Sempat Ada Hambatan saat Pesawat Luar Angkasa AS Mau Mendarat di Bulan
Ini hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Ini hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Sempat Ada Hambatan saat Pesawat Luar Angkasa AS Mau Mendarat di Bulan
Amerika Serikat (AS) telah berhasil mengirimkan dan mendaratkan pesawat/pendarat bulannya di permukaan bulan pada Jumat (23/2) pukul 06.23 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pendarat bulan Odysseus telah berhasil mendarat di bulan, tepatnya di kawah Malapert A.Pendaratan di bulan ini merupakan sebuah bagian dari misi IM-1 dari perusahaan swasta dalam bidang luar angkasa, Intuitive Machines, yang juga sekaligus merupakan pembuat pendarat bulan Odysseus.
Misi IM-1 adalah sebuah misi yang akan mendukung program Artemis, terutama Artemis 3, milik Badan Penerbangan dan Antaraiksa Amerika Serikat (NASA) yang akan kembali mengirimkan manusia ke bulan sekitar bulan September tahun 2026.
-
Kenapa astronot susah jalan di Bulan? Gravitasi yang rendah menyebabkan para astronot lebih mudah terjatuh dan kehilangan keseimbangan di Bulan. Selain itu, baju luar angkasa yang berat juga tidak mempermudah pekerjaan para astronot.
-
Apa yang terjadi saat astronot jatuh di Bulan? 'Ranselnya sama beratnya dengan saya. Jadi saya mundur. Ini adalah cangkang fiberglass, dan berisi semua sistem pendukung kehidupan. Jika rusak, saya sudah mati,'
-
Apa itu kemacetan di luar angkasa? Dengan ribuan satelit yang direncanakan untuk diluncurkan dalam beberapa tahun ke depan, kekhawatiran akan penggunaan yang tidak berkelanjutan dari orbit rendah Bumi (LEO) semakin meningkat. LEO adalah wilayah ruang angkasa di sekitar Bumi tempat sebagian besar satelit berada.
-
Mengapa Apollo 13 gagal mendarat di Bulan? Apollo 13 gagal melanjutkan perjalanan ke Bulan. Hal ini karena sebuah tangki oksigen meledak dua hari setelah peluncuran roket. Akhirnya, rencana untuk mendarat segera dibatalkan.
-
Kenapa astronot sering jatuh di bulan? Tantangan terbesar yang dihadapi adalah gravitasi parsial Bulan, yang membuat astronot sulit menjaga keseimbangan. Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengembangkan solusi untuk masalah ini melalui alat bernama 'SuperLimbs.'
-
Kenapa banyak orang meragukan pendaratan di Bulan? Meski pendaratan di Bulan terjadi 55 tahun lalu, para penganut teori konspirasi tetap yakin itu adalah tipuan. Meski bukti jelas ada, mereka masih berpegang pada pandangan bahwa pendaratan di Bulan adalah palsu. Biasanya, teori konspirasi ini fokus pada pendaratan pertama. Namun, beberapa orang juga meragukan pendaratan berikutnya.
Dengan keberhasilan pendaratan secara mulus, maka peristiwa ini menjadi pendaratan pesawat luar angkasa Amerika Serikat pertama yang mendarat di bulan setelah misi Apollo 17 pada tahun 1972 — lebih dari 50 tahun yang lalu.
Bersamaan dengan peristiwa bersejarah ini, Intuitive Machines juga menjadi perusahaan swasta pertama di dunia yang berhasil mendaratkan pesawat/pendaratnya dengan mulus di bulan.
Sebelumnya, Odysseus telah diluncurkan dari bumi menggunakan roket Falcon 9 milik perusahaan SpaceX pada hari Kamis minggu lalu (15/2). Odysseus melakukan perjalan sepanjang lebih dari satu juta kilometer dari bumi menuju kawah Malapert A.
Kawah Malapert A memiliki jarak 300 kilometer dari Kutub Selatan Bulan, sebuah wilayah yang menarik perhatian para ilmuwan karena keberadaan es air di area tersebut.
Dengan demikian, pendaratan Odysseus ini juga menjadi pendaratan dengan jarak yang paling dekat dengan Kutub Selatan Bulan yang pernah dilakukan oleh pesawat/pendarat luar angkasa selama ini.
Tak Berjalan Mulus
Mengutip dari CNN, Jumat (23/2), pendaratan Odysseus di bulan ini sebenarnya tidak berjalan tanpa hambatan sepenuhnya.
Sebelum mendarat, Intuitive Machines mengatakan bahwa bagian penting dari perlengkapan navigasi yang dipunyai oleh Odysseus tidak berfungsi.
Kemudian, ketika telah selesai mendarat, juga tidak langsung ada komunikasi yang dibuat dari Odysseus kepada awak yang berada di bumi mengenai kondisi pendaratan untuk beberapa saat.
Hambatan itu terbukti dapat teratasi setelah Intuitive Machines mengeluarkan pernyataan bahwa Odysseus “dalam keadaan tegak dan mulai mengirim data” beberapa saat setelah mendarat.
“Selamat datang di bulan,” ungkap CEO Intuitive Machines, Steve Altemus.
Di bulan, Odysseus mengantarkan berbagai muatan-muatan kecil, yatu alat-alat milik NASA, milik beberapa perusahaan swasta, dan juga milik lembaga-lembaga penelitian.Instrumen-instrumen tersebut akan digunakan untuk melakukan berbagai investigasi yang bisa menambah pengetahuan mengenai penjelajahan bulan.
Berbagai instrumen tersebut juga akan menunjang upaya untuk menghadirkan manusia di bulan secara berkelanjutan.