Catatan Menhub untuk Arus Mudik Lebaran 2024: Jalur Darat Paling Struggling
Menhub mengatakan volume kendaraan di jalur darat pada arus mudik Lebaran 2024 naik signifikan mencapai 13 persen.
Ada tiga jalur mudik yang menjadi perhatian khusus, yakni Tol Cipali, Pelabuhan Merak hingga Ketapang.
Catatan Menhub untuk Arus Mudik Lebaran 2024: Jalur Darat Paling Struggling
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku telah berkoordinasi dengan TNI-Polri agar arus mudik Lebaran 2024 berjalan lancar. Namun, dia mengakui jalur darat membutuhkan penanganan khusus pada arus mudik Lebaran 2024.
Budi menyoroti tiga jalur yang membutuhkan penanganan lebih serius pada arus mudik Lebaran 2024. Mulai dari, di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Pelabuhan Merak, Banten, hingga Ketapang.
"Darat satu tempat yang paling struggling seperti yang sudah saya sampaikan. Ada 3 tempat yaitu Cipali, Merak, lalu di Ketapang. Dari 3 itu, dua yang paling kita melakukannya dengan luar biasa. Saya terima kasih dengan Pak Menko PMK, TNI/Polri dan stake holders di sana," kata Budi kepada wartawan di Statiun Pasar Senen Jakarta, Senin (8/4).
Menhub mengatakan volume kendaraan di jalur darat pada arus mudik Lebaran 2024 naik signifikan mencapai 13 persen. Bahkan, kata Budi, volume kendaraan yang melintasi tol Cipali naik hingga 23 persen.
"Di Cipali sekalipun ada satu hari naik 23% tetap tidak terjadi kemacetan. Average, kenaikan tahun ini 13 persen. Kenaikan-kenaikan di sektor darat itu biasanya tidak lebih dari 5 persen, tahun ini kenaikan 13 persen dan satu hari 23 persen," jelasnya.
Sementara arus mudik Lebaran melalui jalur udara, kata Menhub, berjalan dengan lancar. Pemerintah telah meminta maskapai penerbangan untuk meningkatkan jumlah pesawat beroperasi pada momen Lebaran.
"Dengan 420 pesawat, kita bisa meningkatkan jumlah penumpang. Artinya perjalanannya bertambah. Kita menambah, membuka lapangan terbang lebih sore dan lebih malam," ujar Budi.
Dia mengklaim arus mudik melalui jalur dengan moda transportasi kapal sebetulnya relatif terkendali. Hanya saja, Budi mengakui adanya kemacetan panjang di Pelabuhan Merak akibat meningkatnya volume kendaraan.
"Yang terakhir Merak, seperti disampaikan Bapak Presiden terdapat jumlah yang melebihi dan mohon maaf ketidaktaatan masyarakat pengguna. Kalau di kereta api kan mereka beli tiket, dia datang 2 jam sebelumnya. Kalau ini ada yang belum (beli) tiket bahkan jalannya besok pagi, dia datang. Maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10 kilometer," tutur Budi.
Pascatemuan di lapangan, Menhub bersama TNI-Polri telah melakukan mitigasi untuk mengurai volume kendaraan di Pelabuhan Merak. Budi menyampaikan kapal-kapal yang ditempatkan di Merak harus lebih besar dan cepat.
"Jadi issue-nya di Merak, satu diharuskan memiliki kapal yang lebih besar dan lebih cepat. Kedua memang harus ada tambahan dermaga. Kami sudah bahas dan lapor Pak Presiden. Pak ini butuh dermaga Pak presiden tambahin. Kapal juga harus tambah," tutur Budi.