Ilmuwan Temukan Fosil Kecebong Purba Tertua Berusia 161 Juta Tahun, Ukurannya Setelapak Tangan
Tim ilmuwan menemukan fosil ini terawetkan dalam lempengan batu pasir.

Tim ilmuwan Argentina dan China menemukan fosil kecebong purba raksasa saat melakukan penggalian di Patagonia, Argentina.
Fosil bagian tengkorak dan tulang belakang kecebong raksasa itu terawetkan dalam lempengan batu pasir di Argentina. Fosil amfibi tersebut berusia 161 juta tahun dan menjadi fosil kecebong tertua yang pernah ditemukan.
Dilansir dari laman Smithsonian pada (4/10), para ahli paleontologi menemukan ratusan spesimen dewasa katak hantu basal yang termasuk nenek moyang katak dan kodok.
“Setelah beberapa hari menggali, salah satu anggota tim menemukan sebuah batu dengan jejak tertentu di atasnya, dan itu adalah fosil kecebong,” kata Mariana Chuliver, seorang ahli biologi di Universitas Maimónides di Argentina.
Melengkapi siklus katak
Chuliver menyebutkan temuan ini bukan hanya menjadi temuan kecebong tertua yang diketahui tetapi juga temuan yang terawetkan dengan sangat indah, mengingat tulang kecebong sebagian besar terbuat dari tulang rawan dan mengandung banyak jaringan lunak.
Tak memiliki pesaing
Dilansir laman Smithsonian, Kecebong ini memiliki panjang sekitar 16 sentimeter dan diklasifikasikan sebagai kecebong raksasa. Kebanyakan kecebong berukuran lebih kecil dari katak dewasa, tetapi yang satu ini memiliki panjang yang sama dengan salah satu katak dewasa.
Ia menduga ukuran besar tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh kecebong yang tidak memiliki pesaing di kolam musiman mereka. Katak muda memiliki akses ke banyak sumber makanan, yang memungkinkan mereka tumbuh lebih banyak.
Katak tertua yang pernah ditemukan berasal dari 217 tahun yang lalu sementara kecebong tertua yang pernah ditemukan sebelumnya berasal dari 140 juta tahun yang lalu.
Jauhnya jarak ini membuat para ilmuwan berspekulasi bahwa nenek moyang katak tidak memiliki tahap kecebong dan metamorphosis.
Berkat temuan ini, para ilmuwan berhasil melengkapi siklus hidup katak yang menunjukkan bahwa mereka memiliki tahap kecebong selama setidaknya 161 juta tahun,.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti