Sebuah Baterai yang Dijatuhkan NASA dari Luar Angkasa Menimpa Rumah Seorang Pria
Objek yang menembus rumah Otero tersebut diperkirakan sebagai objek dibuang atau dijatuhkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Objek yang menembus rumah Otero tersebut diperkirakan sebagai objek dibuang atau dijatuhkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Pada 8 Maret 2024, rumah dari Alejandro Otero mengalami nasib malang dan mengerikan.
Rumah yang terletak kota Naples, Florida, Amerika Serikat itu terkena sebuah objek yang jatuh dari langit.
Tidak tanggung-tanggung, objek tersebut jatuh dan juga menembus atap serta lantai rumah tingkat milik Otero.
Melansir ScienceAlert, Majalah Smithsonian, AFP, dan Ars Technica, Kamis (4/4), objek yang menembus rumah Otero tersebut diperkirakan sebagai objek dibuang atau dijatuhkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Dugaan tersebut dibuat karena benda tersebut hanya jatuh beberapa saat setelah terdapat sekumpulan baterai yang dibuang oleh ISS yang masuk ke atmosfer Bumi.
Benda yang berbentuk silinder tersebut memiliki berat sekitar satu kilogram. Aslinya, ketika dibuang oleh ISS, baterai-baterai tersebut memiliki berat sekitar 2,6 ton. Akan tetapi, baterai-baterai tersebut memang diperkirakan akan terbakar ketika melewati atmosfer Bumi.
Seorang ahli astrofisika, Jonathan McDowell, mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa benda tersebut memang berasal dari ISS.
ucap McDowell.
ucap NASA.
Baterai-baterai dari ISS biasanya dibawa pulang ke Bumi menggunakan wahana antariksa untuk kemudian dibuang dengan aman.
Akan tetapi, karena sempat terdapat berbagai penundaan, ada baterai-baterai yang tidak bisa menjalani proses untuk dipulangkan tersebut sehingga harus disimpan di ISS.
Akhirnya, pada tahun 2021, ISS melepaskan baterai-baterai tersebut dengan palet kargo dengan menjatuhkannya di luar angkasa.
Tanpa adanya tenaga pendorong, baterai-baterai tersebut memang diperkirakan akan terombang-ambing dahulu selama beberapa tahun di luar angkasa sebelum masuk dan terbakar di atmosfer. Akhirnya, setelah 3 tahun berada di luar angkasa, baterai tersebut memasuki Bumi.
Berikut adalah perbandingan kecanggihan dua stasiun luar angkasa China dan NASA CS.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar objek unik luar angkasa yang dirilis oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)
Baca SelengkapnyaIlmuwan ini berhasil membuat terobosan baterai sekali ngecas bisa 1000 km.
Baca SelengkapnyaFenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan NASA terkait awan berlubang di atas Teluk Meksiko
Baca SelengkapnyaVoyager 1 terbang lebih dari 15 miliar mil dari Bumi dan sinyal radio dari pesawat tersebut memerlukan waktu 22,5 jam untuk mencapai Bumi.
Baca SelengkapnyaTidur yang cukup juga penting bagi astronot yang sedang bertugas di stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaTeknologi baru ini kerap dilakukan uji coba NASA dari luar angkasa.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan aurora dari luar angkasa seperti yang dilihat astronot NASA ini.
Baca Selengkapnya