Pesawat NASA Pernah “Sentuh” Matahari, Begini Kisahnya
Kejadian ini pernah terjadi pada 2021. Pesawat NASA berhasil berada di atmosfer matahari.
Kejadian ini pernah terjadi pada 2021. Pesawat NASA berhasil berada di atmosfer matahari.
Pesawat NASA Pernah “Sentuh” Matahari, Begini Kisahnya
Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi "menyentuh" matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
Pengumuman ini dibuat oleh para ilmuwan dalam pertemuan American Geophysical Union pada 2021.
Dilansir dari Phys.org & NASA, Selasa (16/4), The Parker Solar Probe sukses melewati corona pada bulan April 2021 saat melakukan pendekatan kedelapan ke matahari.
-
Bagaimana cara NASA meneliti Matahari? Caranya, masyarakat dapat mengambil gambar gerhana matahari melalui aplikasi SunSketcher yang bisa dipasang di ponsel. Dengan bantuan masyarakat, NASA akan melakukan penelitian untuk mengetahui bentuk Matahari yang sesungguhnya.
-
Dimana NASA mendaratkan wahana antariksa? Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
-
Apa yang dipotret pesawat NASA? Pesawat luar angkasa NASA telah berhasil memotret 'papan selancar' misterius yang terlihat meluncur melewati bulan.
-
Bagaimana pesawat NASA mencapai Europa? Pesawat ini berbobot 6,5 ton dan akan menggunakan susunan panel surya selebar lebih dari 30 meter, yang diperlukan untuk misi yang akan terbang sangat jauh dari matahari.
-
Apa tujuan NASA dalam gerhana matahari? 'Gerhana 2024 menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengukur bentuk dari Matahari dan dengan demikian dapat menyimpulkan struktur bagian dalamnya,' ungkap Profesor Gordon Emslie, peneliti utama dalam proyek SunSketcher.
Para ilmuwan membutuhkan beberapa bulan untuk memproses data yang dikumpulkan dan beberapa bulan lagi untuk memastikan keakuratannya.
Diluncurkan di 2018, Parker berjarak 8 juta mil (13 juta kilometer) dari pusat matahari saat memasuki batas yang kompleks antara atmosfer matahari dan angin matahari yang bergerak keluar. Menurut para ilmuwan, Parker berhasil masuk dan keluar dari corona setidaknya tiga kali, semuanya dengan transisi yang mulus.
"Pertama kalinya kami berada di bawah sinar matahari selama sekitar lima jam terasa sangat dramatis... Meskipun lima jam mungkin terdengar singkat,"
Justin Kasper dari Universitas Michigan kepada wartawan.
Namun, dia menekankan bahwa Parker bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai lebih dari 62 mil (100 km) per detik yang membuat jarak tempuh selama lima jam tersebut sangat jauh.
Menurut Raouafi, ilmuwan proyek dari Universitas Johns Hopkins, corona ternyata lebih rumit dari yang diperkirakan sebelumnya.
Penelitian lebih lanjut di masa depan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang asal-usul angin matahari dan bagaimana angin tersebut dipanaskan dan dipercepat saat bergerak ke luar angkasa.
Corona memiliki magnetisme yang kuat, menjadi pusat kegiatan matahari, oleh karena itu mempelajari daerah ini dari jarak dekat diharapkan dapat membantu para ilmuwan dalam memahami ledakan matahari yang berpotensi mengganggu kehidupan di Bumi.
Data awal menunjukkan bahwa Parker juga berhasil masuk ke dalam corona selama pendekatan kesembilan pada bulan Agustus, namun analisis lebih lanjut masih diperlukan.
Pendekatan yang kesepuluh dilakukan bulan lalu. Parker dijadwalkan untuk terus mendekati matahari dan melakukan eksplorasi lebih dalam ke dalam corona hingga misinya berakhir di 2025.