Arkeolog Temukan Fosil Dinosaurus Paling Terawetkan yang Menentang Hukum Alam
Temuan sebuah fosil yang terawetkan dengan sangat baik di formasi Yixian telah mengubah pandangan para ahli mengenai fosilisasi dinosaurus.
Arkeolog meyakini selama ini pelestarian fosil-fosil disebabkan oleh letusan gunung berapi, yang mana letusan tersebut dengan mengubur dan mengawetkan organisme-organisme.
Namun, sebuah studi terbaru telah membantah hipotesis tersebut. Para ahli berpendapat hujan musiman dan runtuhnya liang telah menciptakan lingkungan bebas oksigen dan mendukung fosilisasi.
-
Apa itu fosil dinosaurus? 8 Fosil Dinosaurus Paling Utuh yang Pernah Ditemukan dalam Sejarah Dinosaurus, misteri masa lalu yang memukau, kini diteliti oleh ahli paleontologi. Meski fosil sulit ditemukan, setiap penemuan mengungkapkan ekologi makhluk prasejarah ini.
-
Siapa yang menemukan fosil dinosaurus? Peneliti di China menemukan pecahan fosil dinosaurus yang tidak dikenal, yang kemudian diketahui merupakan spesies baru.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ditemukan? Fosil dinosaurus sebenarnya ditemukan di semua benua. Hanya saja memang jumlah penemuannya tidak masif dan tidak merata antara satu tempat dengan wilayah lain. Ini lantaran proses fosilisasi yang jarang terjadi dan hanya terbentuk dalam keadaan tertentu saja.
Hal ini dibuktikan dari penemuan fosil Yixian yang terawetkan dengan baik yang ditemukan oleh warga setempat di gua yang tertutup, di wilayah timur laut China. Situs ini dikenal dengan sebutan formasi Yixian.
Salah satu spesimen dalam fosil Yixian ini adalah temuan dinosaurus non unggas berbulu pertama. Fosil tersebut menyimpan bentuk utuh dari dinosaurus tersebut seperti bulu, sisik, organ dalam bahkan isi perut.
Para peneliti menentukan fosil-fosil ini berasal dari periode singkat sekitar 125,8 juta tahun lalu, yang mencakup rentang waktu kurang dari 93.000 tahun, seperti dikutip dari laman Interesting Engineering.
Fosil-fosil Yixian tidak menunjukkan tanda-tanda kondisi ekstrem seperti rusak atau terbakar. Sebaliknya banyak dari fosil Yixian yang terawetkan dengan kondisi tubuh saling menempel bahkan seperti tidur pada saat kematiannya.
Para ahli menduga hujan berkala mempercepat penumpukan sedimen. Paul Olsen dari Observatorium Bumi Lamont-Doherty Universitas Columbia meyakini kematian dinosaurus besar membuat tanah menjadi tidak stabil dan membuat gua-gua menutup dan mengubur hewan-hewan kecil.
Olsen menambahkan hal seperti ini kemungkinan dapat terjadi pada lingkungan dan kondisi yang sama di belahan dunia lain.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti