Ambisi Tak Terbendung China Saingi AS di Antariksa, Pelan-pelan Mulai Terbukti
China telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
China telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Ambisi Tak Terbendung China Saingi AS di Antariksa, Pelan-pelan Mulai Terbukti
China telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Tak heran bila Negeri Tirai Bambu itu sekarang menjadi pesaing utama Amerika Serikat (AS).
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
-
Mengapa AS khawatir dengan program luar angkasa China? Program luar angkasa Tiongkok yang sedang berkembang dan stasiun luar angkasa Tiangong-nya berulang kali dikemukakan dalam sambutannya pada sidang subkomite DPR AS yang disiarkan langsung mengenai masa depan penelitian luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang diperkirakan akan dihentikan pada tahun 2030.
-
Apa yang dilakukan oleh China di luar angkasa? China melakukan uji coba penelitian aquatik di luar angkasa dengan menggunakan sampel ikan Zebra.
-
Bagaimana cara China memperluas stasiun luar angkasa? China berencana memperluas stasiun luar angkasanya. Tak tanggung-tangung stasiun luar angkasa milik China bakal digandakan menjadi enam modul di tahun-tahun mendatang.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Apa tujuan utama misi pesawat luar angkasa China? Meskipun detail lengkap tentang pesawat tersebut masih diselimuti kerahasiaan, misi ini diyakini memiliki tujuan besar dalam pengembangan teknologi luar angkasa yang dapat digunakan kembali.
Para ahli telah melihat kemajuan pesat China di ruang angkasa sebagai bukti persaingan ketat antara China dengan AS untuk mendapatkan supremasi.
Walau begitu, menurut seorang pakar kebijakan luar angkasa, AS masih mendominasi sebagian besar ruang angkasa.
Sveltla Ben-Itzhak, Asisten Profesor of Space & International Relations, Air University mengatakan, di beberapa bidang utama, AS jelas jauh di depan dibandingkan China. Pun bila digabungkan semua negara penjelajah ruang angkasa lainnya., AS kata dia, masih unggul.
Misalnya saja dari sisi anggaran yang dipersiapkan untuk eksplorasi luar angkasa. Pemerintah AS pada tahun 2021 menggelontorkan anggaran sebesar USD59,8 miliar. Sementara China masih sepertiga dari anggaran AS yakni USD 16,18 miliar. “AS juga memimpin secara signifikan dalam jumlah satelit aktif. Saat ini, total ada 5.465 satelit yang beroperasi di orbit di sekitar Bumi. AS mengoperasikan 3.433, atau 63 persen dari jumlah tersebut. Sebaliknya, Cina memiliki hanya memiliki 541 satelit,” ungkap dia dikutip dari Space, Kamis (6/7).
Demikian pula, AS memiliki pelabuhan antariksa yang lebih aktif daripada China. Dengan memiliki tujuh lokasi peluncuran operasional di dalam dan luar negeri, setidaknya AS memiliki 13 pelabuhan antariksa tambahan dalam pengembangan.
Dengan demikian, negeri Paman Sam itu memiliki lebih banyak opsi untuk meluncurkan muatan ke berbagai orbit.
Sebaliknya, China hanya memiliki empat pelabuhan antariksa operasional dengan dua lagi yang direncanakan, semuanya terletak di dalam wilayahnya sendiri.
Ambisi China
Meski saat ini mungkin masih kalah, tapi jangan salah. China punya ambisi besar untuk andil dalam eksplorasi ruang angkasa.
Bagaimana tidak, China meluncurkan modul laboratorium penelitian seberat 23 ton ke stasiun luar angkasa Tiangong yang baru dibangun pada hari Minggu 24 Juli tahun lalu.
Lab Wentian, atau "Quest for the Heavens", diharapkan dapat melakukan penelitian biologi dan ilmu kehidupan. Ini adalah langkah terbaru China untuk menjadi kekuatan luar angkasa terkemuka. Stasiun luar angkasa Tiangong, atau "Istana Surgawi", adalah stasiun luar angkasa permanen yang baru dimiliki China. Negara itu sebelumnya telah meluncurkan dua stasiun ruang angkasa percobaan sementara, bernama Tiangong-1 dan Tiangong-2.
Lab baru Wentian adalah yang kedua dari tiga modul kunci untuk Tiangong. Modul kunci pertama Tianhe - yang berisi tempat tinggal bagi anggota kru - dikirim ke orbit pada April 2021. Modul utama lainnya, lab sains Mengtian, diluncurkan pada akhir 2022. China memiliki ambisi besar untuk Tiangong. Stasiun ini akan memiliki tenaga penggerak, sistem pendukung kehidupan, dan tempat tinggal sendiri. Ini juga dirancang untuk memberikan daya pengisian bahan bakar ke teleskop luar angkasa baru China, yang disebut Xuntian, yang akan terbang dekat dengan stasiun luar angkasa pada tahun depan.
Ambisi China itu ternyata diapresiasi oleh Elon Musk.
Dalam cuitannya di Twitter, Elon mengatakan, program luar angkasa China menurut dia jauh lebih maju dari yang ia kira.
Cuitannya itu menanggapi sebuah artikel yang mengutip Wu Weiren, Kepala Perancang Program Eksplorasi Bulan China, yang mengatakan: "Pada tahun 2030, orang-orang China pasti akan dapat menginjakkan kaki di Bulan." Ambisi China tidak berakhir di situ. Beberapa tahun dari sekarang mereka menginginkan mengambil sampel dari asteroid di dekat Bumi. Kemudian pada 2030, mereka berambisi membawa astronot pertamanya ke Bulan dan mengirim probe untuk mengumpulkan sampel dari Mars dan Jupiter.