Temuan Baru tentang Lubang Hitam di Luar Angkasa Ini Benar-benar Mengejutkan Ilmuwan
Ilmuwan melakukan penelitian lebih lanjut tentang massa Lubang Hitam. Begini hasilnya.
Ilmuwan melakukan penelitian lebih lanjut tentang massa Lubang Hitam. Begini hasilnya.
Temuan Baru tentang Lubang Hitam di Luar Angkasa Ini Benar-benar Mengejutkan Ilmuwan
Black Hole atau Lubang hitam supermassif ditemukan di hampir setiap pusat galaksi.
Ketika mereka mendapatkan cukup materi di sekitarnya, mereka memasuki fase ‘kehausan makanan’ yang disebut sebagai inti galaksi aktif atau AGN.
Melalui hipotesis itu, diduga masa lubang hitam mengalami pertumbuhan. Namun sayangnya, penelitian terbaru menemukan gambaran ini mungkin tidak begitu benar.
Bukti penemuan baru itu diteliti oleh ilmuwan astronomi menggunakan teleskop James Webb. Mereka mengamati tanda-tanda inframerah dari galaksi-galaksi yang jauh.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang Lubang Hitam? Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Kembar yang Misterius Kedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.
-
Apa yang ditemukan Teleskop James Webb? Teleskop luar angkasa, James Webb berhasil menangkap sebuah objek berbentuk galaksi yang redup, yang sebelumnya pernah dilihat oleh ilmuwan melalui teleskop Hubble.
-
Apa yang ditemukan Teleskop James Webb di alam semesta? Para astronom telah melihat tanda tanya kosmik saat menggunakan teleskop James Webb.
-
Mengapa ilmuwan mempelajari Lubang Hitam? Hal ini dapat menjadi petunjuk tentang bagaimana lubang hitam supermasif yang memiliki massa jutaan hingga miliaran kali massa Matahari dapat tumbuh menjadi ukuran yang sangat besar.
-
Kenapa peneliti tertarik pada jet lubang hitam? Para peneliti terutama tertarik pada jet kuat radiasi dan partikel yang meledak dari kutub lubang hitam.
-
Apa itu Teleskop James Webb? Proyek ini merupakan kolaborasi antara NASA, ESA, dan CSA. Menelan biaya $9,66 miliar (Rp153,77 triliun) dan merupakan proyek observatorium luar angkasa. Teleskop raksasa ini dibuat sebagai pengganti Teleskop Hubble di titik Lagrange kedua (L2), dan memiliki cermin utama setinggi 6,5 meter.
Sebelum adanya teleskop James Webb, para ilmuwan sudah mengamati hal itu dengan memakai teleskop Spitzer.
Karena teknologinya tak secanggih James Webb, Spitzer hanya mampu memperlihatkan sejumlah objek baru saja. Berbeda saat menggunakan teleskop James Webb.
"Hasilnya terlihat benar-benar berbeda dari apa yang saya duga, menghasilkan temuan besar pertama bagi saya. Salah satu temuan penting adalah kelangkaan lubang hitam supermassif yang dianggap tumbuh dengan cepat,"
Allison Kirkpatrick, Asisten Profesor fisika & astronomi dari University of Kansas yang meneliti fenomena ini dikutip dari IFLScience, Sabtu (9/9).
Lebih jauh Kirkpatrick mengungkapkan bahwa temuan ini memicu pertanyaan tentang keberadaan objek-objek lubang hitam.
Menariknya adalah ternyata lubang hitam ini kemungkinan tumbuh dengan kecepatan yang lebih lambat daripada yang sebelumnya dipercayai.
“Observasi sebelumnya menggunakan Spitzer hanya memungkinkan kita untuk mengkaji galaksi-galaksi tercerah,”
Allison Kirkpatrick, Asisten Profesor fisika & astronomi dari University of Kansas.
Setiap teleskop memiliki keterbatasan yang dapat menyebabkan bias. Salah satu yang paling umum adalah efek pemilihan, seperti hanya melihat objek yang paling terang. Spitzer mendeteksi galaksi-galaksi terbesar dan paling aktif melalui lubang hitam terbesar.
Sekarang, dengan teleskop James Webb dapat melihat objek yang jauh lebih kecil dan pergerakan lebih detail lubang hitam. Dengan Hasil penelitian ini juga memberikan pandangan baru tentang galaksi.
"Dengan menggunakan teleskop James Webb, kami dapat mengidentifikasi galaksi-galaksi yang jauh lebih kecil daripada sebelumnya, termasuk yang seukuran Bima Sakti atau bahkan lebih kecil, yang sebelumnya tidak mungkin seperti ini,"
Allison Kirkpatrick, Asisten Profesor fisika & astronomi dari University of Kansas.
"Pada akhirnya, pengetahuan ini akan membantu membatasi dan mengukur massa lubang hitam, memberikan pandangan tentang asal-usul pertumbuhan lubang hitam, yang masih menjadi pertanyaan belum terjawab,” tambah dia.