China Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!
Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
China Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!
-
Kapan China akan ke Bulan? Cuitannya itu menanggapi sebuah artikel yang mengutip Wu Weiren, Kepala Perancang Program Eksplorasi Bulan China, yang mengatakan: “Pada tahun 2030, orang-orang China pasti akan dapat menginjakkan kaki di Bulan.“
-
Kenapa China ingin ke Bulan? Ambisi China tidak berakhir di situ. Beberapa tahun dari sekarang mereka menginginkan mengambil sampel dari asteroid di dekat Bumi. Kemudian pada 2030, mereka berambisi membawa astronot pertamanya ke Bulan dan mengirim probe untuk mengumpulkan sampel dari Mars dan Jupiter.
-
Bagaimana roket China diluncurkan? Roket Gravity-1 diluncurkan dari sebuah kapal di lepas pantai timur provinsi Shandong untuk mengirimkan tiga satelit penginderaan jarak jauh ke orbit, kata Orienspace dalam sebuah pernyataan.
-
Apa yang China luncurkan ke luar angkasa? China Mengerahkan 'Manusia Bersayap' Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was Pesawat luar angkasa milik Tiongkok kembali beraksi menjalani misinya di luar angkasa.
-
Kapan China mendarat di bulan? Mengutip BBC, Rabu (5/6), Chang'e-6 mendarat di kawah raksasa dekat kutub selatan Bulan di 24 Juni 2024, mengibarkan bendera Tiongkok dengan bangga setelah menyelesaikan tugas pengambilan sampel.
-
Kenapa China ingin membangun pangkalan di Bulan? Misi Chang'e-6 hanyalah langkah awal dari ambisi Tiongkok di Bulan. Negara ini berencana untuk meluncurkan tiga misi tanpa awak pada dekade ini, dengan tujuan mencari air dan menyelidiki kemungkinan membangun pangkalan permanen di sana.
China memiliki rencana untuk meluncurkan dua roket yang dapat digunakan kembali di 2025 dan 2026 sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Peluncuran ini akan menjadi bagian dari program bulan baru yang diperkenalkan oleh China Aerospace Science and Technology Corp.
CASC, sebuah perusahaan milik negara yang merupakan kontraktor utama dalam program luar angkasa China. Program ini dianggap sebagai kunci bagi Tiongkok dalam mengirim astronaut ke bulan di 2030.
Lain halnya dengan roket yang digunakan China di masa lalu, roket ini akan sepenuhnya dapat digunakan kembali.
Hal tersebut tidak hanya membuatnya lebih berkelanjutan, tetapi juga lebih hemat biaya karena tidak perlu dibangun dari awal untuk misi di masa depan.
Mengutip LiveScience & Space.com, Jumat (8/3), roket-roket yang belum diungkapkan namanya oleh CASC termasuk roket berdiameter 13 kaki (4 meter) dan roket berdiameter 16 kaki (5 meter).
Roket yang lebih besar mungkin merupakan varian dari rencana Long March 10, sebuah kendaraan peluncuran yang memiliki kapasitas untuk mengirim 27 ton ke orbit translunar.
Long March 10 juga akan bertanggung jawab untuk mengirimkan kapsul pesawat ruang angkasa generasi berikutnya, Mengzhou, ke bulan di 2030.
Uji coba peluncuran Long March 10 yang potensial dapat membawa kapsul awak generasi berikutnya ke orbit Bumi segera setelah 2025.
Detail tentang pesawat ruang angkasa kedua yang dapat digunakan kembali dan peluncurannya di 2026 belum diumumkan.
Meskipun beberapa perusahaan Tiongkok saat ini sedang mengembangkan roket yang dapat digunakan kembali, kendaraan peluncuran baru dari CASC milik negara diharapkan dapat meningkatkan pilihan Tiongkok untuk peluncuran dan akses ke luar angkasa.
Hal ini menjadi persaingan dengan berbagai perusahaan roket komersial di negara tersebut.
Sebagai persiapan untuk peluncuran yang potensial di 2025, CASC telah berhasil melakukan uji coba lepas landas dan pendaratan vertikal, serta mencapai terobosan teknologi penting dalam pengembangan roket yang dapat digunakan kembali di 2023.
Perwakilan dari CASC mengatakan bahwa kemajuan keseluruhan proyek roket tersebut berjalan lancar.