Ilmuwan Temukan Spesies Baru Kecoak dari Fosil Berusia 180 Juta Tahun, Punya Warna Sayap Unik
Fosil ini ditemukan pada 1984 di situs arkeologi di Inggris.
Ilmuwan menemukan spesies baru kecoak dari fosil berusia 180 juta tahun. Fosil ini ditemukan di sebuah situs arkeologi di Gloucestershire, Inggris, pada 1984 silam.
Ahli paleontologi, Emily Swaby dan rekannya dari Universitas Terbuka bekerja sama dengan Museum Nasional Skotlandia meneliti fosil kecoak tersebut dengan mengambil gambar stereoskopik menggunakan berbagai pencahayaan, etanol dan menggunakan lampu UV, seperti dikutip dari laman Science News.
Gambar-gambar tersebut digunakan untuk studi langsung dan melakukan operasi penumpukan virtual menggunakan perangkat lunak khusus dan membuat gambar garis sayap untuk memahami bagaimana serangga purba itu terbang.
Para peneliti mengidentifikasi spesies kecoak ini hidup pada zaman Toarcian, pada awal periode Jurassic, sekitar 180 juta tahun lalu dan menamainya dengan Alderblattina simmsi.
Tim peneliti mengatakan, Alderblattina simmsi berbeda secara signifikan dari semua kecoa Jurassic lainnya karena adanya dua makula subsferis yang berbeda pada sayap depan dan warna di ujung sayap dan mengklasifikasikannya ke dalam famili kecoak Rhipidoblattinidae.
Sayap Unik
Pola warna pada Alderblattina simmsi berfungsi untuk adaptasi meliputi komunikasi, perlindungan terhadap pemangsaan, sinyal seksual, dan sklerotisasi kutikula. Mereka berspekulasi, kondisi lingkungan ekstrim mendorong persaingan untuk mendapatkan sumber daya dan perubahan evolusi pada predator menyebabkan perkembangan pewarnaan aposematik dalam dua ordo serangga saat ini.
Kecoak yang memiliki ukuran relatif kecil dan warna sayap yang unik ini termasuk spesies Blattodea ketujuh yang valid dari Toarcian Eropa.
Lebih lanjut, para peneliti mengatakan spesimen unik ini menambahkan titik penting pada catatan pola warna sayap pada kecoa Mesozoikum dan memberikan bukti penting tentang evolusi pola warna aposematik pada Blattodea.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti