Ratusan Laba-Laba Hitam Serbu Kutub Selatan Planet Mars, Tapi Ilmuwan Ungkap Bukan Hewan
Ilmuwan menjelaskan fenomena munculnya 'laba-laba hitam' tersebut.
Ilmuwan menjelaskan fenomena munculnya 'laba-laba hitam' tersebut.
-
Dimana bentuk laba-laba di Mars ditemukan? Bentuk-bentuk gelap ini tersebar di belahan selatan planet merah dan pertama kali ditemukan pada tahun 2003 melalui gambar dari pengorbit.
-
Bagaimana formasi laba-laba di Mars terbentuk? Formasi ini terjadi ketika lapisan es karbon dioksida menumpuk selama musim dingin di Mars. Saat musim semi, sinar matahari menyinari es karbon dioksida yang membeku, mengubahnya menjadi gas. Gas ini kemudian menumpuk dan retak melalui es di atasnya, lalu meledak ke permukaan dan membawa debu gelap serta pasir dari tanah, membentuk pola seperti laba-laba.
-
Hewan apa yang kemungkinan besar bisa hidup di Mars? “Saya pikir hewan yang lebih sederhana, seperti serangga atau krustasea, kemungkinan besar akan lebih kuat,“
-
Siapa yang mengklaim menemukan jejak binatang di Mars? Di tahun 2018, seorang peneliti pernah membuat klaim kontroversial tentang bagaimana makhluk asing pernah melintasi permukaan Mars.
-
Apa yang NASA temukan di Mars? Schulze-Makuch menyampaikan, setelah mendarat di Mars pada tahun 1976, pendarat Viking NASA mungkin telah mengambil sampel bentuk kehidupan kecil yang tahan terhadap kekeringan yang bersembunyi di dalam batuan Mars.
-
Apa yang ditemukan di Planet Mars? Apakah ada kehidupan di Mars? Sangat mungkin, menurut para ilmuwan. Faktanya, pencarian kehidupan di Planet Merah telah mencapai titik yang menggembirakan. Para ahli mengklaim bahwa kunci adanya kehidupan di Mars mungkin telah ditemukan di bawah permukaan.
Ratusan Laba-Laba Hitam Serbu Kutub Selatan Planet Mars, Tapi Ilmuwan Ungkap Bukan Hewan
Foto satelit menangkap jejak ratusan 'laba-laba hitam' menyerbu wilayah kutub selatan Planet Mars. Berdasarkan foto yang diambil satelit Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA), laba-laba hitam ini tersebar di berbagai titik.
Sumber: Greek Reporter
Namun ternyata ini bukan hewan. Titik-titik hitam menyerupai laba-laba ini terbentuk ketika sinar matahari musim semi menyinari lapisan karbon dioksida yang disimpan selama bulan-bulan musim dingin yang gelap.
Sinar matahari menyebabkan es karbon dioksida di bagian bawah lapisan berubah menjadi gas, yang kemudian menumpuk dan menembus lempengan es di atasnya. Gas tersebut meledak bebas di musim semi di Mars, menyeret material gelap ke permukaan dan menghancurkan lapisan es setebal satu meter.Gas yang muncul, sarat dengan debu berwarna gelap, menyembur melalui celah-celah es dalam bentuk air mancur atau geyser yang tinggi, sebelum jatuh kembali dan menetap di permukaan. Hal ini menciptakan bintik-bintik gelap dengan lebar antara 45 m dan 1 km. Proses yang sama menciptakan pola khas ‘berbentuk laba-laba’ yang terukir di bawah es – sehingga bintik-bintik gelap ini merupakan tanda bahwa laba-laba mungkin bersembunyi di bawah es.
Penjelajah Mars ESA lainnya, ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO), telah menggambarkan pola seperti sulur laba-laba dengan sangat jelas. Laba-laba yang ditangkap oleh TGO terletak dekat, namun di luar wilayah yang ditunjukkan dalam gambar Mars Express baru ini.
Tampilan Mars Express menunjukkan bintik-bintik gelap di permukaan yang terbentuk akibat keluarnya gas dan material, sedangkan perspektif TGO juga menangkap saluran seperti jaring laba-laba yang terukir pada es di bawahnya.
Bintik-bintik gelap yang disebutkan di atas dapat dilihat di seluruh gambar Mars Express, menyebar melintasi bukit-bukit yang menjulang tinggi dan dataran tinggi yang luas. Namun, sebagian besar dapat dilihat sebagai titik kecil di wilayah gelap di sebelah kiri, yang terletak tepat di pinggiran Mars yang dijuluki Kota Inca.
Alasan pemberian nama ini bukanlah suatu misteri, karena jaringan punggung bukit yang linier dan hampir geometris mengingatkan kita pada reruntuhan Inca. Lebih dikenal secara formal sebagai Angustus Labyrinthus, Kota Inca ditemukan pada tahun 1972 oleh wahana Mariner 9 NASA.
Garis-garis gelap di Mars, menyerupai laba-laba, pertama kali diamati dalam gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Mars Global Surveyor milik NASA pada awal tahun 2000-an.
Ketika para ilmuwan pertama kali mengamati garis-garis gelap di Mars, mereka awalnya dibuat bingung dengan kemunculannya dan berspekulasi tentang berbagai kemungkinan penjelasannya.
Beberapa hipotesis awal menyatakan garis-garis tersebut mungkin terbentuk oleh aliran air cair, yang penting karena dapat menyiratkan adanya kondisi yang mendukung kehidupan di Mars.
Namun, analisis dan pengamatan lebih lanjut mengungkapkan garis-garis tersebut lebih mungkin terkait dengan proses musiman yang melibatkan sublimasi es karbon dioksida, dibandingkan aliran air cair.
Ketika para ilmuwan terus mempelajari fitur-fitur ini, mereka mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme pembentukannya, menghubungkannya dengan pelepasan musiman gas karbon dioksida bertekanan di bawah permukaan Mars, yang membawa pasir dan debu berwarna gelap dan menciptakan pola seperti laba-laba.
Penafsiran ini didukung oleh pengamatan tambahan dari berbagai pengorbit dan penjelajah Mars, yang menyempurnakan pemahaman kita tentang proses permukaan Mars.