Pria Ini sudah 50 Tahun Bekerja di NASA, Pekerjaannya Paling Aneh di Antara Semua Karyawan, Menciumi Bau Benda
Pekerjaan ini juga tak kalah penting bagi kelangsungan misi astronot saat berada di stasiun ruang angkasa.
Di NASA, ada karyawan yang sudah bekerja 50 tahun tetapi pekerjaannya aneh. Mengutip Good.is, Senin (29/7), namanya George Aldrich. Ia bekerja di NASA di Fasilitas Uji White Sands. Pada 2005, ketika ABC News mengunjungi fasilitas tersebut, tugasnya adalah mencium sumbat yang diharapkan NASA dapat digunakan dalam pesawat ulang-alik.
Dia mengendus gabusnya dan mengangguk setuju. Namun tidak semuanya lulus ujiannya. Misalnya, ketika Sally Ride, wanita Amerika pertama di luar angkasa, ingin membawa maskara ke dalam pesawat luar angkasa, George menolaknya karena baunya.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
-
Bagaimana astronot mencium bau luar angkasa? 'Oleh karena itu, tidak ada yang secara langsung mencium bau ruang angkasa dan hidup untuk menceritakan kisahnya,' Namun demikian, kenyataannya adalah setelah kembali dari perjalanan di luar stasiun luar angkasa, astronot secara teratur mencium aroma unik saat melepaskan helm mereka.
-
Apa yang Astronot NASA lakukan di luar angkasa? Seorang astronot biasanya bekerja di luar angkasa dalam jangka waktu 6 bulan lamanya. Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Siapa astronot NASA yang mendengar suara aneh itu? Mengutip FoxNews, Senin (2/9), astronot Butch Wilmore menghubungi Mission Control di Johnson Space Center, Houston, untuk menanyakan tentang suara tersebut.
-
Siapa yang merasakan bau ruang angkasa? Tidak hanya seorang astronot saja, melainkan rekannya pun mengalami aroma serupa.
-
Di mana astronot bekerja? Dilansir dari indeed, gaji rata-rata astronot di NASA di tahun 2023 bergantung kepada posisi dan pengalaman kerjanya, dan dimulai dari USD 104,898 sampai USD 161,141 per tahunnya atau setara dengan Rp.1,6 milyar sampai Rp.2,4 milyar per tahunnya.
Sebagai kepala pelacak NASA, George menghabiskan hari kerjanya dengan mengendus segala sesuatu mulai dari buku, topi, tabung lem, hingga pesawat luar angkasa. Pekerjaan uniknya telah menarik banyak perhatian orang.
Pada 2018, George mengadakan sesi AMA (Ask Me Anything) di grup r/space Reddit, menulis, “Saya adalah 'Chief Sniffer' dan sukarelawan 'Nasalnaut' untuk NASA. Saya mencium suatu benda sebelum mereka berangkat ke misi luar angkasa berawak.” Tujuan dari pekerjaannya, katanya, adalah untuk memeriksa bau tidak sedap yang dapat membuat mual para astronot dan mungkin membahayakan produktivitas dan misi astronot.
“Astronot sebenarnya bisa sakit karena terkena bau yang tidak sedap,” kata George.
Hal itu dibenarkan Susana Harper, Manajer Laboratorium Aroma NASA. Kata dia, saat manusia berada di stasiun ruar angkasa atau pesawat ulang-alik, tidak ada udara tambahan.
“Kami tidak membuka jendela dan mencari udara segar di sana. Apa yang harus kami lakukan di lapangan adalah memastikan bahwa kami tidak mengirimkan bau baru ke sana,” jelas dia.
Bahkan bau yang paling samar sekalipun dapat bertahan di luar angkasa selama bertahun-tahun, dan terkadang dapat membuat astronot sakit. Tes penciuman dimulai setelah misi Apollo 1 pada tahun 1967 ketika kebakaran terjadi di pesawat ruang angkasa selama latihan peluncuran, menyebabkan kematian tiga astronot.
Selain itu, Rusia harus membatalkan misinya pada tahun 1976 karena bau busuk yang tidak tertahankan di pesawat ruang angkasa mereka. Saat itulah NASA memutuskan untuk melakukan pengujian material, terutama di lingkungan dengan oksigen 100 persen.