Ilmuwan Temukan Ledakan Supernova Luar Angkasa Paling Langka di Alam Semesta, Begini Wujudnya
Ini merupakan ledakan supernova paling terang yang menghasilkan sinar gama.
Ini merupakan ledakan supernova paling terang yang menghasilkan sinar gama.
Ilmuwan Temukan Ledakan Supernova Luar Angkasa Paling Langka di Alam Semesta, Begini Wujudnya
Baru-baru ini, tim astronom internasional berhasil menangkap salah satu peristiwa paling langka di alam semesta, yaitu Luminous Fast Blue Optical Transient (LFBOTs).
LFBOT adalah salah satu peristiwa ledakan paling terang di luar angkasa, yang bersinar dalam cahaya biru dan memudar setelah beberapa hari.
-
Dimana supernova terjadi? Pada saat kejadian ini berlangsung, akan tampak pancaran cahaya yang bersinar terang dan amat kuat di dalam galaksi.
-
Apa yang baru ditemukan oleh tim astronom NASA? Tim astronom dari NASA baru-baru ini mengumumkan penemuan tujuh komet gelap yang baru, yang hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science pada 9 Desember 2024.
-
Apa yang ditemukan di luar angkasa? Belakangan ini astronot dikejutkan dengan ditemukannya sejumlah planet baru di luar angkasa. Planet tersebut bernama HD 110067 yang merupakan sekumpulan 6 planet yang mengorbit pada satu bintang.
-
Apa itu supernova? Supernova merupakan peristiwa yang timbul akibat letupan dari bintang yang hampir mencapai akhir hayatnya.
-
Apa itu Supernova Kepler? Supernova Kepler adalah salah satu supernova tipe Ia yang terjadi di galaksi Bima Sakti, di rasi bintang Ophiuchus.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
LFBOT ini diberi nama AT2023fhn, dan dijuluki “The Finch”.
LFBOT dikenal karena kesamaan fiturnya dengan ledakan supernova bintang masif dan ledakan yang menghasilkan semburan sinar gamma (GRB).
Tetapi, LFBOT biasanya tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali ke kecerahan rendah setelah mencapai puncaknya.
Ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, Finch ternyata merupakan sebuah fenomena yang sangat rumit.
Melansir laporan Earth.com, UniverseToday, dan Space.com, Senin, (9/10), AT2023fhn terlihat di posisi yang berbeda dari fenomena serupa yang terjadi sebelumnya.
Alih-alih tertangkap di dalam galaksi, FLBOT ini malah tertangkap terjadi di antara dua buah galaksi.
Jaraknya sekitar 50.000 tahun cahaya dari galaksi spiral terdekat dan sekitar 15.000 tahun cahaya dari galaksi yang lebih kecil.
Pernah Terjadi 2018
Sebelumnya, FLBOT pertama (AT2018cow) ditangkap pada tahun 2018 oleh Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS). Peristiwa ini lebih terang dibandingkan supernova normal dan terjadi di galaksi dengan jarak sekitar 200 juta tahun acara (60 juta parsec).
Sebuah teori populer menyatakan bahwa FLBOT adalah jenis supernova keruntuhan inti yang langka dan sangat kuat, yang terjadi ketika bintang-bintang masing mencapai akhir deret utamanya dan meledak dengan cemerlang.
Biasanya, bintang-bintang ini berumur pendek (10-20 juta tahun) dan tidak punya cukup waktu untuk keluar dari tempat kelahirannya di dalam gugus bintang dalam galaksi. Karena inilah, Finch merupakan FLBOT yang aneh.
“Pengamatan Hubble merupakan hal yang krusial. Mereka menyadarkan kami bahwa ini tidak biasa dibandingkan dengan temuan serupa lainnya, karena tanpa data Hubble kami tidak akan dapat mengetahuinya,"
kata Penulis utama dari makalah Hubble, Ashley Chrimes.
Ke depannya, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dapat digunakan untuk melihat apakah Finch meledak di lingkaran luar salah satu dari dua galaksi tetangga, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih mendalam mengenai FLBOT ini.