Sekelompok Asteroid akan Melintas Dekat Bumi pada Januari 2025
Walaupun asteroid ini bergerak dengan kecepatan tinggi, lintasannya tidak mengancam keberadaan planet kita.
Baru-baru ini, sebuah asteroid berukuran setara bus sekolah melintas sangat dekat dengan Bumi, hanya separuh jarak rata-rata antara Bumi dan bulan. Asteroid yang dikenal dengan nama 2025 AB ini terdeteksi oleh sistem pemantauan milik NASA, Jet Propulsion Laboratory (JPL), pada tanggal 3 Januari 2025.
Berdasarkan informasi dari laman Space pada Senin (6/1/2025), asteroid ini melintas pada jarak sekitar 95.200 mil (153.200 kilometer) dari Bumi dengan kecepatan yang luar biasa, yaitu 11,33 km per detik, yang lebih cepat dibandingkan peluru yang ditembakkan dari senapan. Meskipun asteroid ini bergerak dengan sangat cepat, lintasannya tidak membahayakan planet kita.
Asteroid 2025 AB merupakan salah satu objek langit pertama yang terdeteksi di awal tahun 2025. Benda langit ini memiliki diameter antara 32,8 hingga 72,2 meter, sebanding dengan panjang bus sekolah yang umumnya berkisar antara 10,7 hingga 12,1 meter.
Walaupun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan asteroid besar lainnya, kedekatannya dengan Bumi tetap menarik perhatian para ilmuwan. Dalam klasifikasi astronomi, 2025 AB termasuk dalam kategori Objek Dekat Bumi atau Near-Earth Object (NEO). Istilah NEO merujuk pada benda langit yang orbitnya membawa mereka dalam jarak sekitar 30 juta mil (48 juta kilometer) dari Bumi.
Badan antariksa di seluruh dunia terus memantau asteroid semacam ini karena potensi dampaknya terhadap Bumi jika lintasan orbit mereka berubah.
Tidak semua NEO berpotensi membahayakan Bumi. Para astronom menggunakan istilah Potensially Hazardous Asteroids (PHA) atau Potensially Hazardous Objects (PHO) untuk menggambarkan asteroid yang dapat menimbulkan ancaman nyata. Sebuah asteroid dikategorikan sebagai PHA jika memiliki diameter minimal 140,2 meter dan mendekati Bumi dalam jarak kurang dari 4,6 juta mil (7,4 juta kilometer).
Karena ukuran asteroid 2025 AB yang lebih kecil, ia tidak termasuk dalam kategori tersebut. Selain 2025 AB, terdapat empat asteroid lainnya yang juga akan melintas dekat dengan Bumi dalam beberapa hari ke depan. Di antara asteroid tersebut terdapat 2024 YC9 yang diperkirakan seukuran rumah, dan 2024 YL1 yang memiliki ukuran serupa dengan bus sekolah.
Dua asteroid lainnya, yaitu 2025 AE dan 2024 YL7, diperkirakan berukuran lebih besar, setara dengan pesawat terbang. Namun, jarak terdekat dari keempat asteroid tersebut dengan Bumi tidak sebanding dengan lintasan yang dilalui oleh 2025 AB.
Meskipun semua asteroid ini tergolong NEO, tidak ada indikasi bahwa mereka akan membahayakan Bumi. Penemuan dan pemantauan asteroid seperti 2025 AB menunjukkan pentingnya pengawasan antariksa yang terus-menerus dalam mendeteksi kemungkinan ancaman terhadap planet kita.
NASA, bersama badan antariksa internasional lainnya, terus berupaya mengembangkan teknologi yang lebih canggih untuk mendeteksi dan, apabila diperlukan, mengalihkan lintasan asteroid yang berpotensi membahayakan.
Menurut informasi dari laman NASA pada Senin (06/01/2025), teknologi dalam observasi asteroid semakin berkembang dengan penggunaan teleskop canggih dan sistem radar. Di masa depan, misi seperti DART (Double Asteroid Redirection Test) yang berhasil mengubah lintasan asteroid Dimorphos pada tahun 2022, menjadi langkah penting dalam melindungi Bumi dari ancaman asteroid.
Kerjasama global dalam pengawasan benda langit sangat penting untuk memastikan keselamatan umat manusia dari potensi dampak kosmik.