China Berhasrat Bikin Roket Lebih Besar dari Starship SpaceX
Perusahaan ini sangat ambisius untuk membuat sebuah proyek yang sangat amat mirip dengan Starship milik SpaceX.
Rencana pengembangan roket Yueqian yang ingin dilakukan oleh perusahaan rintisan roket asal China, Cosmoleap mengumumkan sudah mengumpulkan dana lebih dari 100 juta yuan (sekitar Rp.219 miliar). Ketika melihat konsep dari Yueqian saat melakukan aksinya, terlihat sangat mirip dengan Starship yang dimiliki oleh SpaceX. Bahkan orang yang menyaksikan Yueqian pun akan merasa dejavu.
Cosmoleap yang didirikan pada Maret 2024 ini memiliki nama Beijing Dahang Transition Technology Company. Dengan segala rencananya, perusahaan ini sangat ambisius untuk membuat sebuah proyek yang sangat amat mirip dengan Starship milik SpaceX. Mereka juga turut meyakinkan para investornya bahwa mereka mempunyai pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk membangun proyek tersebut.
Pada tanggal 1 November, Cosmoleap mengumumkan bahwa mereka sudah mendapatkan dana dari beberapa partisipan seperti Shenergy Chengyi, Tiangchuang Capital, Legend Capital, dan beberapa firma investasi dan modal ventura lainnya. Walaupun Yueqian ini terlihat sangat mirip dengan Starship, tetapi roket ini belum memiliki catatan yang akan membidik mars.
Menurut laporan SpaceNews, Cosmoleap ini justru tengah mengembangkan roket untuk mendukung pembangun internet satelit. Namun, Starship juga sama, dirancang juga untuk menyebarkan satelit Starlink versi 2 milik SpaceX.
Melansir Interesting Engineering, Jumat (8/11), uji coba terbang pertama Yueqian akan dilakukan di tahun 2025 atau 2026. Rekaman animasi Yueqian milik perusahaan tersebut menunjukkan pendorong roket, yang terlihat mirip dengan Super Heavy milik SpaceX, jatuh dari langit. Pendorong Yueqian kemudian melakukan pendaratan dengan cara seperti menara dan “chopstick”.
Pendaratan jenis ini dilakukan pertama kalinya oleh SpaceX dengan Starship pada 13 Oktober. Tak tertutup kemungkinan juga, Yueqian turut mendapatkan komentar di X, salah satunya berkata, “bahkan sistem deluge pun terlihat sama. Mereka harus mengubahnya sedikit. Ayolah.”
Yang pasti, Yueqian akan berbentuk jauh lebih kecil daripada Starship dengan tinggi 246 kaki (75 meter). Yueqian diklaim bisa membawa muatan hingga 23.060 pon (10.460 kg) ke orbit Bumi rendah saat siap digunakan. Ketika tahap pertama dipasang kembali, beban itu akan turun menjadi 13.845 pon (6.280 kg).
Menariknya, ternyata Cosmoleap memiliki rencana untuk membuat roket yang lebih besar dari Starship. Roket itu akan memiliki tinggi 413 kaki (126) dan dikatakan mampu membawa beban 100 ton ke orbit Bumi rendah, dan 36 ton saat digunakan kembali. Ditargetkan, roket yang digadang akan menjadi roket terbesar di dunia akan diluncurkan pada 2030.
Bagi sebuah startup, rencana-rencana itu memang terlihat sangat ambisius. Banyak perusahaan antariksa yang telah membuat janji besar di masa lalu, tetapi kemudian bangkrut setelahnya. Namun, Cosmoleap bergabung dengan ekosistem yang menjanjikan di sektor antariksa swasta China.
Misalnya, seperti, Space Pioneer, yang menjadi perusahaan pertama dalam sejarah yang mencapai orbit dengan peluncuran roket pertamanya. Sebagai acuan, SpaceX membutuhkan empat kali percobaan untuk mencapai orbit dengan Falcon 1. Cosmoleap berharap bisa meniru pencapaian luar biasa SpaceX, meskipun pasti ada tantangan besar yang menanti.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia