Baru Dua Tahun, Stasiun Luar Angkasa China Rusak, Ini Penyebabnya
Stasiun luar angkasa China dikabarkan rusak. Padahal baru dua tahun lalu.
Stasiun luar angkasa China dikabarkan rusak. Padahal baru dua tahun lalu.
Baru Dua Tahun, Stasiun Luar Angkasa China Rusak, Ini Penyebabnya
-
Di mana stasiun luar angkasa China? Tiangong adalah satu-satunya platform pengorbitan jangka panjang yang tersedia untuk penelitian luar angkasa kecuali kompleks komersial dapat meluncur ke orbit sebelum ISS jatuh.
-
Bagaimana Stasiun Ruang Angkasa dibuang ke laut? Pada Juni lalu, NASA mengumumkan bahwa SpaceX akan merancang United States Deorbit Vehicle (USDV) berdasarkan kontrak senilai hingga USD843 juta. USDV ini berbasis pada wahana antariksa Dragon yang dimodifikasi, dilengkapi dengan pendorong tambahan Draco untuk menurunkan orbit ISS secara terkontrol, yang memungkinkan masuk kembali secara tajam dan merusak.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Apa yang jatuh dari Stasiun Luar Angkasa? Menurut laporan The Guardian, Selasa (14/11), objek ini terjadi ketika dua astronot perempuan NASA yakni Jasmin Moghbeli dan Loral O’Hara sedang melakukan spacewalk atau berjalan di luar stasiun luar angkasa (ISS) pada 1 November lalu. Kala itu mereka memiliki agenda untuk melakukan perbaikan pada perangkat solar panel ISS melacak Matahari secara terus-menerus. Nah pada saat itu, salah satu tas peralatan mereka tidak sengaja terlepas.
-
Kenapa Stasiun Ruang Angkasa harus dibuang di laut? NASA menyimpulkan bahwa 'menggunakan wahana deorbit yang dikembangkan AS dengan target akhir di laut yang terpencil adalah opsi terbaik.'
-
Bagaimana cara China memperluas stasiun luar angkasa? China berencana memperluas stasiun luar angkasanya. Tak tanggung-tangung stasiun luar angkasa milik China bakal digandakan menjadi enam modul di tahun-tahun mendatang.
Stasiun Luar Angkasa milik China, Tiangong, sempat mengalami kerusakan setelah ia ditabrak oleh sampah luar angkasa.
Stasiun luar angkasa milik China ini beroperasi pada 2022.
Menurut Badan Antariksa Berawak Tiongkok (CMSA), terdapat sampah luar angkasa yang menghantam kabel listrik dari susunan panel surya Tiangong, seperti dilansir dari Space dan Futurism, Sabtu (27/4).
“Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
Dengan kerusakan tersebut, anggota dari misi Shenzhou 17 yang sedang berada di Tiangong melakukan dua kali perjalanan luar angkasa (spacewalk) selama hampir delapan jam untuk memperbaiki bagian yang rusak.
Perjalanan luar angkasa pertama dilakukan pada bulan Desember tahun lalu, sementara yang kedua dilakukan pada tanggal 1 Maret yang lalu.
Dalam melakukan perbaikan tersebut, para astronaut dibantu oleh lengan robot milik Tiangong.
“Pekerjaan perbaikan menyoroti peran dari pesawat luar angkasa berawak dalam mengatasi masalah yang tidak disengaja di orbit,” jelas Lin dalam laporan Xinhua.
Xinhua tidak menjelaskan apakah sampah luar angkasa yang menabrak Tiangong berasal dari mikrometeroid alami atau berasal dari aktivitas manusia di luar angkasa.
Kedua tipe sampah luar angkasa memiliki ancaman bahaya, baik bagi Tiangong maupun bagi Stasiun Antariksa Intermasional (ISS).
Menurut laporan Xinhua, Tiangong telah “mengeksekusi manuver-manuver dalam beberapa kesempatan untuk menghindari benturan sampah luar angkasa”.
“Tiongkok telah meningkatkan kapabilitasnya untuk secara tepat meramalkan orbit dari stasiun luar angkasa dan target orbit rendah yang kecil, mengoptimasi prosedur-prosedur untuk peringatan dan penghindaran dari tabrakan luar angkasa, serta mengurangi tingkat alarm palsu sebesar 30%,” jelas Lin kepada Xinhua.
Pihak pemerintah China juga telah membuat rencana pengamanan selanjutnya, seperti dengan menggunakan kamera beresolusi tinggi pada lengan robot untuk melakukan lebih banyak pengawasan pada Tiangong.
Astronaut dari misi Shenzhou 18, yang baru pergi dan sampai di Tiangong pada 25 April, juga ditugaskan untuk melakukan lebih banyak penguatan.