Sedang Perbaiki Panel Surya Stasiun Luar Angkasa, Astronot Tak Sengaja Jatuhkan Benda Ini ke Bumi
Benda in ijatuh kemudian mengorbit di Bumi. Jika dilihat dari Bumi, bentuknya terang.
Benda in ijatuh kemudian mengorbit di Bumi. Jika dilihat dari Bumi, bentuknya terang.
Sedang Perbaiki Panel Surya Stasiun Luar Angkasa, Astronot Tak Sengaja Jatuhkan Benda Ini ke Bumi
Sebuah objek baru untuk diamati di langit malam telah bertambah. Objek ini bukanlah satelit, stasiun luar angkasa, atau benda-benda langit.
Namun, objek baru itu ialah sebuah tas berisi peralatan luar angkasa. Mengapa bisa terjadi?
-
Bagaimana benda antariksa tersebut jatuh ke Bumi? Benda tersebut awalnya dijatuhkan dari ISS pada 2021 setelah stasiun tersebut memasang baterai-baterai ion litium baru. Benda ini seharusnya tidak berbahaya ketika masuk kembali ke Bumi karena ia akan terbakar di atmosfer.
-
Dimana benda antariksa tersebut jatuh? Pada 8 Maret 2024, rumah Otero kejatuhan benda seberat 0,7 kg yang pernah menjadi suatu bagian dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS), tepatnya bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
-
Apa yang terjadi pada astronot? Pada 25 oktober, salah satu astronot dirawat di rumah sakit setelah mendarat di atas kapsul SpaceX Crew Dragon yang mengakhiri misi 235 hari.
-
Dimana benda luar angkasa itu jatuh? Mengutip dari IFLScience dan BBC, Selasa (23/4), NASA mengatakan bahwa benda yang jatuh di rumah Otero merupakan bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
-
Siapa astronot NASA yang terjebak? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Kenapa astronot NASA terjebak di luar angkasa? Serangkaian masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner menunda kepulangan dua astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
“Penambahan” objek baru ini tidak dilakukan dengan sengaja. Menurut laporan The Guardian, Selasa (14/11), objek ini terjadi ketika dua astronot perempuan NASA yakni Jasmin Moghbeli dan Loral O’Hara sedang melakukan spacewalk atau berjalan di luar stasiun luar angkasa (ISS) pada 1 November lalu.
Kala itu mereka memiliki agenda untuk melakukan perbaikan pada perangkat solar panel ISS melacak Matahari secara terus-menerus. Nah pada saat itu, salah satu tas peralatan mereka tidak sengaja terlepas.
"Saat kegiatan berlangsung, ada satu tas perkakas yang tidak sengaja hilang. Pengendali penerbangan melihat tas perkakas tersebut menggunakan kamera stasiun eksternal. Peralatan tersebut tidak diperlukan untuk sisa perjalanan ruang angkasa,"
NASA dalam pernyataan resmi.
NASA melanjutkan bahwa Kontrol Misi juga telah menganalisis lintasan tas berwarna putih terang itu dan menemukan bahwa risiko kembali bertemu dengan ISS rendah.
Keberadaan tas yang kini tengah memutari Bumi itu dapat dilihat dengan sangat mudah dan bersinar tepat di bawah batas jarak pandang.
Jadi, jika pengamat langit ingin melihat tas ini secara langsung, yang perlu dilakukan hanya mengambil teropong binokular dan mengarahkannya ke langit.
Cari ISS yang merupakan objek ketiga paling terang di langit malam dan keberadaan tas ini akan segera terlihat.
Menurut NASA, objek ini akan mengorbit Bumi dua hingga empat menit lebih depan dari ISS.
Minggu lalu, astronot Jepang Satoshi Furukawa menemukan tas itu ketika sedang mengambang di atas Gunung Fuji, Jepang.
Akhirnya Akan Terbakar
Tas ini tidak akan selamanya memutari Bumi. Selama beberapa bulan, tas ini memang akan tetap berada di orbit sebelum turun ke Bumi dengan cepat dan terbakar di atmosfer Bumi.
Perkiraan awal dari EarthSky menunjukkan bahwa tas ini akan masuk kembali ke atmosfer pada sekitar Maret 2024.
Kejadian kehilangan seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya. Bahkan mendiang astronot Piers Sellers pernah kehilangan spatulanya saat sedang melakukan misi pengujian teknik perbaikan pelindung panas.