Makanan Ini Jadi Bekal Manusia Pertama Kali ke Luar Angkasa
Namun ada jenis makanan yang hingga saat ini belum bisa dibawa ke luar angkasa.
Namun ada jenis makanan yang hingga saat ini belum bisa dibawa ke luar angkasa.
Makanan Ini Jadi Bekal Manusia Pertama Kali ke Luar Angkasa
-
Apa makanan yang disediakan untuk astronot? Makanan segar Buah dan sayur didinginkan dalam pesawat ruang angkasa dan dikonsumsi para astronot dalam waktu yang cepat guna menghindari pembusukan.
-
Dimana astronot mendapatkan makanannya? Makanan segar Buah dan sayur didinginkan dalam pesawat ruang angkasa dan dikonsumsi para astronot dalam waktu yang cepat guna menghindari pembusukan.
-
Bagaimana cara menyiapkan makanan astronot? Makanan yang Dapat Dihidrasi Ulang Menghilangkan air dari makanan atau minuman adalah metode standar yang dilakukan agar makanan terhindar dari perkembangbiakan bakteri dan dapat bertahan dengan lebih lama.
-
Apa yang dibawa ke luar angkasa? Senjata kelompok Jedi dan Sith yang dibawa ke luar angkasa tersebut juga bukanlah lightsaber sembarangan karena ia merupakan lightsaber asli yang pernah digunakan oleh Mark Hamill, pemeran sang protagonis serial Luke Skywalker, dalam film Return of the Jedi (Star Wars VI/1983).
-
Apa yang dialami astronot di hari pertama di luar angkasa? Seorang pilot misi tersebut, Scott Poteet menceritakan adanya penurunan penglihatan saat ia berada di luar angkasa di hari pertama.
-
Bagaimana astronot memantau makanan mereka di luar angkasa? Sekarang para astronot dapat memantau makanan mereka melalui aplikasi EveryWear yang bisa diakses melalui tabletnya. Dengan ini, tim di Bumi dapat memantau dan memberitahu para astronot apakah mereka makan dengan cukup. Caranya cukup mudah, para astronot tinggal memindai kode batang yang ada pada makanan mereka dengan kamera tablet. Dengan cara ini, mereka dapat mencatat apa yang mereka makan.
Dalam perjalanan menuju ruang angkasa, makanan menjadi salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan.
Tidak hanya soal nutrisi, tetapi juga soal kenyamanan dan kemampuan tubuh manusia untuk mencerna makanan dalam kondisi gaya berat mikro.
Kebutuhan ini menjadi sangat nyata saat Yuri Gagarin, kosmonot pertama dalam sejarah, meluncur ke orbit di 1961.
Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa yang menghabiskan waktu sekitar 108 menit dalam orbit Bumi.
Dalam kapsul luar angkasa Vostok 1-nya, Gagarin membawa persediaan makanan untuk 13 hari, termasuk makanan untuk diuji selama perjalanan singkatnya.
Para ilmuwan pada saat itu tidak yakin apakah fungsi dasar seperti mengunyah dan menelan akan berjalan lancar dalam kondisi gaya berat mikro.
Dilansir dari IFLScience, Selasa (30/4), makanan pertama yang disantap di luar angkasa oleh Gagarin adalah bubur daging sapi dan hati yang dimasukkan ke dalam tabung logam seperti pasta gigi.
Meskipun hanya berada di orbit selama dua jam, Gagarin berhasil menyelesaikan dua kursus makanan, menghabiskan hidangan utamanya dalam dua tabung. Setelahnya, dia menyantap saus coklat sebagai pencuci mulut.
Kendati terjadi perubahan dan perbaikan dalam menu makanan astronaut sejak zaman Gagarin, tantangan utama tetap ada.
Salah satunya adalah menjaga agar tidak ada remah makanan yang terlepas dalam kondisi gaya berat mikro.
Tak hanya itu, es krim telah menjadi santapan yang biasa, para astronaut kini dapat menikmati makanan yang lebih beragam, mulai dari pizza hingga kue panggang, bahkan espresso dalam cangkir khusus yang dirancang untuk digunakan di luar angkasa.
Para ilmuwan bahkan telah mencoba untuk menggoreng makanan di ruang angkasa menggunakan alat khusus pada pesawat yang dapat mensimulasikan kondisi tanpa bobot. Hasilnya menunjukkan bahwa memang mungkin untuk menggoreng makanan dalam gaya berat mikro, tetapi dengan menggunakan peralatan yang tepat.
Meskipun begitu, satu tantangan yang belum terpecahkan adalah roti. Roti dengan tekstur yang biasa kita nikmati di Bumi belum dapat dihadirkan di luar angkasa tanpa menimbulkan masalah.
Hal tersebut menunjukkan meskipun teknologi telah membuat kemajuan besar dalam menyediakan makanan di luar angkasa, masih ada tantangan yang harus diatasi agar para astronaut dapat menikmati makanan seperti biasa, bahkan di tempat-tempat yang paling tidak biasa seperti luar angkasa.