Kisah Anjing Liar yang Tak Pernah Kembali dari Luar Angkasa
Pada saat itu, perjalanan luar angkasa dan penelitian antarplanet masih dalam tahap awal dan di luar jangkauan kemampuan manusia karena keterbatasan teknologi.
Laika, seekor anjing asal Moskow yang menjadi makhluk hidup pertama yang mengorbit Bumi, menandai tonggak penting dalam perjalanan ke luar angkasa. Karena keterbatasan teknologi dan penelitian saat itu, manusia tidak mungkin melakukan perjalanan ke luar angkasa. Oleh karena itu, ilmuwan Uni Soviet memilih hewan sebagai subjek eksperimen luar angkasa perintis mereka.
Penerbangan luar angkasa Laika terjadi di tengah persaingan ketat antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, yang dikenal sebagai perlombaan luar angkasa. Setelah peluncuran Sputnik 1 yang sukses, satelit buatan pertama, pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev, berupaya untuk meraih prestasi yang lebih besar, bertepatan dengan peringatan 40 tahun Revolusi Oktober.
-
Dimana kucing liar itu ditemukan? Pada Sabtu (29/7), warga Sampangan, Kota Semarang dihebohkan dengan kemunculan seekor kucing liar yang mengeluarkan air liur.
-
Hewan apa saja yang pernah dikirim ke luar angkasa? Mengutip dari Indiatimes, Rabu (11/9), ada 10 jenis hewan yang melakukan perjalan ke luar angkasa sebelum manusia. Berikut urutannya.
-
Kenapa Lelut memberi makan anjing liar? Kecintaan Lelut juga terlihat saat ia juga memberi makan kepada anjing-anjing liar yang ia temui di jalan.
-
Anjing apa yang diselundupkan? Di dalam truk itu ada 226 anjing dari berbagai jenis.
-
Mengapa penjajah Inggris makan anjing liar? Menjelang akhir tahun pertama pendudukan di wilayah Jamestown, sekitar dua pertiga dari pemukim asli tewas karena penyakit, kekurangan gizi, atau kekerasan. Hal ini menyebabkan koloni tersebut hampir ditinggalkan pada musim semi tahun 1610 setelah musim dingin yang keras yang ditandai dengan 'kekerasan terhadap suku-suku tetangga, kekeringan, panen yang buruk, kekurangan pasokan, dan kelaparan parah yang dikenal sebagai Waktu Kelaparan,' kata para ilmuwan.
-
Dimana robot anjing China diuji? Dengan teknologi suspensi udara, mereka mengembangkan platform simulasi gravitasi mikro untuk menguji teknik kontrol dan memastikan robot dapat mendarat dengan aman, memodifikasi arah lompatan berikutnya, atau mengoreksi penyimpangan ketinggian selama jatuh bebas.
Pada saat itu, perjalanan luar angkasa dan penelitian antarplanet masih dalam tahap awal dan di luar jangkauan kemampuan manusia karena keterbatasan teknologi. Itu alasannya, hewan dipilih sebagai penjelajah luar angkasa pertama. Laika adalah anjing kampung berusia tiga tahun yang berasal dari jalanan Moskow. Para ilmuwan memilih anjing liar ini karena dianggap cukup kuat dan memiliki ketahanan yang diperlukan untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.
Sebelum diberangkatkan, Laika juga dilatih terlebih dahulu untuk memakan makanan jeli khusus, bertahan di ruang angkasa yang sempit, dan mentoleransi putaran sentrifus untuk mensimulasikan perubahan gravitasi.
Pada 3 November 1957, Laika, yang menaiki wahana Sputnik 2, diluncurkan ke luar angkasa. Misi bersejarah ini bertujuan untuk menguji kemungkinan mengirim makhluk hidup ke orbit dan mengetahui dampak fisiologis perjalanan luar angkasa. Penerbangan ini tercatat sebagai salah satu pencapaian penting dalam sejarah luar angkasa. Namun, kisah tragis terjadi setelahnya.
Ternyata, penerbangan Laika adalah tiket sekali jalan. Menurut laporan Soviet yang dilansir dari Times of India, Jumat (22/11), Laika bertahan di orbit selama beberapa hari, namun kemudian diketahui bahwa Laika mati beberapa jam setelah peluncuran karena kepanasan dan stres.
Selama beberapa dekade, keadaan yang sebenarnya dari kematiannya tetap dirahasiakan. Namun, pengorbanan Laika justru memberikan data yang sangat berharga bagi penerbangan antariksa manusia di masa mendatang.
Terlepas dari kontroversi etika terkait penggunaan hewan dalam eksperimen seperti itu, perjalanan Laika mengingatkan para penjelajah antariksa tentang risiko dan hal-hal yang tidak diketahui dalam eksplorasi luar angkasa.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia