Momen Menakjubkan saat Roket Starship Mendarat Lagi di Tower Peluncuran
SpaceX berhasil melakukan pendaratan presisi Super Heavy dengan bantuan teknologi Mechazilla untuk pertama kalinya.
Untuk pertama kalinya, SpaceX berhasil melakukan uji peluncuran Starship dengan mengembalikan booster Super Heavy serta mengembalikannya ke tower peluncuran. Uji coba itu dilakukan di Texas.
"Hari ini adalah hari bersejarah bagi dunia teknik," ujar komentator peluncuran SpaceX, Kate Tice dikutip Science Alert, Selasa (15/10).
Keberhasilan ini menandai langkah besar menuju penggunaan Starship untuk berbagai misi, mulai dari peluncuran satelit hingga misi NASA ke bulan, dan bahkan perjalanan ke Mars.
Tidak seperti roket Falcon 9 yang dilengkapi kaki pendaratan, Super Heavy menggunakan sistem penangkap roket di landasan untuk memaksimalkan kapasitas muatan dan mempercepat penggunaan kembali roket.
Penyempurnaan sistem tangkapan Mechazilla ini merupakan bagian penting dari strategi SpaceX untuk reusabilitas roket yang cepat. Keberhasilan ini membutuhkan akurasi tinggi selama penurunan otomatis booster kembali ke atmosfer.
Super Heavy harus memposisikan dirinya dengan tepat di antara lengan Mechazilla atau tower peluncuran yang dapat disesuaikan dan menunggu hingga mekanisme penangkap diaktifkan. Jika terjadi kesalahan, Super Heavy akan diarahkan ke Teluk Meksiko.
Namun, segalanya berjalan sesuai rencana. Uji coba hari ini menunjukkan bahwa Starship, roket terkuat di dunia, berfungsi sesuai rencana dari peluncuran hingga pendaratan di air. Semua 33 mesin Raptor berbahan bakar metana menyala saat peluncuran, dan 13 di antaranya menggerakkan Super Heavy kembali ke landasan.
Selama uji coba keempat Starship pada bulan Juni, Ship mengalami kerusakan saat kembali ke atmosfer namun tetap berhasil mendarat. Untuk uji coba kali ini, sistem perlindungan termal Ship ditingkatkan. Pendiri SpaceX, Elon Musk, memuji hasil uji coba ini di platform sosial medianya, X:
"Ship mendarat tepat sasaran! Dua dari dua tujuan berhasil dicapai," tulisnya.
Data dari uji coba ini akan digunakan untuk menyempurnakan sistem peluncuran untuk uji coba di masa depan, dengan perangkat keras Starship yang sudah disiapkan di Starbase. Pada akhirnya, SpaceX bertujuan untuk membuat seluruh sistem dapat digunakan kembali sepenuhnya.
Starship akan digunakan untuk mempercepat peluncuran satelit Starlink SpaceX, dan mungkin juga menyediakan perjalanan dari satu titik ke titik lain di Bumi. NASA bergantung pada SpaceX untuk menyediakan versi modifikasi Starship yang akan digunakan sebagai pendarat dalam misi berawak Artemis, yang dijadwalkan mulai pada 2026.
SpaceX berencana menggunakan Starship untuk misi ke Mars—dimulai dengan perjalanan tanpa awak yang bisa dimulai pada 2026, diikuti dengan penerbangan berawak yang bisa membawa penduduk tetap ke Planet Merah. Musk dikabarkan berambisi untuk membangun kota di Mars pada tahun 2040-an—dan Starship adalah kunci dari misinya.
"Langkah besar menuju kehidupan multiplanet dibuat hari ini," tulis Musk di X.