20 Juli Peringati Hari Bulan Internasional, Ini Asal-Usul Sejarahnya
Hari ini merupakan momen penting untuk merayakan pencapaian dan penjelajahan luar angkasa.
Hari ini merupakan momen penting untuk merayakan pencapaian dan penjelajahan luar angkasa.
20 Juli Peringati Hari Bulan Internasional, Ini Asal-Usul Sejarahnya
Hari Bulan Internasional yang diperingati pada 20 Juli merupakan momen penting untuk merayakan pencapaian dan penjelajahan luar angkasa.
Tanggal ini dipilih untuk mengenang pencapaian penting dalam sejarah eksplorasi luar angkasa, khususnya momen ketika manusia pertama kali menginjakkan kaki di bulan.
Pada 20 Juli 1969, astronaut Neil Armstrong dan Edwin "Buzz" Aldrin, bagian dari misi Apollo 11 NASA, berhasil mendarat di permukaan bulan dan membuat sejarah dengan Armstrong yang mengucapkan kata-kata ikonik, "Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia."
-
Hari apa yang diperingati tanggal 23 Juli? Tepat pada hari ini, penting untuk mnegetahui lebih jauh bagaimana asal mula dan tujuan dibentuknya peringatan Hari Sjogren Sedunia.
-
Kenapa Hari Jam Biologis Internasional dirayakan? Sebagai hal yang memiliki fungsi penting dalam tubuh, ditetapkan peringatan khusus yaitu Hari Jam Biologis Internasional setiap 28 April.
-
Kenapa 23 Juli dirayakan? Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, kemudian 23 Juli diperingati sebagai Hari Sjogren Sedunia di setiap tahun.
-
Siapa yang menganggap Bulan sakral? 'Bulan memiliki tempat yang sakral dalam kosmologi Navajo,' ucap Buu Nygren, Presiden dari Navajo Nation, ketika terdapat rencana untuk mengirim jasad manusia yang telah dikremasi ke Bulan pada awal tahun ini.
-
Apa yang dirayakan pada 27 Juli? 27 Juli saat ini diperingati sebagai Hari Komunikasi Lintas Atlantik di Amerika.
-
Kenapa 24 Juli jadi Hari Kebaya Nasional? Pertimbangan tersebut, yaitu: Pertama, kebaya merupakan identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis dan telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Kedua, kebaya berkembang menjadi busana yang digunakan secara nasional dalam berbagai kegiatan baik yang berskala nasional maupun internasional. Ketiga, bahwa Kongres Wanita Indonesia X yang dihadiri oleh Presiden Soekarno dinyatakan bahwa revolusi Indonesia tidak dapat berjalan tanpa keterlibatan perempuan di mana seluruh perempuan yang hadir pada kongres tersebut memakai kain kebaya. Sehingga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebaya, maka pemerintah menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional.
Peringatan Hari Bulan Internasional tidak hanya merayakan prestasi luar angkasa yang menakjubkan, tetapi juga menginspirasi generasi mendatang untuk terus mengejar impian dan eksplorasi ilmiah.
Peristiwa ini menandai tonggak penting dalam pengetahuan dan teknologi, membuka jalan bagi berbagai penelitian ilmiah dan misi luar angkasa yang lebih kompleks.
Selain itu, momen ini menggambarkan pencapaian manusia dalam hal kolaborasi internasional dan tekad dalam menghadapi tantangan besar. Berikut hal-hal yang perlu diketahuimengenai Hari Bulan Internasional yang jatuh pada tanggal 20 Juli setiap tahunnya.
Latar Belakang Hari Bulan Internasional
Selama ribuan tahun, peradaban manusia memandang ke langit sambil merenungkan asal usul dan misteri Bulan – satu-satunya satelit alami planet Bumi.
Pengamatan berbasis darat yang dimungkinkan oleh penemuan teleskop pertama membuka babak baru dalam pemahaman manusia tentang satelit angkasa ini.
Dengan lahirnya aktivitas luar angkasa, Bulan menjadi tujuan akhir dari banyak misi, termasuk penerbangan berawak yang membawa jejak kaki manusia pertama ke tempat lain di alam semesta.
Ketika upaya eksplorasi Bulan terus dilakukan dengan rencana yang ambisius, perayaan global ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat keberhasilan di masa lalu, namun juga sebagai kesaksian tahunan atas upaya di masa depan.
Sejak awal Era Antariksa, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyadari bahwa luar angkasa menambah dimensi baru bagi keberadaan umat manusia.
Keluarga besar Perserikatan Bangsa-Bangsa berupaya terus-menerus untuk memanfaatkan eksistensi unik luar angkasa demi kemajuan seluruh umat manusia.
Oleh karena itu, Majelis Umum mendeklarasikan Hari Bulan Internasional, sebuah hari internasional yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk diperingati setiap tahun pada tanggal 20 Juli, dalam resolusi 76/76 tentang “Kerja sama internasional dalam pemanfaatan luar angkasa secara damai” pada tahun 2021.
Hari Bulan Internasional (IMD) dideklarasikan pada tanggal 9 Desember 2021 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) melalui Resolusi A/RES/76/76, berdasarkan rekomendasi dari Komite Penggunaan Luar Angkasa Secara Damai.
Tanggal 20 Juli dipilih sebagai Hari Bulan Internasional untuk menghormati peringatan pendaratan pertama manusia di Bulan.
Hal ini dicapai melalui misi Apollo 11, di mana Neil Armstrong dan Edwin 'Buzz' Aldrin menginjakkan kaki di permukaan Bulan sebagai manusia pertama sementara Michael Collins menunggu kembalinya mereka di Modul Komando Columbia di orbit Bulan.
Hal ini menandai prestasi bersejarah dalam eksplorasi Bulan dan membuka jalan bagi penelitian dan penemuan di masa depan.
Hari Bulan Internasional dicanangkan untuk merayakan pencapaian semua negara dalam eksplorasi Bulan. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang eksplorasi dan pemanfaatan Bulan yang berkelanjutan.
Keputusan UNGA diambil setelah adanya usulan dari Asosiasi Desa Bulan yang didukung oleh COPUOS.
Hari Bulan Internasional juga menjadi kesempatan untuk mempromosikan pendidikan sains dan teknologi, serta mendorong minat terhadap bidang astronomi dan eksplorasi ruang angkasa.
Berbagai acara, diskusi, dan aktivitas yang digelar pada tanggal ini bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang pencapaian luar angkasa dan menggarisbawahi pentingnya investasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan merayakan pencapaian masa lalu dan memandang ke depan, Hari Bulan Internasional mengingatkan kita akan potensi luar biasa yang dapat dicapai oleh umat manusia melalui inovasi dan keberanian.
Misi Apollo 11
Misi Apollo 11 adalah misi luar angkasa bersejarah yang diluncurkan oleh NASA dengan tujuan utama mendaratkan manusia di bulan dan membawa mereka kembali ke Bumi dengan selamat.
Diluncurkan pada 16 Juli 1969, Apollo 11 merupakan misi pertama yang berhasil mencapai permukaan bulan. Tiga astronaut yang terlibat dalam misi ini adalah Neil Armstrong, Edwin "Buzz" Aldrin, dan Michael Collins.
Pada 20 Juli 1969, modul lunar Apollo 11, yang dikenal sebagai "Eagle," berhasil mendarat di permukaan bulan di daerah yang disebut Laut Ketenangan.
Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, diikuti oleh Buzz Aldrin. Sementara itu, Michael Collins tetap berada di orbit bulan dalam modul komando "Columbia."
Setelah menghabiskan sekitar 21 jam di permukaan bulan, Armstrong dan Aldrin kembali ke modul komando, dan misi Apollo 11 kembali ke Bumi dengan selamat pada 24 Juli 1969.
Keberhasilan misi ini menandai pencapaian luar angkasa yang monumental dan merupakan tonggak penting dalam perlombaan ruang angkasa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Setelah kembali ke Bumi, misi Apollo 11 mendapat sambutan yang sangat antusias di seluruh dunia. Para astronaut menjalani karantina sebagai langkah pencegahan untuk memastikan tidak ada kontaminasi biologis dari bulan.
Mereka kemudian melakukan tur keliling dunia untuk memperkenalkan pencapaian misi mereka dan berbicara tentang pengalaman mereka di bulan.
Legacy dari Apollo 11 terus menginspirasi generasi baru ilmuwan, insinyur, dan penjelajah, serta mendorong pencapaian lebih lanjut dalam eksplorasi luar angkasa.