Perbandingan Kecanggihan Stasiun Luar Angkasa China dengan Milik NASA CS, Siapa Unggul?
Berikut adalah perbandingan kecanggihan dua stasiun luar angkasa China dan NASA CS.
Berikut adalah perbandingan kecanggihan dua stasiun luar angkasa China dan NASA CS.
Perbandingan Kecanggihan Stasiun Luar Angkasa China dengan Milik NASA CS, Siapa Unggul?
Saat ini, terdapat dua stasiun luar angkasa yang beroperasi, yaitu Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dan stasiun luar angkasa Tiangong.
ISS merupakan sebuah stasiun luar angkasa hasil kolaborasi lima badan antariksa, yaitu JAXA (Jepang), ESA (Eropa), CSA (Kanada), NASA (Amerika Serikat/AS), dan Roscosmos (Rusia). Sementara itu, Tiangong dibuat secara mandiri oleh China.
-
Di mana stasiun luar angkasa China? Tiangong adalah satu-satunya platform pengorbitan jangka panjang yang tersedia untuk penelitian luar angkasa kecuali kompleks komersial dapat meluncur ke orbit sebelum ISS jatuh.
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
-
Siapa yang memperbaiki Stasiun Luar Angkasa China? Dengan kerusakan tersebut, anggota dari misi Shenzhou 17 yang sedang berada di Tiangong melakukan dua kali perjalanan luar angkasa (spacewalk) selama hampir delapan jam untuk memperbaiki bagian yang rusak.
-
Stasiun Luar Angkasa Tiangong apa saja? Terletak antara 340 hingga 450 kilometer di atas permukaan Bumi, Stasiun Luar Angkasa Tiangong terdiri dari tiga unit. Unit pertama Tianhe memasuki orbit rendah Bumi pada 2021, disusul unit kedua Wentian dan unit ketiga Mengtian pada tahun 2022.
-
Bagaimana cara China memperluas stasiun luar angkasa? China berencana memperluas stasiun luar angkasanya. Tak tanggung-tangung stasiun luar angkasa milik China bakal digandakan menjadi enam modul di tahun-tahun mendatang.
-
Kenapa Stasiun Luar Angkasa China rusak? 'Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,' ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
Berbeda dengan ISS yang telah mengudara selama 25 tahun, Tiangong baru mengudara secara penuh sejak tahun 2022 kemarin.
Peluncuran stasiun luar angkasa Tiangong didorong oleh adanya pelarangan yang diberikan oleh AS kepada NASA untuk bekerja sama dengan Tiongkok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hasilnya, Tiongkok akan sangat sulit untuk bergabung ke ISS.
Mengutip Space.com, The Wall Street Journal, Interesting Engineering, The New York Times, dan situs ESA, Selasa (23/4), berikut merupakan beberapa perbandingan antara ISS dengan Tiangong, terutama dalam teknologi yang digunakan.
KetinggianDalam hal ketinggian terbang, kedua stasiun luar angkasa berada di altitudo yang mirip. ISS berada di ketinggian sekitar 400 km, sedangkan Tiangong berada di ketinggian antara 340 hingga 450 km. Dengan ketinggian tersebut, kedua stasiun luar angkasa terbang dalam orbit rendah Bumi (LEO).
Ukuran
Tiangong memiliki ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ISS. Tiangong memiiki massa sekitar 100.000 kg atau 100 ton, sedangkan ISS memiliki massa yang jauh lebih besar, yaitu 450.000 kg atau 450 ton. Sementara itu, Tiangong memiliki panjang sekitar 55 meter, sedangkan ISS memiliki panjang sekitar 109 meter.
Modul
Hingga saat ini, Tiangong baru mempunyai 3 modul. Hal tersebut sangat berbeda dengan ISS yang telah mempunyai 16 modul. Jumlah modul tersebut juga menyebabkan mengapa ISS mempunyai ukuran yang lebih besar daripada Tiangong saat ini.
Tiongkok mengatakan bahwa ia bisa menambah tiga modul kepada Tiangong yang juga akan menambah ukuran stasiun luar angkasa tersebut.
Dengan keberadaan lebih banyak modul, ISS saat ini dapat melakukan lebih banyak fungsi dan eskperimen dibanding dengan Tiangong.
Meskipun demikian, dengan adanya rencana peluncuran teleskop luar angkasa Xuntian, Tiangong akan memiliki teleskop luar angkasa yang berada dalam orbit yang mirip sehingga teleskop tersebut bisa dirawat secara langsung dengan menyambungkannya ke Tiangong. ISS belum memiliki hal seperti ini.
Sistem kelistrikan Tiangong ditenagai oleh dua susunan panel surya yang dapat dikemudikan yang terletak di setiap modulnya. Susunan panel surya tersebut menggunakan sel fotovoltaik galium arsenida untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik.
ISS juga menggunakan tenaga matahari untuk memasok daya. Ia menggunakan fotovoltaik, yaitu teknologi yang memanfaatkan sel surya untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik secara langsung.
Perbedaan utama dari kedua metode tersebut adalah Tiangong menggunakan susunan panel surya, sementara ISS menggunakan “sayap-sayap” raksasa. Sayap-sayap panel surya tersebut terdiri dari dua “selimut” sel surya yang dapat ditarik.
Biaya pembuatan
Pihak Tiongkok mengatakan bahwa hingga saat ini, biaya pembuatan Tiangong tidak melebihi 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp129 triliun.
Biaya tersebut lebih kecil daripada biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan ISS hingga saat ini, yaitu sekitar 100—150 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.600—2.400 triliun.