China Bersiap Operasikan Teleskop Canggih Bisa Keker Galaksi di Luar Bima Sakti, Mau Saingi James Webb?
Berikut spesifikasi teleskop canggih besutan China. Siap mengalahkan James Webb?
chinaBerikut spesifikasi teleskop canggih besutan China. Siap mengalahkan James Webb?
China Bersiap Operasikan Teleskop Canggih Bisa Keker Galaksi di Luar Bima Sakti, Mau Saingi James Webb?
Tiongkok, China akan mengoperasikan teleskop langit buatannya pada akhir September tahun ini.
Teleskop ini juga diluncurkan untuk memudahkan para ilmuwan memantau peristiwa astronomi dan melakukan penelitian observasi astronomi.
Teleskop ini dikembangkan oleh University of Science and Technology of China dan Purple Mountain Observatory dibawah naungan Chinese Academy of Sciences.
Teleskop yang diciptakan oleh dua lembaga ternama ini akan beroperasi pada pertengahan September tahun 2023.
-
Apa yang ditemukan Teleskop James Webb? Teleskop luar angkasa, James Webb berhasil menangkap sebuah objek berbentuk galaksi yang redup, yang sebelumnya pernah dilihat oleh ilmuwan melalui teleskop Hubble.
-
Kapan Teleskop James Webb diluncurkan? Teleskop James Webb sendiri diluncurkan pada 25 Desember 2021 dari bandar antariksa Kourou di Prancis.
-
Mengapa Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA diciptakan? Teleskop ini digunakan oleh para ilmuwan untuk mempelajari planet dan benda lain di tata surya.
-
Di mana Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA diluncurkan? Gambar penuh warna pertama teleskop dan data spektroskopi ini dirilis selama siaran televisi pada pukul 10:30 EDT (14:30 UTC) pada hari Selasa, 12 Juli 2022, dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland.
-
Apa yang berhasil diabadikan oleh Teleskop James Webb? Teleskop James Webb kembali membuktikan titelnya sebagai teleskop terkuat yang pernah diciptakan manusia. Hal ini ditunjukkannya dalam potret terbaru dari galaksi M51 yang memukau.
-
Apa yang ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA? Gambar-gambar yang terekam oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA ini telah dipilih oleh komite perwakilan internasional dari NASA, ESA, CSA, dan Space Telescope Science Institute.
Melansir dari NDTV, Rabu, (6/9), teleskop bernama Wide Field Survey Telescope (WFST) memiliki diameter 2,5 meter dan dilengkapi dengan 765 juta pixel menjadi fasilitas survei domain waktu terbesar di Belahan Bumi Utara.
Kemampuan yang dimiliki oleh teleskop ini juga tidak main-main, Lou Zheng, Kepala Teknisi Stasiun Observasi Qinghai mengatakan bahwa setelah teleskop ini beroperasi maka dapat digunakan untuk mendeteksi sinyal dari langit baik yang redup maupun jauh, termasuk sinyal dari galaksi terjauh sampai dengan galaksi di luar Bima Sakti akan tertangkap melalui teleskop ini.
Karena kemampuannya yang sangat luar biasa ini maka maka WFST disinyalir akan menjadi teleskop survei langit terkuat yang pernah ada di belahan Bumi Utara.Sebab, selain bermanfaat bagi ilmuwan untuk memantau peristiwa astronomi dan melakukan penelitian observasi astronomi, teleskop ini juga dapat digunakan untuk memantau objek dekat Bumi dan memiliki kemampuan mendeteksi peringatan dini.
- Bikin Takjub, Foto Indahnya Alam Semesta yang Diabadikan Teleskop James Webb Milik NASA
- Ini Skenario yang Terjadi jika Alien Punya Teleskop untuk Memantau Bumi
- Ilmuwan Temukan Planet di Luar Tata Surya yang Luasnya 8 Kali Lipat dari Bumi
- Canggihnya Teleskop Luar Angkasa Buatan China Bisa Memotret Galaksi Andromeda secara Jelas, Ini Wujudnya
- VIDEO: Deddy PDIP Gregetan Bahas Starlink, Singgung Menteri Senior Bicara Ngawur
- Dikenal Mudah Bergaul & Periang, Apa Motif Guru Honorer Nekat Gantung Diri di Flyover Cimindi?
WFST dengan segala kehebatan dalam fitur yang dimilikinya ini kemudian diberikan julukan pada tahun 2022 sebagai Micius yang berasal dari filsuf Tiongkok Kuno, Mozi.
Karena mengingatkan akan gebrakan tokoh filsuf tersebut sebagai orang pertama yang melakukan eksperimen optik dalam sejarah di China.
Selain karena spesifikasi dan kegunaan yang luar biasa pada teleskop ini, ternyata pada proses lokasi pembangunan proyek teleskop ini direncanakan dengan matang pada Juli 2019 di Kota Lenghu atau yang biasa dikenal “Kamp Mars”.
"Kamp Mars" ini berlokasi di ketinggian rata-rata kurang lebih 4.000 meter. Disebut sebagai “Kamp Mars” karena lanskap gurun disana menyerupai permukaan Planet Mars.
Kawasan Lenghu juga memiliki keunikan dengan langit yang cerah di malam hari pada kawasan dataran tinggi, kondisi atmosfer yang stabil, iklim kering, dan jauh dari cahaya buatan di perkotaan. Oleh karena itu Lenghu berhasil menarik 11 lembaga penelitian ilmiah dan penelitian 12 teleskop, dengan total investasi sebesar 2,7 miliar yuan.