Ilmuwan Temukan Ledakan Supernova Luar Angkasa Paling Langka di Alam Semesta, Begini Wujudnya
Ini merupakan ledakan supernova paling terang yang menghasilkan sinar gama.
penelitian luar angkasaIlmuwan Temukan Ledakan Supernova Luar Angkasa Paling Langka di Alam Semesta, Begini Wujudnya
Ini merupakan ledakan supernova paling terang yang menghasilkan sinar gama.
Baru-baru ini, tim astronom internasional berhasil menangkap salah satu peristiwa paling langka di alam semesta, yaitu Luminous Fast Blue Optical Transient (LFBOTs).
LFBOT adalah salah satu peristiwa ledakan paling terang di luar angkasa, yang bersinar dalam cahaya biru dan memudar setelah beberapa hari.
LFBOT ini diberi nama AT2023fhn, dan dijuluki “The Finch”.
LFBOT dikenal karena kesamaan fiturnya dengan ledakan supernova bintang masif dan ledakan yang menghasilkan semburan sinar gamma (GRB).
Tetapi, LFBOT biasanya tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali ke kecerahan rendah setelah mencapai puncaknya.
- Ilmuwan Ini Mencoba Menguak Keberadaan Es di Permukaan Bulan yang Masih Misterius
- Canggihnya Teleskop Luar Angkasa Buatan China Bisa Memotret Galaksi Andromeda secara Jelas, Ini Wujudnya
- Ilmuwan Ungkap 250 Juta Tahun Lagi akan Muncul Superbenua Vulkanik, Ini Dampak Bagi Umat Manusia
- Asteroid Sebesar 33 Meter Ini Pernah Melintasi Bumi dengan Cepat, Begini Reaksi Ilmuwan
- FOTO: Melihat Upaya Restorasi Perairan Teluk Jakarta dengan Filter Kerang Hijau untuk Perbaiki Lingkungan
- Hakim MK Saldi Isra Sentil Kuasa Hukum KPU Ajukan Revisi: Ditandai Kantornya, Kayanya Ada Masalah Nih
Ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, Finch ternyata merupakan sebuah fenomena yang sangat rumit.
Melansir laporan Earth.com, UniverseToday, dan Space.com, Senin, (9/10), AT2023fhn terlihat di posisi yang berbeda dari fenomena serupa yang terjadi sebelumnya.
Alih-alih tertangkap di dalam galaksi, FLBOT ini malah tertangkap terjadi di antara dua buah galaksi.
Jaraknya sekitar 50.000 tahun cahaya dari galaksi spiral terdekat dan sekitar 15.000 tahun cahaya dari galaksi yang lebih kecil.
Pernah Terjadi 2018
Sebelumnya, FLBOT pertama (AT2018cow) ditangkap pada tahun 2018 oleh Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS). Peristiwa ini lebih terang dibandingkan supernova normal dan terjadi di galaksi dengan jarak sekitar 200 juta tahun acara (60 juta parsec).
Sebuah teori populer menyatakan bahwa FLBOT adalah jenis supernova keruntuhan inti yang langka dan sangat kuat, yang terjadi ketika bintang-bintang masing mencapai akhir deret utamanya dan meledak dengan cemerlang.
Biasanya, bintang-bintang ini berumur pendek (10-20 juta tahun) dan tidak punya cukup waktu untuk keluar dari tempat kelahirannya di dalam gugus bintang dalam galaksi. Karena inilah, Finch merupakan FLBOT yang aneh.
“Pengamatan Hubble merupakan hal yang krusial. Mereka menyadarkan kami bahwa ini tidak biasa dibandingkan dengan temuan serupa lainnya, karena tanpa data Hubble kami tidak akan dapat mengetahuinya,"
kata Penulis utama dari makalah Hubble, Ashley Chrimes.
Ke depannya, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dapat digunakan untuk melihat apakah Finch meledak di lingkaran luar salah satu dari dua galaksi tetangga, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih mendalam mengenai FLBOT ini.