Setelah Lebih dari 40 Tahun, AS Bakal Mendarat Lagi di Bulan Pekan Ini
Harapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.
Harapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.
Setelah Lebih dari 40 Tahun, AS Bakal Mendarat Lagi di Bulan Pekan Ini
Harapan Amerika Serikat untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini. Hal tersebut dapat tercapai melalui misi IM-1 milik Intuitive Machines yang direncanakan akan mendarat di Kutub Selatan Bulan pada Februari ini.
Intuitive Machines merupakan perusahaan swasta asal Amerika Serikat yang menyediakan layanan akses, pengiriman, dan komunikasi ke bulan.
Intuitive Machines menjadi salah satu perusahaan yang dipilih oleh Badan Penerbangan dan Antaraiksa Amerika Serikat (NASA) untuk membawa dan mengirim muatan-muatan menuju bulan.
-
Kapan NASA ingin mendaratkan astronot di Bulan? NASA sekarang tengah berencana untuk mendaratkan astronot di Bulan pada tahun 2030.
-
Kapan NASA berencana mengirim astronot ke Bulan? Terlebih NASA berencana mengirim astronot ke Bulan pada 2025 dan Planet Mars pada dekade selanjutnya.
-
Dimana robot penjelajah NASA akan mendarat di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan.
-
Siapa yang akan mendarat di Bulan? Misi Bulan ini juga akan menjadi kali pertama perempuan mendarat di Bulan.
-
Kapan NASA mengirim manusia ke Bulan? Antara 1969 dan 1972, dalam misi Apollo NASA pernah mengirim selusin astronot ke permukaan bulan.
-
Apa misi NASA di Bulan? Sebagaimana diketahui, misi yang diberi nama Artemis ini akan mengirimkan empat manusia untuk mengorbit bulan. Rencananya misi itu akan dilakukan pada November 2024, disusul dengan pendaratan manusia pertama di bulan lebih dari setengah abad setahun kemudian.
Dalam misi IM-1 ini, berbagai muatan tersebut akan dikirim ke bulan melalui alat pendarat bulan milik Intuitive Machines yang bernama Odysseus.
Rencananya, Odysseus akan mendarat di Kawah Malapert A. Kawah berdiameter 69 kilometer tersebut berjarak 300 kilometer dari Kutub Selatan Bulan, sebuah wilayah yang mendapat banyak perhatian dari para ilmuwan karena keberadaan air es di area tersebut.
Mengutip laporan IFLScience, Rabu (21/2), jika berhasil mendarat dengan mulus, pendaratan Odysseus akan menjadi pendaratan dengan jarak yang paling dekat dengan Kutub Selatan Bulan yang pernah dilakukan oleh pesawat/pendarat luar angkasa selama ini.
Rekam Jejak Baru
Odysseus juga akan menjadi pesawat luar angkasa Amerika Serikat pertama yang mendarat di bulan setelah misi Apollo 17 pada tahun 1972 yang lalu.
Intuitive Machines juga dapat menjadi perusahaan swasta pertama yang mendaratkan pesawat/pendaratnya secara mulus di bulan jika perjalanan Odysseus berhasil.
Di bulan, terutama di sekitar daerah pegunungan yang ada di Malapert, Odysseus akan mengantarkan berbagai muatan-muatan kecil, yatu alat-alat milik NASA, milik beberapa perusahaan swasta, dan juga milik lembaga-lembaga penelitian.
Instrumen-instrumen tersebut akan digunakan untuk melakukan berbagai investigasi yang bisa menambah pengetahuan dan mempersiapkan manusia dalam penjelajahan bulan di masa depan.
Artemis 3 akan menjadi misi pendaratan bulan berawak milik Amerika Serikat yang pertama dilakukan semenjak misi Apollo 17 silam. Pegunungan Malapert akan menjadi salah satu kandidiat dari tempat pendaratan misi Artemis 3 kelak.
Dengan misinya, Artemis 3 akan berusaha untuk semakin memajukan tujuan menghadirkan keberadaan manusia di bulan secara berkelanjutan.
Meskipun terdapat harapan besar akan suksesnya misi IM-1 ini, pendaratan di bulan bukanlah suatu kegiatan yang selalu berhasil.
Pada bulan Januari lalu, pendarat bulan Peregrine miliki perusahaan Astrobotic Technology mengalami kebocoran propelan saat mengudara menuju bulan sehingga ia harus dibawa kembali ke bumi dan terbakar di atmosfer.
Pada bulan Agustus 2023, pendarat bulan Luna 25 milik Rusia terjatuh di permukaan bulan saat akan melakukan pendaratan sehingga kehilangan kontak dengan bumi.