CEK FAKTA: Hoaks Rusia Kirim Tentara untuk Bantu Indonesia Lawan Australia dan AS
Video Rusia kirim tentaranya untuk bantu Indonesia melawan Australia dan AS adalah tidak benar alias hoaks. Tidak ada laporan media kredibel soal pengiriman ribuan tentara Rusia di Indonesia.
Sebuah video bernarasi bahwa Rusia telah mengirim 9.000 tentaranya ke perbatasan Indonesia-Australia. Pengiriman itu diklaim untuk membantu Indonesia mempertahankan wilayahnya dari serangan Australia dan AS.
“Rusia kerahkan 9.000 pasukan ke perbatasan indonesia-australia-pulau pasir," bunyi status unggahan Facebook tanggal 2 November 2022.
-
Apa yang berhasil ditanam oleh para ilmuwan Rusia di Antartika? Para ilmuwan telah berhasil menanam semangka di tempat yang tidak terduga: Antartika.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Kapan para ilmuwan Rusia menanam semangka di Antartika? Tepat 103 hari setelah benih ditanam, para peneliti disambut dengan delapan buah semangka yang tumbuh.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Di mana para ilmuwan Rusia menanam semangka di Antartika? Prestasi pertanian ini adalah bagian dari percobaan di Stasiun Vostok.
Video berdurasi 7 menit, narator video berbicara soal pengiriman ribuan pasukan Rusia ke Indonesia. Di detik ke-11, misalnya, narator berkata, "Lindungi Indonesia dari serangan AS dan Australia, Rusia kirim 9.000 pasukan gabungan ke perbatasan Indonesia-Australia."
Di detik ke-28 video, ada adegan Presiden Joko Widodo berkata, "Saya berbicara, bertelepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pembicaraan, dalam perbincangan telepon ... dalam pembicaraan itu, dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia."
Adegan-adegan lain menunjukkan Jokowi bersalaman dengan Putin dan sebuah parade militer besar di Moskow.
©AFP Periksa Fakta
Penelusuran
Hasil penelusuran, tidak ada berita resmi soal pengiriman 9.000 pasukan Rusia ke Indonesia. Dilansir dari dari AFP, narasi yang dibacakan dalam video telah diedit dari berita aslinya.
Pada menit 1:48, misalnya, narator berkata, "Rusia telah membentuk tentara gabungan bersama tentara Belarusia, dengan meluncurkan 9.000 pasukan serta empat ratusan tank ke kawasan perbatasan.
Pembentukan pasukan gabungan digelar setelah Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko meminta bantuan kepada sekutunya Rusia, lantaran Australia berulang kali meyorongkan ancaman pada Indonesia."
Dengan pencarian kata kunci dari bagian ini, menemukan sumber asli narasi tersebut di artikel berita Tribunnews tanggal 26 Oktober 2022 ini, yang berjudul "Lindungi Belarusia dari Serangan Ukraina, Rusia Kirim 9.000 Pasukan Gabungan ke Perbatasan."
Narasi dalam video tersebut mengganti kata-kata "Ukraina" dan "Belarus" jadi "Australia" dan "Indonesia".
Versi asli berita Tribunnews berbunyi, "Rusia telah membentuk tentara gabungan bersama tentara Belarusia, dengan meluncurkan 9.000 pasukan serta ratusan tank ke kawasan perbatasan Belarus."
Bagian menyesatkan juga dapat disimak di menit 3:19 video, saat narator berkata, "Indonesia tak akan mungkin menyerang Australia. Terlebih wilayah perbatasan Australia dan Indonesia Timur, hampir empat puluh persen ditutupi oleh hutan dan rawa yang tidak bisa ditembus musuh."
Kenyataannya Indonesia hanya memiliki perbatasan maritim dengan Australia.
Bagian di atas dipelintir dari beberapa paragraf terakhir di berita Tribunnews yang berbunyi, "Belarusia tak akan mungkin menyerang Ukraina ... Terlebih wilayah perbatasan Ukraina dengan Belarus hampir empat puluh persen ditutupi oleh hutan dan rawa yang tidak bisa ditembus musuh."
Adegan-adegan tak berhubungan
Dengan menggunakan sejumlah potongan gambar video, adegan-adegan dalam video sesat dicomot dari sejumlah reportase video yang tidak berkaitan satu sama lain.
Di detik ketiga, adegan video sesat menampilkan Jokowi sedang memberikan pernyataan pers bersama Putin. Adegan serupa muncul di detik kedelapan, di mana Jokowi dan Putin duduk bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sementara di menit 2:53, adegannya memperlihatkan Jokowi bersalaman dengan Putin, dengan latar belakang dinding biru.
Adegan-adegan tersebut diambil dari video yang diunggah pada tanggal 7 Juni 2016 di kanal YouTube resmi Presiden Jokowi. Video berjudul "Presiden Jokowi di Rusia" itu mendokumentasikan perjalanan kenegaraan Jokowi di Rusia pada Mei 2016. Video tersebut menunjukkan sebuah konferensi pers setelah pertemuan bilateral Indonesia-Rusia dan sebuah momen saat Putin menyambut Jokowi di KTT ASEAN-Rusia pada tanggal 19 Mei 2016.
Berikut perbandingan tangkapan layar video sesat (kiri) dan video asli di kanal YouTube Presiden Jokowi (kanan):
©AFP Periksa Fakta
Kesimpulan
Video Rusia kirim tentaranya untuk bantu Indonesia melawan Australia dan AS adalah tidak benar alias hoaks. Tidak ada laporan media kredibel soal pengiriman ribuan tentara Rusia di Indonesia. Faktanya, narasi tersebut adalah pelintiran laporan berita pengiriman tentara Rusia ke Belarus.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://periksafakta.afp.com/doc.afp.com.32NG6JW
https://www.youtube.com/watch?v=Wnbj-VJtnYU
https://www.tribunnews.com/internasional/2022/10/26/lindungi-belarusia-dari-serangan-ukraina-rusia-kirim-9000-pasukan-gabungan-ke-perbatasan