Pengakuan Mantan Astronot NASA Latihan Tersulit sebelum ke Luar Angkasa
Inilah latihan tersulit yang dilakukan astronot NASA sebelum ke luar angkasa.
Inilah latihan tersulit yang dilakukan astronot NASA sebelum ke luar angkasa.
Pengakuan Mantan Astronot NASA Latihan Tersulit sebelum ke Luar Angkasa
Pelatihan astronaut NASA terkenal ketat, termasuk simulasi gayaberat mikro di laboratorium daya apung netral dan mempelajari operasi serta pemeliharaan modul stasiun luar angkasa.
Namun, menurut mantan astronaut José Moreno Hernández, ada sesi pelatihan lain yang jarang dibicarakan, yaitu pelatihan buang air kecil dan besar, dilengkapi dengan ujiannya yang cukup menantang.
-
Apa yang Astronot NASA lakukan di luar angkasa? Seorang astronot biasanya bekerja di luar angkasa dalam jangka waktu 6 bulan lamanya. Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
-
Apa tugas astronot saat berada di luar angkasa? Ketika astronot pergi ke luar angkasa, mereka akan dilibatkan oleh sejumlah tugas penting dengan tanggung jawab yang cukup besar dan berdampak bagi kehidupan orang banyak.
-
Bagaimana Astronot NASA bisa tinggal lama di luar angkasa? Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Apa tugas astronot? Astronot adalah pekerjaan yang banyak menjadi mimpi banyak orang. Kesempatan untuk menjelajahi luar angkasa, terlibat dalam pengembangan dan pengujian teknologi canggih, hingga pengalaman untuk hidup di lingkungan baru yang penuh tantangan juga menjadi alasan-alasan mengapa pekerjaan sebagai astronot banyak diminati orang.
-
Apa yang dialami hampir semua astronot saat di luar angkasa? Lebih parahnya lagi, berdasarkan hasil penelitian terbaru dari tim peneliti Pusat Medis Universitas Leiden (LUMC), hampir semua astronot yang pergi ke luar angkasa pernah mengalami sakit kepala yang hanya dirasakan di luar angkasa.
Ketika astronaut Amerika pertama pergi ke luar angkasa, tidak ada rencana untuk kebutuhan kamar mandi.
Perjalanan seharusnya singkat, tetapi karena penundaan peluncuran, astronaut terpaksa buang air kecil di dalam pakaian mereka setelah berjam-jam menunggu di landasan.
Untuk misi yang lebih lama, NASA harus mengembangkan sistem yang lebih baik.
Sebelum Apollo 12, metode utama astronaut buang air kecil adalah dengan memasukkan penis ke dalam tabung dengan ujung karet seperti kondom.
Metode ini memiliki masalah tersendiri karena sarung sering kali terlepas karena masalah ukuran.
Untuk buang air besar, astronaut menggunakan kantong tinja yang ditempatkan di atas anus.
Dengan kata lain, astronaut pertama yang berjalan di Bulan sebenarnya memakai popok.
Untungnya, teknologi toilet telah berkembang sejak saat itu, terutama di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang sekarang dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi canggih. Toilet luar angkasa modern ini bernilai sekitar USD 23 juta.
Dalam lingkungan gayaberat mikro di ISS, cairan dan padatan cenderung mengapung tanpa ada gaya eksternal yang menahannya.
Ini menjadi masalah besar saat berurusan dengan kotoran dan kencing. Di Bumi, gravitasi mengarahkan air kencing dan kotoran ke dalam toilet.
Di luar angkasa, buang air kecil dan besar harus dipandu oleh aliran udara.
Jadi, untuk mencapai ISS, astronaut harus melewati banyak persyaratan, termasuk lulus tes buang air.