Misi Antariksa NASA Terancam Gagal, Wahana 'Kapal Layar' Terombang-ambing di Luar Angkasa
Wahana tersebut bertujuan untuk menguji metode penerbangan antariksa yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi pendorong.
Wahana antariksa yang dikembangkan NASA, Advanced Composite Solar Sail System (ACS3), mengalami masalah teknis di luar angkasa. Wahana yang memiliki nilai sekitar USD20 juta atau setara dengan Rp314 miliar ini terjebak dan terombang-ambing di luar angkasa.
ACS3 diluncurkan dari Selandia Baru pada 23 April 2024 dan bertujuan untuk menguji konsep penerbangan antariksa yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber tenaga pendorong. Konsep ini mirip dengan perahu layar yang menggunakan angin untuk berlayar, dan wahana ini merupakan bagian dari upaya NASA untuk mengembangkan teknologi baru yang mendukung misi antariksa berbiaya rendah.
-
Apa yang membuat wahana antariksa rusak? Tetapi pada Desember 2022, wahana antariksa yang membawa Rubio bersama dengan dua kosmonot Rusia Sergey Prokopvey dan Dmitri Petelin, mengalami kebocoran cairan pendingin ke orbit Bumi rendah saat terhubung dengan ISS.
-
Kenapa astronot NASA terjebak di luar angkasa? Serangkaian masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner menunda kepulangan dua astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Dimana NASA mendaratkan wahana antariksa? Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Apa itu kemacetan di luar angkasa? Dengan ribuan satelit yang direncanakan untuk diluncurkan dalam beberapa tahun ke depan, kekhawatiran akan penggunaan yang tidak berkelanjutan dari orbit rendah Bumi (LEO) semakin meningkat. LEO adalah wilayah ruang angkasa di sekitar Bumi tempat sebagian besar satelit berada.
-
Apa yang ditangkap oleh NASA di luar angkasa? 'Tangan hantu' ini adalah istilah astronomi yang ditangkap dengan menggunakan teleskop. Dua observatorium sinar -X milik NASA tak sengaja berhasil menangkap gambar mirip tangan yang berada di luar angkasa. Oleh ilmuwan NASA, disebut sebagai 'tangan hantu'.
Wahana ACS3 yang dilengkapi layar surya ini menghilangkan kebutuhan akan propelan roket tradisional. Awalnya, misi ini berjalan lancar dan wahana berhasil mencapai orbit rendah Bumi, yang dikenal sebagai orbit sinkron dengan matahari.
Pada 30 April 2024, NASA melaporkan, wahana antariksa ini berfungsi dengan baik. ACS3 kemudian bersiap untuk mengibarkan layarnya. Pada 29 Agustus 2024, NASA mengumumkan ACS3 telah berhasil meluncur sepenuhnya di luar angkasa setelah melakukan uji coba sistem booming untuk pengangkatan layar. Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika saat layar terbentang, tim misi memutuskan untuk menonaktifkan sistem kontrol posisi.
Keputusan ini diambil agar wahana dapat mempertahankan orientasi tertentu di luar angkasa sebelum boom digulirkan. Saat ini, layar ACS3 telah sepenuhnya terbentang, tetapi sistem kontrol posisi belum diaktifkan kembali karena adanya lengkungan yang terdeteksi pada perangkat boom.
Analisis Lengkungan
Dalam pembaruan yang dirilis pada 22 Oktober 2024, NASA menyatakan tim misi sedang melakukan analisis terhadap lengkungan tersebut, yang mungkin terjadi ketika boom dan layar ditarik dengan kuat ke arah wahana selama peluncuran. Dikutip dari laman Space pada Rabu (30/10), analisis menunjukkan lengkungan tersebut mungkin telah sedikit diluruskan dalam beberapa pekan terakhir sejak boom diluncurkan.
Kendati demikian, wahana ini masih belum memiliki sistem kontrol posisi, yang berarti wahana tersebut masih meluncur bebas di luar angkasa. Walaupun gagasan tentang wahana antariksa yang meluncur di antara bintang-bintang terdengar mengkhawatirkan, NASA tetap optimis masalah ini tidak akan mengganggu rencana masa depan ACS3.
Tim misi ACS3 sedang berupaya untuk memposisikan kembali wahana tersebut. Mereka berencana untuk menjaga wahana dalam mode daya rendah hingga panel surya berada dalam posisi yang lebih optimal menghadap matahari. Dengan mempertahankan mode daya rendah, tim dapat menghemat energi untuk keperluan operasi seperti komunikasi dengan pengendali misi. Meskipun adanya kendala akibat boom yang bengkok, tim menegaskan tujuan utama ACS3 adalah untuk menguji penyebaran boom di ruang angkasa.