Bumi Terima Pancaran Laser Komunikasi dari Jarak 500 Juta Kilometer di Luar Angkasa
Uji Coba NASA yang sukses menandai titik balik bagi misi antar planet di masa mendatang.
Baru-baru ini Badan Antariksa Amerika, NASA telah mencapai tonggak sejarah baru dalam mengeksplorasi ruang angkasa berkat sebuah terobosan teknologi yang merevolusi misi antariksa dalam berkomunikasi dalam jarak jauh.
Dua stasiun darat, Observatorium Palomar dan Table Mountain memfasilitasi uji komunikasi laser ini. Stasiun-stasiun ini dilengkapi dengan laser tujuh kilowatt. Yang pertama berfungsi sebagai stasiun penerima sementara yang kedua mengirimkan sinyal ke wahana antariksa.
-
Apa yang NASA kirimkan melalui pesan laser dari luar angkasa? Di antara pesan tersebut juga terdapat video kucing.
-
Kenapa NASA menggunakan laser untuk komunikasi antariksa? Namun, teknologi laser menawarkan kapasitas transmisi data yang hingga seratus kali lebih besar, yang berpotensi merevolusi cara pertukaran data dalam misi antariksa.
-
Mengapa NASA menggunakan laser untuk mengirim pesan? Tradisionalnya, gelombang radio digunakan untuk berkomunikasi dengan pesawat luar angkasa yang berada jauh di luar angkasa. Namun, dengan menggunakan frekuensi cahaya yang lebih tinggi seperti inframerah dekat, NASA dapat meningkatkan bandwidth dan kecepatan transmisi data secara signifikan.
-
Kenapa NASA mengirim pesan dengan sinar laser? Keberhasilan uji coba ini membuka jalan menuju komunikasi dengan kecepatan data tinggi yang mampu mengirimkan informasi ilmiah, definisi tinggi pencitraan, dan video streaming untuk mendukung lompatan besar umat manusia berikutnya ke Mars.
-
Mengapa NASA memilih laser sebagai metode komunikasi? DSOC mempunyai keunggulan dibandingkan gelombang radio yaitu kecepatan bandwidth yang lebih baik, sehingga kita bisa mendapatkan lebih banyak data dengan lebih cepat.
-
Bagaimana cara NASA mengirimkan sinyal laser? Pencapaian ini dilakukan saat demonstrasi teknologi Komunikasi Optik Luar Angkasa milik NASA, yang meneliti kemungkinan penggunaan laser untuk mengirim pesan ke luar angkasa dengan kecepatan hingga 100 kali lipat dari frekuensi radio yang digunakan saat ini.
Dikutip dari laman Technoscience.net, uji coba transmisi sinar laser ini membuat para peneliti terkesan seperti uji coba pertama pada transmisi video “Taters” berdurasi 15 detik dari jarak 31 kilometer.
Uji coba kedua memungkinkan komunikasi dengan Bumi dari jarak 53 juta kilometer sementara rekor terbaru transmisi ini dengan mengirim sinyal melintasi jarak 460 juta kilometer.
Terobosan baru setelah 70 tahun
Sebelumnya, komunikasi antariksa sangat bergantung pada frekuensi radio yang dilakukan sejak peluncuran Sputnik 1 pada tahun 1957. Tapi, pada misi kali ini para ahli menggunakan laser yang menawarkan transmisi data hingga seratus kali lebih besar dan lebih cepat.
Misi peluncuran transmisi ini juga bersamaan dengan proyek “TeraNet” di Australia yang bertujuan untuk menciptakan jaringan laser guna mengembangkan komunikasi antariksa dengan sangat cepat.
Namun, komunikasi laser ini menghadirkan tantangan baru termasuk kerentanan terhadap kondisi cuaca seperti awan dan hujan. Untuk mengatasi masalah ini, jaringan TeraNet yang terdiri dari tiga stasiun bumi dapat mentransfer datanya ke stasiun lain saat langit cerah.
Berkat kemajuan ini, pertukaran data berkecepatan tinggi menjadi memungkinkan yang secara signifikan meningkatkan komunikasi antara Bumi dan pesawat antariksa yang terletak ratusan juta kilometer jauhnya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti