China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya
Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya
China percaya diri bahwa proyek luar angkasa barunya dapat ungguli Teleskop Hubble milik NASA.
Karena tak mau kalah, China telah merancang sebuah teleskop luar angkasa yang dirancang khusus untuk menandingi Hubble.
-
Apa ambisi China di luar angkasa? China memiliki ambisi besar untuk Tiangong. Stasiun ini akan memiliki tenaga penggerak, sistem pendukung kehidupan, dan tempat tinggal sendiri. Ini juga dirancang untuk memberikan daya pengisian bahan bakar ke teleskop luar angkasa baru China, yang disebut Xuntian, yang akan terbang dekat dengan stasiun luar angkasa pada tahun depan.
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
-
Bagaimana cara China memperluas stasiun luar angkasa? China berencana memperluas stasiun luar angkasanya. Tak tanggung-tangung stasiun luar angkasa milik China bakal digandakan menjadi enam modul di tahun-tahun mendatang.
-
Apa yang China luncurkan ke luar angkasa? China Mengerahkan 'Manusia Bersayap' Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was Pesawat luar angkasa milik Tiongkok kembali beraksi menjalani misinya di luar angkasa.
-
Apa yang dilakukan oleh China di luar angkasa? China melakukan uji coba penelitian aquatik di luar angkasa dengan menggunakan sampel ikan Zebra.
-
Apa tujuan utama misi pesawat luar angkasa China? Meskipun detail lengkap tentang pesawat tersebut masih diselimuti kerahasiaan, misi ini diyakini memiliki tujuan besar dalam pengembangan teknologi luar angkasa yang dapat digunakan kembali.
Teleskop ini diberi nama Chinese Survey Space Telescope atau Chinese Space Station Telescope (CSST) atau Xuntian. Dalam bahasa China, Xuntian berarti “survei langit”.
Merangkum laporan Space.com, Selasa (10/10), CSST rencananya akan diluncurkan tahun depan dengan roket Long March 5B.
Dari sisi spesifikasinya, Xuntian memiliki kaca utamanya yang berdiameter dua meter.
Dengan resolusi spasial yang kira-kira sama dengan Hubble, bidang pandang CSST tiga ratus kali lebih besar dari Hubble.
“Hubble mungkin melihat seekor domba tetapi CSST melihat ribuan domba, semuanya dalam resolusi yang sama,” ungkap Li Ran, Ilmuwan proyek Sistem Reduksi Data Ilmiah CSST.
Teleskop ini nantinya akan diletakan di dekat dengan stasiun luar angkasa China.
Dengan estimasi masa misi nominal sepuluh tahun, observatorium ini dapat dirombak oleh wahana antariksa China sesuai kehendaknya.
Pemeliharaan, pasokan langsung, dan peningkatan dari CSST akan dilakukan oleh astronot Tiangong.
Lin Xiqiang, Wakil Direktur Badan Antariksa Berawak China, mengatakan observatorium di orbit Xuntian diharapkan dapat membawa terobosan baru dalam kosmologi serta planet ekstrasurya.
Sebelum model yang terbaru, teleskop Xuntian memiliki generasi sebelumnya yang memiliki daya pandang lima sampai delapan kali lebih luas daripada Hubble.
Generasi pertama dari Xuntian terdiri dari lima instrumen observasi, termasuk modul Xuntian, model terahertz, pencitra multisaluran, spektograf medan integral dan koronagraf pencitraan planet ekstrasurya.
Hingga saat ini, CSST masih dikembangkan sampel prototipenya. Pengembangan seluruh subsistem, komponen dan unit telah selesai, dan sedang dipersiapkan pengujian setelah semuanya selesai dirakit.
Peneliti Meragukan
Meskipun sudah banyak dibanggakan oleh para pemimpin badan antariksa China, beberapa peneliti mengatakan masih ragu akan kehebatan CSST.
“Tidak banyak yang diketahui publik mengenai kemampuan spesifik Teleskop Stasiun Luar Angkasa China, sehingga sulit untuk menilai bagaimana hal itu akan memungkinkan penyelidikan serupa (dengan Hubble),” Tom Brown, astronom dan kepala Kantor Misi Hubble di STScl menyatakan.
Hubble dan Webb yang merupakan fasilitas terbuka bagi komunitas ilmiah internasional memang menyediakan dokumentasi dan perangkat lunak signifikan sehingga para peneliti dapat merencanakan program-program sainsnya yang luar biasa. Berbeda dengan CSST yang belum diketahui.