Diduga Ikut Edarkan Uang Palsu, Staf UIN Alauddin Meninggal sebelum Diperiksa Polisi
Polisi mengungkapkan, seorang staf UIN Alauddin Makassar berinisial M meninggal sebelum mengungkap kasus produksi uang palsu di gedung perpustakaan.
Kepolisian Resor Gowa mengungkapkan seorang staf Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar berinisial M meninggal dunia setelah mengungkap kasus produksi dan peredaran uang palsu di gedung perpustakaan kampus 2. Terduga pelaku diduga mengedarkan uang palsu kepada tersangka SU.
Kepala Satreskrim Polres Gowa, Ajun Komisaris Bahtiar mengatakan keterlibatan M dalam jaringan sindikat uang palsu masih belum dibutikan karena belum ada fakta awal. Bahtiar beralasan M belum diperiksa karena sudah meninggal dunia.
"Informasi itu (M edarkan uang palsu ke tersangka SU) saya dapatkan pada saat di kampus. Tapi saya tidak korek, karena tidak ada fakta awalnya," kata dia.
Dia menyebut hanya informasi belaka terkait hubungan M dengan tersangka AI, MN, dan SU. Namun, dia enggan menyebut M terlibat dalam jaringan sindikan produksi dan peredaran uang palsu.
"Kami belum memiliki bukti yang mengarah ke pernyataan tersebut, baik dari AI maupun pihak lainnya," tegasnya.
Sementara terkait terduga pelaku ASS, Bahtiar mengatakan sudah melayangkan surat panggilan pemeriksaan. Sekadar diketahui, nama ASS sendiri disebut-sebut sebagai pemodal untuk tersangka MS dan AI untuk membeli bahan mencetak uang palsu.
"Sudah kami kirim surat pemeriksaan ke ASS," ucapnya.
Warga Diminta Melapor
Sementara Kapolres Gowa Reonald TS Simanjuntak menyampaikan kepada masyarakat untuk segera melapor ke pos polisi jika menemukan uang palsu. Apalagi sejak sindikat produksi dan peredaran diungkap, banyak bertebaran video temuan masyarakat terkait uang palsu.
"Kalau ada masyarakat yang menemukan (uang palsu), saya sampaikan segera serahkan dan laporkan ke polsek atau polres," ucapnya.