Pesawat Ruang Angkasa NASA yang Bawa Teleskop Pemburu Asteroid akan Terbakar di Atmosfer, Ini Penyebabnya
15 tahun pesawat ini telah memburu asteroid di tata surya.
Pesawat ruang angkasa NASA, NEOWISE, akan segera kembali ke Bumi. Pesawat ini telah melakukan pengabdiannya selama 15 tahun. Near-Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer atau NEOWISE telah menggunakan teleskop luar angkasa untuk mendeteksi asteroid dan komet di tata surya sejak tahun 2009.
Namun, pada hari Kamis lalu, para insinyur NASA menginstruksikan pesawat luar angkasa tersebut untuk mematikan pemancarnya untuk terakhir kalinya, seperti yang diumumkan oleh NASA. Pesawat yang kini sudah tidak berfungsi ini diperkirakan akan memasuki atmosfer Bumi dan terbakar pada akhir 2024.
-
Kenapa asteroid terbakar? Ketika memasuki atmosfer bumi, asteroid ini terbakar dan membentuk bola api yang menerangi langit Siberia.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Kenapa Pesawat NASA sentuh matahari? Corona memiliki magnetisme yang kuat, menjadi pusat kegiatan matahari, oleh karena itu mempelajari daerah ini dari jarak dekat diharapkan dapat membantu para ilmuwan dalam memahami ledakan matahari yang berpotensi mengganggu kehidupan di Bumi.
-
Apa yang dijelaskan NASA tentang asteroid besar? Faktanya, juru bicara NASA mengatakan kepada Evening Standard: tidak ada ancaman dampak asteroid yang diketahui terhadap Bumi pada abad mendatang.
-
Apa yang dipotret pesawat NASA? Pesawat luar angkasa NASA telah berhasil memotret 'papan selancar' misterius yang terlihat meluncur melewati bulan.
-
Kenapa asteroid bisa merusak Bumi? Asteroid merupakan batuan luar angkasa yang seringkali jatuh dan menabrak ke Bumi. Bahkan, dari hasil tabrakan tersebut tak jarang mengakibatkan berbagai dampak, mulai dari dampak kecil hingga besar bisa saja terjadi.
“Misi NEOWISE adalah kisah sukses luar biasa yang membantu kita lebih memahami posisi kita di alam semesta dengan melacak asteroid dan komet yang dapat membahayakan Bumi. Meskipun kami sedih melihat misi ini berakhir, kami bersemangat untuk penemuan ilmiah di masa depan yang telah dibuka dengan meletakkan dasar bagi teleskop pertahanan planet generasi berikutnya,” jelas Nicola Fox, administrator asosiasi di Direktorat Misi Sains NASA dikutip NewsWeek, Senin (12/8).
NEOWISE diluncurkan pada Desember 2009. Dulu bernama Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE). Teleskop luar angkasa ini awalnya dirancang untuk memetakan seluruh langit dalam panjang gelombang inframerah, membantu mengidentifikasi dan mempelajari berbagai benda langit, termasuk bintang, galaksi, dan bintang katai cokelat.
Pada tahun 2011, misi ini dihentikan karena teleskop kehabisan pendingin yang digunakan untuk mencegah panas dari pesawat itu sendiri mengganggu pengamatan inframerahnya terhadap alam semesta. Namun, pada September 2013, NASA mengaktifkan kembali pesawat ini dengan misi baru, dan memberinya nama NEOWISE.
“Misi NEOWISE telah menjadi instrumen penting dalam upaya kami memetakan langit dan memahami lingkungan dekat Bumi. Penemuan-penemuannya yang luar biasa telah memperluas pengetahuan kita tentang asteroid dan komet, sambil juga meningkatkan pertahanan planet bangsa kita,” ujar Laurie Leshin, Direktur Laboratorium Propulsi Jet NASA, dalam pernyataannya.
Selama misinya, NEOWISE telah menemukan lebih dari 3.000 objek dekat Bumi, 215 di antaranya untuk pertama kalinya. Objek dekat Bumi (NEO) didefinisikan sebagai asteroid yang berada dalam jarak sekitar 93 juta mil dari matahari.
Sementara itu, NEO yang dianggap berpotensi berbahaya adalah yang melintas dalam jarak 4,6 juta mil dari Bumi dan memiliki diameter setidaknya 460 kaki.
Dengan berakhirnya misi NEOWISE, NASA kini bersiap untuk melanjutkan eksplorasi dan penelitian ilmiah lebih lanjut, memanfaatkan pengetahuan yang telah diperoleh dari misi ini untuk masa depan yang lebih aman.