Bumi

Ledakan bintang dalam radius 30 tahun cahaya dapat membahayakan Bumi, menghancurkan lapisan ozon, dan meningkatkan radiasi.

Planet mirip Bumi ditemukan mengorbit bintang mati 4.000 tahun cahaya dari Bumi.

Asteroid Vesta memiliki orbit berbentuk elips dengan ukuran radial 283x279x223 kilometer.

Empat asteroid besar mendekati Bumi pada 24 Oktober, dengan jarak terdekat sekitar 1,5 juta mil. Salah satunya, sebesar gedung pencakar langit.

Selain menggambarkan pergerakan garis medan magnet, tim tersebut juga menghasilkan berbagai lanskap suara.

Meteorit umumnya dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu kondrit dan akondrit.

Sebuah video simulasi menunjukkan bahwa cahaya hanya membutuhkan 0,13 detik untuk mengelilingi Bumi.

Robot atau wahana ini diluncurkan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Peneliti dari Universitas Sydney telah menciptakan peta baru Bumi tanpa lautan.

Dengan kecepatan tinggi, ukuran batu itu dianggap aman dan tidak masuk dalam kriteria 'potentially hazardous asteroid' (PHA) atau asteroid yang berbahaya.

Hipotesis ini didasarkan pada rekontruksi tektonik lempeng selama periode Ordovisium yang mencatat lokasi 21 kawah tumbukan asteroid.

Ilmuwan sebelumnya menduga bentuk inti Bumi itu sederhana.

Penemuan baru menunjukkan bahwa Danau Marsal di Quebec mungkin merupakan lokasi tabrakan asteroid kuno, menunggu konfirmasi lebih lanjut.

Ilmuwan berhasil mengilustrasikan bagaimana lempengan Bumi bergerak selama 1,8 miliar tahun.

Keyakinan akan kunjungan alien ke Bumi meningkat, bisa memicu teori konspirasi yang dapat mengganggu kepercayaan publik pada lembaga demokratis.

Para ilmuwan menemukan zona berbentuk donat di inti Bumi yang memperlambat gelombang seismik.

Dulu, Bumi sempat dianggap sebagai pusat alam semesta namun kemudian terbantahkan.

Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan, pergerakan Bulan menjauhi Bumi disebabkan interaksi antara Bumi, Bulan, dan Matahari.

Meskipun situasinya kritis, masih ada solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak terburuk.

Studi terbaru mengungkap bahwa isolasi dan ketidaknyamanan mungkin menjadi penyebab mengapa makanan di luar angkasa terasa hambar bagi astronot.