Tumbuhnya Bunga di Antartika Jadi Kabar Buruk Bagi Kehidupan di Bumi, Ini Alasannya
Berikut adalah alasan mengapa ini menjadi petanda buruk menurut ilmuwan.
Berikut adalah alasan mengapa ini menjadi petanda buruk menurut ilmuwan.
Tumbuhnya Bunga di Antartika Jadi Kabar Buruk Bagi Kehidupan di Bumi, Ini Alasannya
Tumbuhnya suatu tanaman pada wilayah tertentu biasanya merupakan pertanda baik akan adanya kehidupan. Namun, berbeda jika terjadi di Antartika. Hal ini bisa jadi petanda bahwa pemanasan global semakin mengkhawatirkan.
Terdapat 2 spesies tanaman bunga yang tumbuh di semenanjung Antartika. Menurut salah satu studi, tanaman ini tumbuh dengan cepat dibandingkan sebelumnya. Pertumbuhan ini dipicu karena seiring dengan kenaikan suhu yang menyebabkan es mulai mencair.
Mengutip Indy100, Selasa, (26/09), setidaknya pertumbuhan rumput rambut di Antartika pada tahun 2009-2019 lebih banyak dari 50 tahun sebelumnya. Sementara itu, rumput mutiara mengalami lonjakan pertumbuhan sebanyak 5 kali lipat di dalam periode yang sama.
-
Mengapa semangka ditanam di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
-
Apa yang ditanam di Antartika? Para ilmuwan telah berhasil menanam semangka di tempat yang tidak terduga: Antartika.
-
Apa dampak perubahan iklim bagi bumi? Hasil simulasi tersebut menyimpulkan bahwa dalam waktu 250 juta tahun, atmosfer bumi akan terkandung penuh oleh gas CO2. Kondisi ini ditambah dengan panas yang tak tertahankan dari sinar matahari yang akan membuat bumi tidak lagi menjadi tempat layak untuk mendukung kehidupan, termasuk bagi umat manusia.
-
Apa dampak perubahan iklim terhadap bumi? Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, perubahan iklim telah membuat tiga perempat daratan di Bumi atau 77,6 persen menjadi lebih kering secara permanen dalam 30 tahun terakhir.
-
Apa dampak buruk dari bunga es di freezer? Penumpukan bunga es yang berlebihan dapat mengurangi kapasitas penyimpanan dalam freezer, sehingga pengguna tidak dapat memanfaatkan ruang tersebut secara maksimal.
-
Bagaimana semangka bisa tumbuh di Antartika? Dengan membuat rumah kaca, dapat menciptakan sebuah oasis di mana mereka dapat meningkatkan suhu dan kelembapan udara ke kondisi yang menguntungkan bagi buah yang berair.
Salah satu tim peneliti asal University of Insubria, Italia, mengukur pertumbuhan dua spesies tanaman asli Antartika di pulau Singy, Kepulauan Orkney Selatan.
Foto: Unsplash/henrique setim
Dari hasil penelitian ini menemukan bahwa Antartika tidak hanya mengalami pertumbuhan tanaman yang lebih cepat, melainkan semakin padat dengan jenis tanaman di setiap tahunnya karena menghangatnya iklim.
Foto: British Antartic Survey
Menurut Discovering Antarctica, suhu di kawasan ini telah menghangat rata-rata 3 derajat celcius. Peningkatan suhu terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia, sehingga lapisan es yang tadinya stabil kini mulai menyusut.
Foto: Unsplash/Cassie Matias
Tidak hanya sampai disitu, di beberapa wilayah lain di Antartika juga mulai ditumbuhi oleh tanam-tanaman bunga.
“Permasalahanya yaitu bukan hanya karena adanya suatu tumbuhan yang bertumbuh semakin cepat. Tetapi, kami berpikir apakah ini merupakan perubahan signifikan ataukah sebuah krisis,” kata Peter Convey dari British Antarctic Survey.
Dari kejadian ini, para peneliti menemukan adanya kemungkinan faktor lain yang menyebabkan Antartika ditumbuhi oleh tanaman. Salah satu dugaan terbesarnya karena populasi anjing laut berbulu yang semakin menurun.
Foto: Unsplash/Yuriy Rzhemovskiy
Karena perubahan iklim para ahli juga menyebutkan bahwa bukan tidak mungkin akan ada banyak lahan layak huni di Antartika, dan spesies lain akan secara invasif menempati benua tersebut.
Jika hal ini terjadi tentu saja akan mengganggu ekosistem lokal yang sudah lama ada.
“Akibat perubahan iklim maka keanekaragaman hayati di Antartika akan dapat berubah dan tumbuh dengan cepat,”
Peter Convey dari British Antarctic Survey.