Suatu Saat Nanti Sehari di Bumi Tidak 24 Jam Lagi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Bulan yang terus menjauh dari Bumi menyebabkan rotasi Bumi melambat.
Hari-hari di Bumi semakin lama karena Bulan secara perlahan bergerak menjauh dari planet, demikian temuan dari penelitian terbaru. Para ilmuwan menemukan bahwa saat Bulan semakin jauh, pengaruh gravitasinya terhadap Bumi berubah, memperlambat rotasi planet dan secara bertahap membuat hari semakin panjang.
Mengutip DailyMail, Selasa (20/8), para peneliti memperkirakan bahwa suatu hari nanti, hari di Bumi bisa berlangsung selama 25 jam. Namun, mereka mencatat bahwa proses ini akan memakan waktu sekitar 200 juta tahun. Stephen Meyers, seorang geosaintis dari University of Wisconsin-Madison, menjelaskan fenomena ini dengan analogi yang sederhana.
-
Bagaimana Bulan memengaruhi panjang hari di Bumi? Yang paling penting, [panjang dari 1 hari] dipengaruhi oleh interaksi pasang surut dengan Bulan. Sekitar satu miliar tahun lalu, panjang hari hanya sekitar 19 jam,' jelas Sarah Millholland, asisten profesor fisika di Institut Teknologi Massachusetts (MIT).
-
Kenapa jarak Bumi ke Bulan berubah? Namun, orbit Bulan berbentuk elips, sehingga jaraknya dari Bumi bervariasi,' jelas dia dikutip LiveScience, Selasa (8/10).
-
Berapa jarak Bulan menjauh dari Bumi setiap tahunnya? Dari hasil penelitian mereka, ternyata Bulan secara konsisten menjauhi Bumi dengan jarak sekitar 3,82 cm setiap tahunnya.
-
Apa dampak bagi Bumi jika punya 2 bulan? Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan dua bulan akan berdampak pada kehidupan di Bumi. Dua bulan dapat memengaruhi pasang surut, stabilitas rotasi Bumi, serta ekosistem di planet kita. Jika Bumi memiliki dua satelit tetap, variasi cahaya malam dan dampak pada iklim bisa jadi lebih signifikan dibandingkan dengan hanya satu bulan.
-
Apa yang membuat hari di Bumi lebih panjang? Setiap satu abad, satu hari di Bumi akan bertambah lama sebanyak 1,7 milidetik.
-
Apa usia pasti Bulan menurut penelitian terbaru? 'Sungguh menakjubkan bisa mendapatkan bukti terbaru yang merupakan bagian tertua dari Bulan. Temuan ini merupakan titik acuan untuk lebih banyak menyingkap rahasia tentang Bumi. Terlebih, ketika berhasil mengungkap usia suatu benda, maka akan lebih memahami lagi sejarah yang belum terungkap,'
"Saat Bulan menjauh, Bumi seperti seorang skater yang melambat saat mereka merentangkan tangan," ujarnya.
Saat ini, Bulan berada sekitar 238.000 mil dari Bumi dan membutuhkan sekitar 27,3 hari untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Bumi. Namun, penelitian sebelumnya menemukan bahwa Bulan bergerak menjauh sekitar 1,5 inci per tahun, yang berarti waktu yang diperlukan untuk mengorbit Bumi akan semakin lama.
Pada akhirnya, Bulan akan mencapai jarak stabil dan hanya akan terlihat dari satu sisi Bumi. Dalam studinya, Meyers dan rekannya merekonstruksi sejarah hubungan Bumi dan Bulan. Mereka menemukan bahwa 1,4 miliar tahun yang lalu, satu hari di Bumi hanya berlangsung sekitar 18 jam.
Untuk mencapai perhitungan ini, para peneliti mengembangkan metode statistik yang menghubungkan teori astronomi dengan pengamatan geologis untuk melihat kembali masa lalu geologis Bumi.
Penelitian ini mengungkap bahwa hari-hari di Bumi lebih pendek miliaran tahun yang lalu karena Bulan berada lebih dekat, menyebabkan rotasi Bumi berputar lebih cepat daripada sekarang.
Namun, sepanjang sejarah Bumi, Bulan terus bergerak menjauh dalam proses yang dikenal sebagai 'resesi bulan.' Karena Bumi berputar lebih cepat daripada orbit Bulan, gesekan dari dasar laut yang bergerak juga menarik air bersamanya, sehingga gelombang pasang bergerak sedikit lebih cepat daripada orbit Bulan, yang berusaha menariknya kembali.
Ini secara bertahap memperlambat rotasi Bumi sementara Bulan mendapatkan energi dan bergerak ke orbit yang lebih tinggi. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi rotasi Bumi termasuk perubahan iklim. Saat suhu global meningkat, es di kutub mencair lebih cepat dan menambahkan air ke lautan Bumi.
Semua air lelehan ini secara bertahap bergerak dari kutub ke khatulistiwa, di mana lautan membesar ke arah dan menjauhi Bulan, menyebabkan Bumi semakin lebar di sekitar tengahnya dan memperlambat rotasi lebih jauh. Meskipun perubahan ini kecil dan tidak akan memengaruhi ritme sirkadian manusia, perubahan kecil ini akan bertambah seiring waktu—akhirnya menambahkan satu jam ekstra ke siklus diurnal Bumi.