Seseorang yang Miliki Gaya Hidup Tak Sehat Cenderung Tidak Subur, Ini Penyebabnya
Gaya hidup tidak sehat yang dimiliki seseorang bisa memicu berbagai masalah kesehatan termasuk kondisi tidak subur.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan yang signifikan dalam masalah kesuburan pada orang-orang yang menjalani gaya hidup tidak sehat. Pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, stres berkepanjangan, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol merupakan faktor utama yang menyebabkan penurunan kesuburan.
Dilansir dari The Health Site, dr. Suchithra Reddy, seorang Konsultan Spesialis Kesuburan, Obstetri, dan Ginekologi di Motherhood Fertility and IVF, Bangalore, menyatakan bahwa tren ini sangat mengkhawatirkan karena berdampak besar pada individu dan pasangan yang ingin memulai keluarga.
-
Apa saja dampak pola hidup tidak sehat? Salah satu faktor risiko serangan jantung adalah usia, di mana orang-orang lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kondisi ini. Namun seiring berjalannya waktu, serangan jantung mulai merambah ke dalam populasi yang lebih muda.
-
Gaya hidup apa yang tidak sehat? Gaya hidup adalah kumpulan kebiasaan dan perilaku yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup dapat memengaruhi kesehatan dan risiko penyakit, termasuk kanker.
-
Siapa yang rentan alami infertilitas? Infertilitas adalah masalah umum yang dihadapi banyak pasangan, baik pria maupun wanita sama-sama rentan terhadap masalah kesuburan.
-
Mengapa gaya hidup tidak aktif berbahaya? Dampak dari sedentary lifestyle terhadap kesehatan sangat berbahaya, yaitu sebagai berikut: 1. Meningkatkan Risiko Obesitas: Ketidakaktifan fisik menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan obesitas. Lemak berlebih ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.
-
Bagaimana penurunan tingkat kesuburan mempengaruhi populasi bumi? Di seluruh dunia, data tersebut memberikan gambaran serupa, dengan kesuburan mulai turun di bawah angka 2,1 anak per wanita yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan populasi.
-
Apa saja yang berbahaya bagi kesuburan? Banyak pasangan suami-istri ingin segera untuk memiliki momongan setelah mereka menikah. Walau begitu, terkadang terdapat sejumlah kebiasaan yang ternyata bisa membuat mereka tidak mudah untuk memiliki keturunan.
Pola Makan dan Kesuburan
Pola makan memainkan peran penting dalam kesehatan dan kesuburan. Kebiasaan makan yang didominasi oleh makanan olahan, gula tinggi, dan lemak tidak sehat telah menjadi faktor utama penyebab obesitas dan gangguan metabolisme. Kondisi ini sangat berkaitan erat dengan masalah infertilitas.
Pada wanita, obesitas dapat mengganggu keseimbangan hormon dan ovulasi, sedangkan pada pria, obesitas berdampak buruk pada kualitas dan jumlah sperma. Sebaliknya, pola makan yang seimbang dapat mendukung kesuburan. Nutrisi seperti asam folat, seng, dan antioksidan berperan penting dalam fungsi sistem reproduksi yang optimal.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang tidak aktif adalah faktor signifikan lainnya yang dapat menyebabkan infertilitas. Olahraga rutin dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lainnya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita, yang merupakan penyebab utama infertilitas.
Pada pria, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma dan jumlah sperma yang rendah karena tingkat testosteron yang menurun. Olahraga ringan hingga sedang dapat meningkatkan kesehatan reproduksi dan meningkatkan potensi kesuburan.
Stres dan Kesuburan
Stres kronis yang sering dialami dalam kehidupan modern memiliki dampak yang sangat negatif terhadap kesuburan, dengan mengganggu fungsi reproduksi tubuh. Pada wanita, kebiasaan hidup yang penuh tekanan dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur dan anovulasi, yaitu kondisi di mana ovarium tidak melepaskan sel telur. Mengelola stres melalui mindfulness atau teknik relaksasi lainnya dapat mengurangi dampak negatif ini dan meningkatkan kesehatan reproduksi.
Penggunaan Alkohol dan Tembakau
Penggunaan alkohol dapat menyebabkan perubahan kadar hormon, siklus menstruasi yang tidak teratur pada wanita, serta penurunan jumlah dan motilitas sperma pada pria. Namun, penggunaan tembakau bahkan lebih merusak karena dapat merusak DNA dari sel telur dan sperma, meningkatkan risiko keguguran, dan menyebabkan menopause dini pada wanita.
Pada pria, merokok dapat mengurangi produksi dan motilitas sperma, serta meningkatkan fragmentasi DNA. Selain itu, merokok juga dapat menurunkan kualitas sperma dan meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Oleh karena itu, pengurangan atau penghindaran penggunaan alkohol dan tembakau menjadi elemen penting dalam mencapai hasil kesuburan yang sukses.
Secara keseluruhan, gaya hidup yang tidak sehat memiliki dampak yang mendalam terhadap kesuburan. Dengan perubahan sederhana, Anda dapat meningkatkan potensi kesuburan dan mendukung kesehatan reproduksi secara keseluruhan.