Semangka Manis Hasil Budidaya di Antartika Jadi Camilan Baru Pencuci Mulut Ilmuwan Rusia, Segini Besarnya
Demi semangka berbuah di Antartika, peneliti rela melakukan penyemaian manual karena tak ada serangga yang membantu secara alami.
Para ilmuwan berhasil menanam semangka di tempat yang tidak terduga: Antartika.
Semangka Manis Hasil Budidaya di Antartika Jadi Camilan Baru Pencuci Mulut Ilmuwan Rusia, Segini Besarnya
Para ilmuwan telah berhasil menanam semangka di tempat yang tidak terduga: Antartika. Prestasi pertanian ini adalah bagian dari percobaan di Stasiun Vostok. Stasiun Vostok adalah sebuah tempat penelitian Rusia yang terletak di Kutub Dingin. Dinamakan demikian karena diklasifikasikan sebagai tempat terdingin di Bumi, di mana suhu yang tercatat pernah mencapai suhu minus 128,6 derajat Fahrenheit atau minus 89,2 derajat Celcius.
-
Bagaimana cara membuat semangka jadi jauh? Buah semangka, dilubangin, dikasih es batu, dikocok-kocok terus digelindingin. Jadi apa? Jawab: Jadi jauh
-
Bunga apa yang tumbuh di Antartika? Terdapat 2 spesies tanaman bunga yang tumbuh di semenanjung Antartika. Menurut salah satu studi, tanaman ini tumbuh dengan cepat dibandingkan sebelumnya.
-
Di mana bunga tumbuh di Antartika? Terdapat 2 spesies tanaman bunga yang tumbuh di semenanjung Antartika.
-
Apa manfaat pinggiran semangka? Sejumlah manfaat tersebut bisa diperoleh dari konsumsi pinggiran buah semangka ini.
-
Apa yang ditemukan di Antartika? Selama sekitar tujuh tahun, sebuah puncak yang berbentuk piramida di Pegunungan Ellsworth Antartika telah menimbulkan berbagai teori konspirasi yang melibatkan alien dan peradaban kuno.
Bagaimana caranya bisa berbuah?
Para Peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Antartika Rusia dari Institut Penelitian Arktik dan Antartika (AARI), Institut Penelitian Agrofisik, dan Institut Masalah Biomedis dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia membuat rumah kaca yang disebut ramah buah semangka. Dengan membuat rumah kaca, dapat menciptakan sebuah oasis di mana mereka dapat meningkatkan suhu dan kelembapan udara ke kondisi yang menguntungkan bagi buah yang berair.
Tim dengan sengaja memilih dua varietas semangka yang matang lebih awal karena dianggap bisa beradaptasi dengan tekanan atmosfer yang rendah dan kekurangan oksigen di dalam rumah kaca.
Kedua, mereka menanam benih di lapisan tipis pengganti tanah dan menggunakan pencahayaan khusus yang meniru sinar matahari. Karena tidak ada serangga yang menyerbuki tanaman, para peneliti melakukannya secara manual dengan tangan.
Tepat 103 hari setelah benih ditanam, para peneliti disambut dengan delapan buah semangka yang tumbuh.
Selain semangka, peneliti juga menanam melon. Buah ini mampu menghasilkan berat 1 kg yang masing-masing dengan diameternya mencapai 13 cm.
Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
Semangka disebut para peneliti bukan produk awal yang dilakukan uji coba. Pada 2020 lalu, para peneliti berhasil membudidayakan berbagai tanaman, termasuk basil, peterseli, arugula, dan kubis.
Keberhasilan ini, tak hanya dirasakan oleh peneliti Rusia saja. Pada 2021, ilmuwan Korea menanam semangka di Stasiun King Sejong di Antartika Barat, yang memiliki suhu terendah tercatat minus 78,1 F atau minus 25,6 Celcius. Menu selanjutnya, para ilmuwan berencana menanam berbagai buah, termasuk blackberry, blueberry, dan stroberi.