Ada Fenomena Awan Berlubang di Langit Teluk Meksiko, Begini Penjelasan NASA
Berikut adalah penjelasan NASA terkait awan berlubang di atas Teluk Meksiko
Berikut adalah penjelasan NASA terkait awan berlubang di atas Teluk Meksiko
Ada Fenomena Awan Berlubang di Langit Teluk Meksiko, Begini Penjelasan NASA
-
Bagaimana awan ini terbentuk? Awan tersebut terbentuk saat angin menghantam penghalang curam seperti pegunungan. Angin tersebut kemudian tersapu ke atas dan memaksa uap air mengembun menjadi lapisan vertikal yang cukup untuk membentuk uap air yang mengembun menjadi awan.
-
Bentuk awan mirip ufo seperti apa? Awan ASLC lainnya dapat memiliki bentuk yang lebih aneh yang tampak seperti tumpukan cakram bertumpuk atau mangkuk sempit yang menjulang tinggi ke langit.
-
Apa yang ditemukan di awan? Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, limbah mikroplastik telah mencemari atmosfer yang terdapat dalam awan.
-
Dimana awan ufo ditemukan? Satelit observasi NASA baru-baru ini menangkap gambar awan aneh yang melayang di atas wilayah Strath-Taieri, Selandia Baru.
-
Kenapa awan ini mirip ufo? Kantor Meteorologi Inggris menyebut awan ASLC seringkali berbentuk seperti piring terbang dan 'diyakini menjadi salah satu penjelasan paling umum untuk penampakan UFO di seluruh dunia, seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
Telah muncul fenomena awan yang berlubang pada langit di atas Teluk Meksiko dekat pantai barat Florida pada tanggal 30 Januari 2024.
Peristiwa yang membuat banyak orang bertanya-tanya tersebut telah dijawab oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Menurutnya itu suatu fenomena yang disebut sebagai awan cavum, seperti dikutip dari NASA Earth Observatory, Earth.com, dan ScienceAlert pada, Rabu (6/3).
NASA memberikan penjelasannya sambil mengeluarkan foto fenomena tersebut yang diambil dari instrumen Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS).
Teknologi itu mengamati atmosfer, lautan, dan daratan di Bumi, di atas satelit Terra milik NASA yang ada di luar angkasa.
Dalam gambar tersebut, terlihat awan cavum yang sangat jelas di atas lautan biru.
Awan cavum, juga sering disebut sebagai lubang-lubang jatuh/fallstreak holes, memiliki bukaan besar yang melingkar di dalam awan, dengan jejak-jejak awan halus di dalam bukaan tersebut.
Tak heran, ada banyak orang yang mengaitkan keberadaan awan tersebut sebagai salah satu bagian dari aktivitas makhluk luar angkasa, seperti UFO.
Penjelasan ilmiah dari hadirnya awan ini ternyata cukup sederhana, yaitu ia tercipta ketika pesawat melewati awan altokumulus.
Meskipun fenomena ini sudah didokumentasikan sejak tahun 1940an, belum terdapat penjelasan pasti mengenai asal-usul awan ini hingga keluarnya penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Perusahaan Universitas untuk Penelitian Atmosfer (UCAR) dan organisasi lainnya di tahun 2010 dan 2011.
Tim peneliti menggunakan data penerbangan pesawat, pengamatan satelit, dan model cuaca untuk mengungkap proses terbentuknya lubang yang ada di awan dan durasi yang dipunyainya.
Awan altokumulus merupakan awan tingkat menengah yang tersusun dari tetesan air cair superdingin.
Pendinginan super tersebut bisa terjadi ketika tetesan air tetap berbentuk cair, bahkan ketika berada di bawah titik beku air yang biasa (0 derajat Celsius).
Tetesan tersebut tidak berubah menjadi es karena kemurnian yang dimiliki dan tidak adanya partikel seperti debu dan serbuk sari yang biasanya memicu pembentukan es.
Pendinginan super tersebut rutin terjadi di atmosfer Bumi. Awan altokumulus menutupi sekitar 8% permukaan bumi pada suatu waktu tertentu dan awan tersebut sebagian besar terdiri dari tetesan air superdingin dengan suhu sekitar -15 derajat Celsius.
Awan cavum terbentuk ketika pesawat terbang melewati awan altokumulus, tepatnya ketika udara di sekitar sayap dan baling-baling pesawat mengalami ekspansi adiabatik, yaitu perubahan suhu dengan tidak adanya energi yang ditransfer oleh kalor antara sistem dan lingkungan sekitarnya.
Dengan proses ini, tetesan air akan didinginkan lebih lanjut, bahkan hingga lebih dari -20 derajat Celsius. Hasilnya, air yang berbentuk cair tadi bisa membeku tanpa bantuan partikel lain.
Butiran cair yang terus membeku akan menciptakan kristal es yang kemudian turut menciptakan kristal es lainnya.
Pada akhirnya, kumpulan kristal es tersebut akan menjadi cukup berat sehingga mereka akan jatuh dari langit dan meninggalkan suatu kekosongan di lapisan awan.
Kristal es yang jatuh menciptakan jejak curah hujan halus yang tidak pernah mencapai permukaan tanah, dikenal sebagai “virga”, yang sering kali terlihat di tengah awan yang bolong.
Fenomena awan cavum dan kanal ini dapat dihasilkan oleh berbagai jenis pesawat, seperti pesawat/jet penumpang yang besar, jet penumpang regional, jet pribadi, jet militer, hingga jet dengan mesin turbo propeler (turboprop).
Dengan banyaknya penerbangan yang tiba di Miami setiap harinya, bisa lebih dari 1.000 penerbangan, maka peristiwa terjadinya awan cavum dan kanal dapat sering dijumpai.