kualitas sperma.
-
Mengapa kualitas sperma penting? Kualitas sperma yang baik memiliki peranan yang sangat vital dalam kesehatan reproduksi pria. Namun, ada banyak faktor risiko yang dapat memengaruhi kualitas tersebut, termasuk gaya hidup yang tidak sehat. Berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, serta kebiasaan buruk seperti kurangnya aktivitas fisik, dapat berdampak buruk pada kualitas sperma. Untuk pasangan yang berkeinginan memiliki anak, meningkatkan kualitas sperma adalah langkah yang sangat penting.
-
Apa yang mempengaruhi sperma pria? Sekitar 10 hingga 20 persen masalah ketidaksuburan pada pria berhubungan dengan sperma mereka.
-
Apa itu kesuburan pria? Kesuburan pada pria mengacu pada kemampuan sistem reproduksi pria untuk menghasilkan sperma yang berkualitas dan kemampuan sperma tersebut untuk membuahi sel telur wanita.
-
Apa efek HP terhadap kualitas sperma pria? Penelitian ini melibatkan 2.886 pria di Swiss yang berusia 18 hingga 22 tahun yang bekerja di enam pusat wajib militer selama tahun 2005 dan 2018. 'Responden diminta untuk mengisi kuesioner secara lengkap yang berisikan tentang gaya hidup, kondisi kesehatan, dan frekuensi penggunaan ponsel yang meliputi dimana biasanya mereka menyimpan telepon genggam tersebut,' jelas Serge Nef, Direktur The Study dan Profesor Departemen Kedokteran Genetik. Berdasarkan penelitian tersebut, terdapat temuan yang menunjukkan bahwa jumlah sperma pada kelompok pria yang jarang menggunakan handphone lebih banyak 21 persen, yaitu 56,5 juta per mililiter, sedang pada pria yang lebih sering menggunakan handphone atau lebih dari 20 kali sehari, memiliki jumlah sperma 44,5 juta per mililiter.
-
Bagaimana atasi stres untuk kualitas sperma? Cegahlah Stres yang Berlebihan Stres memiliki dampak negatif terhadap produksi sperma, salah satunya dengan menurunkan kadar hormon testosteron. Dr. William menyatakan bahwa stres dapat menghambat proses optimal dalam produksi sperma. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengelola stres secara efektif, baik melalui meditasi, berolahraga, maupun melakukan aktivitas relaksasi lainnya. Dengan cara ini, kita dapat menjaga kesehatan reproduksi dan meningkatkan kualitas sperma.
Ciri-Ciri Sperma yang Sehat
Sperma sehat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi beberapa karakteristik semen (cairan yang membawa sperma) bisa memberi petunjuk tentang kesehatannya. Semen yang sehat umumnya berwarna putih kekuningan atau abu-abu keputihan dengan tekstur menyerupai putih telur mentah. Tepat setelah ejakulasi, konsistensinya cenderung lebih kental, tetapi akan mencair dalam waktu 15-30 menit setelah terpapar udara.
Dr. Matthew Wosnitzer, seorang ahli urologi, menjelaskan bahwa konsistensi dan penampilan semen yang berubah dari satu ejakulasi ke ejakulasi berikutnya adalah hal yang wajar. Namun, perubahan drastis dalam warna, bau, atau volume dapat menjadi indikasi adanya masalah. Misalnya, "Semen yang berbau busuk, berwarna merah muda, atau hijau harus segera dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan," ujar Dr. Wosnitzer.
Tanda Sperma Tidak Sehat
Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa sperma Anda mungkin tidak berada dalam kondisi sehat. Warna, konsistensi, bau, dan volume sperma adalah faktor penting yang dapat mencerminkan kesehatannya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
Warna: Sperma sehat tidak berwarna kuning atau hijau. Jika semen tampak merah muda atau merah, hal ini bisa mengindikasikan adanya darah di dalamnya, yang mungkin disebabkan oleh infeksi atau cedera.
Konsistensi: Sperma yang terlalu cair atau sangat kental bisa menjadi tanda masalah kesehatan. Sperma yang konsisten berair dapat menandakan rendahnya jumlah sperma atau defisiensi vitamin. Sebaliknya, sperma yang terlalu tebal atau bergumpal secara konsisten bisa menjadi gejala dehidrasi atau ketidakseimbangan hormon.
Bau: Seperti dijelaskan Dr. Wosnitzer, sperma sehat memiliki bau yang agak seperti amonia atau klorin. Bau busuk bisa menjadi tanda infeksi bakteri atau masalah kesehatan lainnya.
Volume: Normalnya, volume sperma adalah sekitar 1,5 hingga 5 mililiter per ejakulasi. Jika terjadi penurunan drastis atau lonjakan volume, ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan atau hormonal. "Sperma yang tidak mencair dalam 60 menit setelah ejakulasi juga bisa mengindikasikan sperma yang sulit mencapai sel telur," jelas Dr. Wosnitzer.
Tanda-Tanda Sperma Lemah
Sperma yang tidak sehat sering kali memiliki bentuk yang abnormal atau kemampuan bergerak yang buruk. Di bawah mikroskop, sperma dengan kepala tidak simetris, ekor ganda, atau kelainan lain bisa dilihat sebagai sperma yang lemah. Mereka mungkin berenang dengan gerakan yang tidak efektif atau lambat, yang mengurangi kemungkinan mereka membuahi sel telur.
"Anda tidak bisa mengetahui apakah sperma lemah hanya dengan melihat semen," ungkap Dr. Wosnitzer. Untuk mengetahui pasti, diperlukan analisis sperma.
Bagaimana Mengetahui Apakah Anda Subur?
Kesehatan sperma sering kali diukur melalui tes kesuburan yang dilakukan oleh profesional medis. Beberapa tanda pria dengan kesuburan yang baik antara lain jumlah sperma yang sehat (20 hingga 150 juta sperma per mililiter), pergerakan sperma yang aktif dan terarah, serta volume sperma yang sesuai.
Jumlah sperma yang lebih rendah dari normal, kondisi yang dikenal sebagai oligospermia, bisa menjadi tanda masalah kesuburan. Di samping itu, pria dengan kadar testosteron rendah mungkin mengalami penurunan produksi sperma, rendahnya gairah seksual, atau penurunan massa otot dan tulang. Semua ini adalah sinyal yang sebaiknya tidak diabaikan.
Tips Meningkatkan Kualitas Sperma
Jika hasil analisis sperma menunjukkan bahwa sperma Anda berada dalam kondisi yang kurang sehat, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitasnya:
Berhenti merokok: Merokok dapat menurunkan kualitas sperma, termasuk jumlah dan motilitasnya.
Pertahankan berat badan sehat: Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang berperan penting dalam produksi sperma.
Olahraga secara teratur: Latihan fisik yang moderat dapat membantu meningkatkan aliran darah dan keseimbangan hormon, meskipun olahraga berlebihan bisa memberikan efek sebaliknya.
Kenakan pakaian dalam yang longgar: Celana dalam yang terlalu ketat dapat meningkatkan suhu di sekitar testis, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi jumlah sperma.
Perhatikan pola makan: Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti sayuran dan buah-buahan, telah terbukti membantu meningkatkan kualitas sperma.
Kurangi stres: Stres kronis bisa mengganggu produksi hormon yang penting untuk sperma. Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga bisa membantu.
Jika Anda khawatir tentang kesehatan sperma, jangan ragu untuk mengunjungi dokter. Gejala seperti semen yang berbau busuk, adanya darah, atau perubahan volume sperma yang drastis adalah alasan yang cukup kuat untuk mencari bantuan medis. Seorang urolog bisa membantu mengevaluasi kesehatan sperma dan memberikan solusi yang tepat jika ada masalah.