NASA Temukan Galaksi Baru Berbentuk Burung Merak dengan Cahaya Berwarna Ungu, Ini Wujudnya
Ukuran dan penampakan galaksi spiral yang tidak biasa ini disebabkan oleh interaksinya dengan galaksi yang lebih kecil.

Jutaan tahun cahaya dari Bumi terdapat sebuah galaksi berbentuk aneh yang terletak di dalam konstelasi luas yang secara mengejutkan menyerupai spesies burung yang hidup. Dikenal sebagai NGC 6872, galaksi ini terletak di konstelasi Pavo (Peacock).
Berukuran lebih dari 500.000 tahun cahaya. Atau lima kali ukuran Bima Sakti. NGC6872 adalah galaksi spiral terbesar kedua yang ditemukan hingga saat ini, menurut NASA. Untuk memperingati 25 tahun peluncuran Observatorium Sinar-X Chandra, badan antariksa tersebut merilis gambar NGC 6872 yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Mengutip Chron, Senin (5/8), ukuran dan penampakan galaksi spiral yang tidak biasa ini disebabkan oleh interaksinya dengan galaksi yang lebih kecil bernama IC 4970, yang juga terletak sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi.
Ditampilkan di kiri atas gambar, galaksi yang lebih kecil kemungkinan besar melepaskan gas dari NGC 6872 untuk memberi makan lubang hitam supermasif di pusatnya. NGC 6872 berada di tengah bingkai dengan dua lengan memanjang yang menjulur ke arah kanan atas dan kiri bawah.
Di dekat titik putih di jantung galaksi terdapat awan ungu neon, yang melambangkan gas panas yang terdeteksi oleh Chandra. Di sebelah kiri atas NGC 6872 terdapat galaksi spiral kedua yang lengan spiralnya lebih kecil tetapi terdapat titik putih besar di intinya, menunjukkan adanya lubang hitam supermasif.
Selain NGC 6872, NASA juga merilis 24 gambar lain dari berbagai objek kosmik yang semuanya menyertakan data dari Chandra. Kumpulan gambar tersebut—yang mencakup pemandangan nebula planet, pembibitan bintang, dan sisa-sisa supernova—hanyalah contoh dari hampir 25.000 pengamatan yang telah dilakukan observatorium tersebut sejak diluncurkan pada tanggal 23 Juli 1999.
“Selama seperempat abad, Chandra telah membuat penemuan demi penemuan menakjubkan. Para astronom telah menggunakan Chandra untuk menyelidiki misteri yang bahkan tidak kita ketahui ketika kita membangun teleskop—termasuk exoplanet dan energi gelap,” kata Pat Slane, direktur Pusat Sinar-X Chandra, dalam sebuah pernyataan.