Pelabuhan Merak: Dari Era Kolonial hingga Modernisasi Transportasi Laut Indonesia
Pelabuhan Merak, penghubung utama antara Jawa dan Sumatra, memiliki sejarah panjang dan peran strategis dalam perekonomian Indonesia.

Pelabuhan Merak adalah pelabuhan penyeberangan yang terletak di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Indonesia. Pelabuhan ini memiliki peran yang sangat penting sebagai penghubung utama antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, melintasi Selat Sunda. Sejak dibangun pada tahun 1912 oleh pemerintah Hindia Belanda, pelabuhan ini telah mengalami berbagai perubahan signifikan untuk mendukung kebutuhan transportasi laut di Indonesia.
Awalnya, Pelabuhan Merak difungsikan untuk mendukung jalur transportasi laut antara Jawa dan Sumatra, terutama untuk mengangkut barang-barang kebutuhan pokok dan sejumlah penumpang terbatas, terutama kalangan pejabat dan militer Belanda. Akses bagi penduduk pribumi sangat terbatas dan diawasi ketat. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia, pelabuhan ini bertransformasi menjadi pelabuhan strategis nasional yang modern.
Pemerintah Indonesia kemudian melakukan modernisasi pada Pelabuhan Merak untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 1970-an, layanan feri mulai diperkenalkan sebagai moda transportasi utama antara Merak dan Bakauheni di Lampung, Sumatra.
PT ASDP Indonesia Ferry berperan penting dalam pengelolaan layanan feri di kedua pelabuhan ini, yang membuat Pelabuhan Merak terus berkembang dan mengalami perluasan untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan, terutama selama musim mudik Lebaran.
Fungsi dan Aktivitas di Pelabuhan Merak
Pelabuhan Merak melayani ratusan perjalanan feri setiap harinya, mengangkut penumpang dan berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil pribadi, bus, dan truk. Waktu tempuh rata-rata penyeberangan Merak-Bakauheni adalah sekitar 2 jam.
Pelabuhan ini juga memiliki akses transportasi darat yang terintegrasi, termasuk akses kereta api lokal menuju Stasiun Merak, layanan transportasi daring seperti Gojek, Grab, dan Maxim, serta berbagai jasa sewa kendaraan.
Salah satu fasilitas yang tersedia adalah bus DAMRI dengan rute Merak-Tanjung Lesung, yang memberikan kemudahan bagi penumpang untuk melanjutkan perjalanan mereka setelah menyeberang.
Pelabuhan Merak memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya dalam konektivitas antar pulau dan mendukung arus perdagangan. Dengan kapasitas yang terus ditingkatkan, pelabuhan ini siap menghadapi tantangan transportasi yang semakin kompleks.
Kondisi Terkini Pelabuhan Merak
Pada tanggal 24 Maret 2025, arus mudik Lebaran di Pelabuhan Merak dilaporkan lancar. ASDP menerapkan satu jenis tiket (reguler) untuk mendistribusikan kendaraan ke semua dermaga, sebagai upaya untuk mencegah kemacetan seperti yang terjadi pada arus mudik tahun baru sebelumnya.
Korlantas Polri juga menerapkan sistem delay di Tol Tangerang-Merak jika terjadi kepadatan lalu lintas menuju pelabuhan. Ini menunjukkan upaya kolaboratif antara pihak pengelola pelabuhan dan aparat kepolisian untuk memastikan kelancaran arus transportasi.
Kode pelabuhan Merak adalah IDMRK, dan pelabuhan ini memiliki sejarah panjang yang berperan penting dalam sejarah perdagangan dan transportasi Indonesia. Pelabuhan ini terus dikembangkan dan dimodernisasi untuk memenuhi kebutuhan transportasi yang terus meningkat.
Namun, perlu diingat bahwa informasi mengenai kondisi lalu lintas dan operasional pelabuhan dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga penting bagi para pengguna jasa untuk tetap memperhatikan informasi terbaru.
Dengan semua perkembangan dan inovasi yang dilakukan, Pelabuhan Merak tetap menjadi salah satu infrastruktur kunci dalam mendukung mobilitas masyarakat dan arus barang di Indonesia. Pelabuhan ini tidak hanya berfungsi sebagai titik transit, tetapi juga sebagai simbol kemajuan transportasi laut di tanah air.